10 Ide Bisnis Go-Green yang Dapat Anda Lakukan Secara Online! | MARKEY

Wirausaha Ramah Lingkungan - Sahabat, pernahkah mendengar isu lingkungan yang diakibatkan oleh industri bisnis? Seperti pencemaran udara, pencemaran air, pencemaran tanah, dll. Seperti yang kita ketahui bahwa kondisi bumi semakin hari semakin tua. Situasi ini kemudian diperparah dengan proses bisnis yang kebanyakan tidak memperhatikan lingkungan sekitar.

Untuk memelihara keseimbangan tersebut kemudian diperlukan konsep bisnis yang berkesinambungan dan lebih ramah lingkungan. Sebenarnya, apakah yang dimaksud dengan bisnis yang ramah lingkungan? Inovasi seperti apa saja yang bisa diterapkan dalam bisnis untuk lebih ramah lingkungan? Mari kita bahas pada tulisan berikut.


Wirausaha Ramah Lingkungan, Sekilas Tentang Bisnis Ramah Lingkungan

Sejak tahun 1988, isu lingkungan dilihat dari kacamata ekonomi bisnis sebenarnya sudah menjadi perhatian dunia. Situasi ini kemudian akan berpengaruh pada keseimbangan bumi dan berdampak pada pemanasan global. Kalau kondisi ini terus dibiarkan, maka kerusakan lingkungan pun akan terus terjadi. Untuk itu, sebagai pengusaha yang memperdulikan kondisi lingkungan sekitar, sudah saatnya beralih pada konsep eco-friendly business.

Suatu bisnis akan dikatakan sebagai bisnis yang ramah lingkungan ketika dalam menjalankan proses bisnis tersebut memiliki dampak yang positif dan manfaat yang besar bagi lingkungan. Lalu, apa saja manfaat yang bisa diberikan dari konsep eco-friendly business?

1. Memperpanjang Usia Bumi

Membuat konsep eco-friendly business berarti dalam menentukan setiap proses bisnisnya akan selalu mempertimbangkan keseimbangan alam. Dengan demikian,usia bumi akan lebih panjang dan jumlah kerusakan lingkungan pun bisa ditekan.

2. Usia Bisnis Bersifat Long Term

Dengan menjaga keseimbangan ekosistem lingkungan, berarti juga menjaga keberlangsungan bisnis dalam jangka panjang. Saat ini banyak orang semakin sadar akan pentingnya menjaga lingkungan. Secara tidak langsung, dengan membuat konsep bisnis ramah lingkungan berarti juga membuat usia bisnis akan semakin lama.

3. Keuntungan Lebih Besar

Saat ini para pelaku bisnis yang memakai konsep green business memiliki tempat khusus tersendiri di hati para konsumen. Banyak masyarakat yang rela menggelontorkan uang lebih untuk membeli produk go green dibanding produk biasa pada umumnya. Hal ini tentu akan berbanding lurus dengan keuntungan yang akan didapatkan.


10 Wirausaha Inovatif yang Ramah Lingkungan

Bahkan saat ini semakin banyak Usaha Kecil Menengah yang mulai menerapkan sistem eco-friendly business sebagai bentuk kepedulian terhadap kelestarian lingkungan alam. Beberapa upaya pun dilakukan untuk menerapkan bisnis ramah lingkungan. Misalnya dengan mengganti kemasan produk, mengurangi pemakaian plastik, mengelola bahan baku, melakukan daur ulang, dan pemasaran beralih ke online. Berikut ini adalah 10 brand wirausaha yang ramah lingkungan di Indonesia.

1. Bukan Plastik

Sumber: Jateng Today

Bukan Plastik merupakan UKM asal Semarang yang menghadirkan produk sedotan dan kantong belanja yang ramah lingkungan. Bisnis ini dirintis oleh Aisa Putri Wibowo yang menyadari betapa pentingnya manusia untuk melastikan lingkungan. Bisnis yang didirikan sejak tahun 2020 ini ingin mengajak masyarakat dan para pelaku usaha untuk mengurangi plastik sekali pakai.

Baca Juga: Daftar Hal yang Wajib Dimiliki Wirausaha Sukses

Produk kantong dari Bukan Plastik terbuat dari material saripati ketela sehingga lebih cepat terurai yakni hanya sekitar 6 bulan. Sementara itu untuk pengganti sedotan, Bukan Plastik menggunakan material bambu dengan proses pembuatan secara manual.

