Sahabat Wirausaha, khususnya yang ingin menargetkan pasar ekspor, pasti banyak yang ingin mengetahui apa saja pameran internasional yang sebaiknya diikuti. Sebetulnya, banyak sekali pameran internasional yang dapat para sahabat untuk ikuti.

Bahkan tiap negara menyelenggarakan pameran internasional-nya masing-masing. Pameran pun juga memiliki beberapa kategori yang berbeda tergantung dari jenis produk dan jenis target peserta.

Baca Juga: Ragam Event Pameran Nasional

Akan tetapi, di artikel Bedah Kasus ini kita akan membahas pameran internasional yang dikoordinasi oleh pemerintah Indonesia. Ini perlu Sahabat Wirusaha ketahui dan sebaiknya juga ikuti. Alasannya adalah para pelaku UMKM lebih punya banyak peluang untuk mengikuti pameran internasional. Bahkan, terdapat juga subsidi dari pemerintah bagi pelaku UMKM untuk mengikuti pameran ini.

Yuk kita bedah apa saja pameran internasional tersebut. Sebelum itu, kita bahas dulu yuk mengenai definisi pameran agar Sahabat Wirausaha lebih paham.


Definisi Pameran

Pameran atau, eksposisi adalah pertunjukan kepada publik untuk hasil karya seni, barang hasil produksi dan sebagainya. Pameran pada konteks bisnis secara umum terbagi dalam dua kategori: Business to consumer (B to C) dan Business to Business (B to B), selain itu untuk memperlancar dari kedua aspek ini secara khusus terdapat juga pameran yang fokus pada Government to Government (G to G) dalam “bungkus” diplomasi agar tercipta kebijakan.

1. Apa itu Business to consumer (B to C) ?

Secara umum biasa disebut kegiatan Bazaar. Tujuan dalam B to C adalah mendapatkan target omset yang optimal selama kegiatan berlangsung dari produk yang ditawarkan, sementara mendapatkan mitra bisnis menjadi bonus tersendiri dan bukan menjadi target utama.

Baca Juga: Membedah Pameran Domestik Untuk Produk Kecantikan

2. Apa itu Business to Business (B to B) ?

Secara umum biasa disebut kegiatan expo atau exhibition (Pameran). Tujuan dalam B to B adalah mendapatkan target mitra bisnis untuk potensi kerja sama dalam jangka waktu yang panjang dari produk yang ditawarkan, sementara mendapatkan penjualan retail atau eceran di tempat pameran sama sekali bukan menjadi tujuan dan sekadar bonus bila terjadi. B to B tidak terbatas pada pameran, bisa juga melalui kegiatan pencocokaan bisnis atau business matching dan lainnya.

3. Apa itu Government to Government (G to G) ?

Secara umum biasa terjadi pada sebuah forum atau konferensi. Tujuan dalam G to G adalah Memperlancar kerjasama antar negara dengan dimudahkannya komunikasi, seperti kepentingan diplomasi, atau berbagai informasi yang dianggap penting oleh negara yang satu dan lainnya.


Jenis-Jenis Pameran

1. Trade Expo Indonesia (TEI)

Trade Expo Indonesia (TEI) adalah pameran multi produk ekspor Indonesia bertaraf internasional dengan fokus B to B yang diselenggarakan Direktorat Jenderal Perdagangan Ekspor Nasional (DJPEN) Kementerian Perdagangan Republik Indonesia.

Baca Juga: Tips Jitu Untuk Sukses di Pameran Internasional

Kegiatan TEI yang telah berlangsung sejak 1985 ini merupakan bagian dari usaha meningkatkan pertumbuhan ekspor, diversifikasi pasar dan produk ekspor, serta meningkatkan citra bangsa Indonesia melalui produk ekspor, meningkatkan rasa cinta dan bangga masyarakat Indonesia akan produk dan jasa dalam negeri.

Selain pameran yang sejak 2017 dilaksanakan di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD City, Banten, dalam rangkaian kegiatannya juga akan dilakukan Trade, Tourism and Investment Forum, Business Matching (Pencocokan Bisnis), Klinik Bisnis, Diskusi Regional, Misi Dagang Mancanegara dan Lokal, Export Start-Up Competition dan Talk Show.

Pada tahun 2020 lalu, penyelenggaraan kegiatan sedikit berbeda yakni melalui engine system Virtual Exhibition karena situasi pandemi covid-19.

Partisipan dalam kegiatan TEI secara umum adalah Exhibitor & Visitor yang terdiri dari 132 negara lebih.

Visitor: Investor, Importir, Distributor, Wholesaler, Retailer, Buying Agent, pengunjung umum.

Exhibitor: Produsen dan eksportir serta pemasok jasa-jasa Indonesia Indonesia yang berkeinginan untuk memperluas pasar barang dan jasa yang dihasilkan ke luar negeri, serta Usaha Kecil dan Menengah siap ekspor.

Jenis Produk apa saja yang dapat ikut serta ?

