text

Sumber gambar : Unsplash

Beberapa tahun belakangan, produk-produk daur ulang mendapat tempat yang lebih luas di pasar Indonesia. Dilansir dari Bisnis.com, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menyebut potensi ekonomi industri daur ulang plastik bisa mencapai lebih dari 10 triliun rupiah per tahun. Potensi ekspor produk turunan daur ulang plastik sendiri setiap tahunnya disinyalir bisa mencapai 141,9 juta dolar Amerika atau 2,056 triliun rupiah.

Beberapa UKM juga mulai melirik pemakaian bahan daur ulang untuk produk mereka. Karena itu, tidak ada salahnya jika kita mengenal secara singkat tentang daur ulang. Simak penjelasan lengkapnya di artikel berikut ini.

Baca Juga: Apa itu Reuse?


Apa Itu Daur Ulang?

Daur Ulang adalah suatu proses pengumpulan dan pemrosesan bahan-bahan bekas pakai yang seharusnya dibuang sebagai sampah menjadi produk baru. Disebut juga recycling, proses ini mengolah limbah organik dan anorganik sebagai bahan baku produk lainnya. Pelaksanaan daur ulang sebagai salah satu cara untuk mengelola dan mengurangi sampah diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 81 Tahun 2012 Tentang Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga pasal 11 ayat (1).

Baca Juga: Cerita Inspirasi, Bhoomi Art

Material yang bisa didaur ulang ada bermacam-macam. Limbah organik seperti kulit buah-buahan, meskipun bisa diuraikan secara sempurna secara natural dan tidak perlu didaur ulang, tetap bisa dimanfaatkan sebagai campuran pewarna alami dalam pembuatan kain, baju, celana, topi, dan produk tie-dye lainnya. Sementara bahan anorganik yang bisa didaur ulang terbilang lebih banyak dan punya aturan yang sedikit lebih rumit soal recycling, seperti :

1. Plastik

Plastik yang merupakan salah satu material anorganik yang paling banyak diproduksi manusia dan memenuhi tempat pembuangan sebagai limbah. Meski begitu, plastik bisa didaur ulang menjadi berbagai macam hal. Plastik yang bisa didaur ulang harus berbahan dasar PET atau PETE (Polyethylene terephthalate) dan HDPE (High Density polyethylene) yang biasa digunakan untuk botol air mineral, soda, minyak, botol susu, shampoo, hingga deterjen.

Baca Juga: Mengejar Sertifikasi Pemerintah Untuk Fesyen Berkelanjutan

2. Barang elektronik

Telepon genggam, laptop, dan komputer adalah tiga barang elektronik yang paling banyak menghasilkan sampah. Logam yang digunakan pada barang-barang tersebut, seperti emas, baja, silikon, dan partisi seperti microchip, processor, kabel, dan resistor bisa didaur ulang menjadi partisi perangkat elektronik baru.

3. Alumunium

Pada dasarnya, semua jenis logam dapat dilebur dan didaur ulang tanpa mengurangi kualitas logam itu sendiri. Dengan kata lain, logam bisa didaur ulang berkali-kali. Aluminium merupakan salah satu jenis logam yang paling banyak dipakai dan paling efisien untuk didaur ulang.

Baca Juga: Kanagoods, Melangkah Dengan Produk Fashion Berkelanjutan

4. Kaca dan Kertas

Dalam praktiknya, botol kaca dan peralatan makan dari kaca bisa dilelehkan kembali saat sudah terpakai dan dicampur dengan material kaca baru. Sementara kertas koran yang sudah tidak terpakai juga bisa dihancurkan dan didaur ulang menjadi kertas baru.


Mengapa kita harus melakukan daur ulang?

Material anorganik yang tidak bisa membusuk dan membutuhkan waktu jutaan tahun untuk diuraikan secara alami, adalah sasaran utama untuk proses recycling. Ya, mendaur ulang plastik, kertas, botol minuman, dan bekas-bekas kemasan diperlukan guna mengatasi berbagai masalah lingkungan yang bisa menjadi bencana bagi kita.

Seringkali, masalah-masalah ini justru datang akibat perilaku manusia yang mengeksploitasi bahan alam di luar batas wajar, baik untuk kebutuhan pabrik maupun rumah tangga. Contohnya, pembabatan hutan yang kelewat batas oleh pabrik kertas bisa dikurangi dengan lebih banyak pemakaian kertas berbahan daur ulang. Jika pengusaha kecil dan menengah seperti Sahabat Wirausaha turut menggunakan kertas dan plastik daur ulang, tentu efeknya akan bagus bagi lingkungan.

Baca Juga: 10 Wirausaha Inovatif yang Ramah Lingkungan

Bisnis daur ulang juga punya nilai ekonomi yang cukup layak diperhitungkan. Di tahun 2018, Badan Pusat Statistik mencatat terdapat 7.488 unit bank sampah yang tersebar di seluruh Indonesia dengan penyerapan tenaga kerja lebih dari 160 ribu jiwa.Bank sampah merupakan sumber penghasil bahan daur ulang yang terbesar. Jumlah ini diproyeksikan akan terus meningkat jika industri daur ulang berjalan seperti yang diharapkan.

Nah, setelah mengerti serba-serbi daur ulang, diharapkan Sahabat Wirausaha bisa lebih bijak menerapkan prinsip recycling dalam berbisnis. Semoga bermanfaat!

Referensi :

  1. https://www.beritasatu.com/nasional/763945/kenali-jenisjenis-plastik-karena-tidak-semuanya-bisa-didaur-ulang
  2. https://fh.unpad.ac.id/polemik-daur-ulang-sampah-suatu-kajian-atas-keseriusan-pemerintah-dalam-pengelolaan-sampah/
  3. https://potensibisnis.pikiran-rakyat.com/umkm/pr-69651606/dipandang-sebelah-mata-inilah-potensi-bisnis-bank-sampah-di-indonesia
  4. https://nasional.republika.co.id/berita/q1qjab383/umkm-daur-ulang-sampah-beromzet-rp-30-juta-per-bulan
  5. https://ekonomi.bisnis.com/read/20210405/257/1376847/potensi-nilai-tambah-daur-ulang-plastik-rp10-triliun
  6. https://tirto.id/mengenal-apa-itu-daur-ulang-dan-beberapa-cara-melakukannya-f68R