2. Giriwangi

UMKM Perlu Ikuti Perkembangan Zaman, Giriwangi Terus Berinovasi

Sumber: Harian Jogja

Giriwangi merupakan UKM yang memproduksi berbagai macam minyak esensial. Mulai berproduksi sejak tahun 1999. UKM ini terus berinovasi tanpa meninggalkan produk unggulannya yaitu minyak esensial. Inovasi tersebut dilakukan dengan membuat berbagai produk turunan minyak esensial seperti sabun, aroma terapi, dan sampo.

Produk Giriwangi tidak hanya dipasarkan di Jogja dan sekitarnya, tetapi juga sudah sampai mancanegara seperti Jepang, Belanda, dan Jerman. Pada tahun 2021, Giriwangi sebagai UMKM yang mewakili BRI berhasil mendapatkan juara pertama dalam pameran Bumi Berdaya yang diikuti oleh BUMN se-Indonesia.

Baca Juga: 10 Wirausaha Sosial Global yang Menginspirasi

3. Pavettia Skincare

Sumber: Pavettia Skincare

Brand skincare yang satu ini didirikan oleh Erika Simangunsong dengan memanfaatkan limbah industri. Skincare tersebut memanfaatkan biji pepaya gunung (carica) untuk membuat aneka produk kecantikan.

Selama ini biji carica hanya terbuang percuma setelah buahnya digunakan untuk produksi oleh-oleh khas Dieng, Jawa Tengah. Biji carica tersebut dikeringkan lebih dulu kemudian dibuat menjadi minyak dan diolah untuk menjadi produk skincare seperti lip color dan cleansing oil.

4. Bamboo Arum Straw

Go Global! Bamboo Arum Straw, Olahan Bambu UMKM Binaan Bank BRI Berhasil  Tembus Pasar Global - Jurnal Medan

Sumber: Jurnal Medan

Brand ini berasal dari salah satu UKM asal Banyuwangi, Jawa Timur yang berhasil menembus pasar global. Ini adalah brand dari PT Arum Jaya Perdana. Founder Bamboo Arum Straw adalah Mistianingrum. Motivasi dalam memilih produk sedotan bambu dan alat makan dari limbah kayu adalah karena melimpahnya ketersediaan bahan baku tersebut.

Baca Juga: 10 Wirausaha Sosial Nasional yang Menginspirasi

Selain itu, bambu juga mengalami pertumbuhan yang cepat sehingga bahan bakunya akan selalu ada untuk produksi dalam kapasitas besar. Kehadiran produk tersebut diharapkan juga dapat menekan penggunaan bahan plastik. Mengingat isu lingkungan kini sudah menjadi permasalahan global. Selain lebih ramah lingkungan, produk dari UMKM ini juga dapat digunakan secara berulang.

5. Perca Ayu

Bertahan di Masa Pandemi, UMKM Surabaya Produksi Masker dari Kain Perca,  Dikirim Sampai Jayapura - Surya.co.id

Sumber: Surya

Kain perca selama ini menjadi limbah yang cukup banyak dijumpai dalam berbagai kegiatan produksi. Namun, di tangan-tangan terampil, sampah tersebut justru berhasil diolah menjadi barang yang bernilai ekonomis. Seperti yang dilakukan oleh UKM Perca Ayu asal Surabaya. UKM yang satu ini membuat berbagai olahan produk dari bahan dasar kain perca.

Perca Ayu telah membuat ribuan produk dari kain perca seperti keset, tas, bros, tempat pensil, dan taplak meja. Kehadiran produk tersebut diharapkan dapat mengurangi limbah kain sehingga menjadi produk yang lebih bermanfaat.

Baca Juga: Mengintip Potensi Koperasi Multipihak Sebagai Solusi Kelembagaan Kewirausahaan Sosial

6. Debora Art

Debora Art, UMKM Fashion Ramah Lingkungan dari Yogyakarta | kumparan.com

Sumber: Kumparan

Debora Art merupakan UKM yang membuat produk fashion ramah lingkungan dengan memanfaatkan teknik ecoprint untuk proses pembuatannya. Usaha ini sejak tahun 2015 oleh Debora Ninik Swatini Suwarno.

Debora memilih ecoprint karena berharap bisnis tersebut akan membuat semakin banyak orang lebih peduli terhadap lingkungan. Debora memanfaatkan berbagai macam dedaunan untuk pembuatan motif dan pewarna alami untuk produk-produknya seperti kain, totebag, dan scarf.

7. Batik Mahkota Laweyan

Wisata Batik di Batik Mahkota, Laweyan, Solo

Sumber: Pejalan Santai

Batik Mahkota Laweyan merupakan usaha yang berdiri sejak tahun 2005 dan didirikan oleh Alpha Febela. Usaha ini mengusung konsep ramah lingkungan dan sudah menerapkan sistem IPAL (Instalasi Pengolahan Air Limbah) untuk menjaga agar air tanah tetap berkualitas. Upaya ini untuk mencegah pencemaran lingkungan dari limbah batik.

Baca Juga: Tips Menjaga Kesehatan Mental Bagi Wirausaha

Batik Mahkota Laweyan memproduksi batik tulis abstrak dan memiliki label SNI. Bahkan beberapa motifnya sudah mendapat HAKI (Hak Kekayaan Intelektual). Upaya ini diharapkan juga bisa diterapkan oleh banyak usaha lainnya. Selain dapat berdampak baik untuk sektor ekonomi tetapi juga tetap menjaga kelestarian lingkungan.

8. Kopi Kreatif (KoKe)

Pria Ini Raup Miliaran Rupiah Jualan Aksesoris hingga Parfum Kopi

Sumber: Detik

Brand ini bermula dari kecintaan Yudhi Prasetyo terhadap kopi. Ia ingin menghadirkan cara alternatif menikmati kopi sehingga munculah KoKe pada tahun 2015 di Yogyakarta. KoKe menghadirkan berbagai aksesoris dari biji kopi arabica. Biji kopi yang digunakan pun merupakan sisa panen atau bahan yang rusak karena penyimpanan. Sehingga biji kopi tersebut memang tidak layak untuk dikonsumsi.

Koke telah berhasil membuat 10 jenis kerajinan tangan seperti gelang, kalung, tasbih, anting, pewangi kopi, dll. Bahkan merambah ke produk lainnya seperti pewangi mobil, parfum, dan pewangi ruangan.

Saat ini hasil produksi Koke telah diekspor ke berbagai negara seperti, Rusia, India, dan Kuwait. Total omset per bulannya sudah mencapai Rp 1 miliar.

9. Namu

Namu, Bangun Ekosistem Perajin dengan Olahan Limbah Halaman all - Kompas.com

Sumber: Kompas

Sisa-sisa industri seperti limbah kayu kebanyakan menjadi sampah yang mencemari lingkungan. Namun, banyak para pengusaha milenial yang melihat ini adalah sebuah peluang bisnis baru. Seperti yang dilakukan Ery Seprizal yang mendirikan usaha Namu. Usaha ini mengkreasikan limbah kayu sebagai barang yang memiliki nilai ekonomis.

Produk Namu ini memanfaatkan sisa industri tersebut sebagai bahan baku utama. Produk yang dihasilkan pun beragam, seperti kalung, anting, dan gelang. Aksesoris tersebut merupakan hasil kombinasi dengan material fiber untuk menghasilkan motif warna yang unik menyerupai batu alam. Bentuk dan warna yang dihasilkan pun terlihat lebih elegan.

10. Pijak Bumi

My First Eco-Friendly Shoes! Pijak Bumi Sakka Skeleton - Shop for Cheapo

Sumber: Shop For Cheapo

Rowland Asfales melalui brand Pijak Bumi menciptakan sepatu dari bahan enceng gondok. Kehadiran produk ini menjadi langkah untuk mengurangi limbah dari produksi sepatu secara umum.

Eceng gondok selama ini sering dianggap sebagai gulma yang tidak bermanfaat. Sepatu Pijak Bumi terbuat dari bahan utama eceng gondok dan sabut kelapa. Walaupun demikian, sepatu ini dibuat dengan desain kekinian sehingga tidak kalah menarik dengan sepatu lainnya.

Nah, itulah beberapa inovasi bisnis yang lebih ramah lingkungan. Upaya ini dilakukan untuk mengurangi kerusakan alam dan pencemaran lingkungan yang banyak terjadi di berbagai wilayah. Semoga dengan langkah yang diambil saat ini bisa berdampak besar pada kelestarian alam di masa yang akan datang.

Jika merasa artikel ini bermanfaat, yuk bantu sebarkan ke teman-teman Anda. Jangan lupa untuk like, share, dan berikan komentar pada artikel ini ya Sahabat Wirausaha.