  • Produk Lokal Unggulan
  • Produk Kreatif & Premium
  • Produk Manufaktur & Jasa
  • Produk Makanan & Minuman
  • Produk Dekorasi & Furnitur

Dari jenis produk tersebut dibagi tiap kategori pada tiap zonasi yakni di Hall 2-9, sementara Hall 1 & 10 umumnya untuk Kuliner Nusantara.

Salah satu tujuan dari zonasi tersebut tentu untuk memudahkan pengunjung untuk menentukan prioritas kunjungan.

Produk apa yang memiliki permintaan tertinggi pada kegiatan TEI?

  • Bahan makanan
  • Kopi
  • Kerajinan Tangan
  • Kemasan makanan & minuman
  • Cokelat
  • Consumer goods atau Barang konsumsi

Baca Juga: Tips Sukses Mengikuti Pameran dan Meningkatkan Kualitas Produk Ala Kultiva Co

Bagaimana pelaku UMKM dapat mengikuti TEI?

  • Biaya secara Mandiri untuk sewa booth
  • Sharing booth dengan rekan bisnis lainnya, membagi dua biaya sewa booth
  • Mengakses fasilitas dari Pemerintah Pusat melalui Kementerian yang berkaitan atau Pemerintah Daerah melalui Dinas pengampu.
  • Tanpa sewa booth, bisa dengan mengikuti rangkaian kegiatan Trade, Tourism and Investment Forum, Business Matching (Pencocokan Bisnis), Klinik Bisnis, Diskusi Regional secara gratis dan hanya mendaftar sebelum hadir pada hari kegiatan.
  • Menjadi Pengunjung umum, jika masih belum berani dapat memulai untuk berkunjung dengan mengamati situasi yang ada. Kegiatan terbuka untuk umum biasanya dua hari terakhir dan pada akhir pekan.

Manfaat dari keikutsertaan pada TEI adalah sebagai berikut:

  • Sarana promosi,
  • Mengembangkan jejaring bisnis,
  • Melakukan konsultasi bisnis dengan perwakilan dagang RI dari seluruh dunia,
  • Mendapatkan informasi terkini di bidang perdagangan pada TTI forum,
  • Kesempatan One on one business matching dan bertemu langusng dengan calon mitra bisnis yang prospektif untuk melakukan transaksi dagang atau investor baik lokal maupun asing yang berminat mengembangkan usahanya di Indonesia.

Penyelenggara Utama : Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (DJPEN) Kementerian Perdagangan Republik Indonesia

Rekomendasi keikutsertaan: A.

Bagi pemula sangat disarankan untuk mengikuti ini terlebih yang berada di area Pulau Jawa, selain biaya yang relatif “murah” untuk skala yang besar, juga dapat dijadikan sebagai ‘test’ pasar dan kemampuan diri dalam berkomunikasi dengan banyak pihak.

Bagi yang sudah menemukan ‘celah’ pada kegiatan ini, tentu menjadi titik poin terbaik dengan calon mitra atau mitra lama untuk bertemu.

2. Indonesian Day

Indonesian Day adalah kegiatan pasar luring atau bazaar dengan fokus B to C yang umum dilaksanakan oleh Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di suatu negara tertentu. Acara ini diselenggarakan dalam rangka mempromosikan Pariwisata, Makanan, Kerajinan Tangan, Tari dan Musik Indonesia.

Baca Juga: Seleksi dan Kurasi Pameran Ambiente 2021 di Frankfurt, Jerman

Kegiatan tersebut umumnya terjadi pada hari besar nasional Indonesia, seperti: HUT Kemerdekaan RI, hari Pancasila, dan sebagainya. Selain bazaar, biasanya terselip kegiatan charity yang peruntukannya untuk yayasan sosial di negara tersebut.

UMKM seperti apa yang dapat mengikuti Indonesian Day?

Peserta pada kegiatan ini kecenderungan adalah diaspora Indonesia yang pada dasarnya melakukan kegiatan usaha atau bisnis di negara tempat Mereka bermukim. Produk yang dijual biasanya segala hal yang khas Indonesia baik kuliner, kriya, dan fesyen. UMKM Indonesia yang secara khusus datang biasanya karena undangan KBRI atau sudah memiliki target pasar di negara tersebut.

Penyelenggara Utama: KBRI di suatu negara.

Rekomendasi Keikutsertaan: C

Jika tujuan utama mendapat omset dan bukan pula diaspora, tentu kegiatan ini bukan pilihan utama. Selain akomodasi yang tidak sedikit, kegiatan tersebut cenderung sebagai diplomasi budaya. Terlebih lagi kalangan lokal negara setempat yang hadir belum tentu khalayak umum dan hanya tertentu.

Diantara B to C dan B to B

Jika ada kegiatan yang fokusnya masih “diantara”, salah satunya adalah International Handicraft Trade Fair (INACRAFT) . Pameran yang spesifik untuk produk kriya ini telah berlangsung sejak 1999.

Melihat perkembangan lima tahun terakhir dengan nilai transaksi kontrak dagang lebih besar dari jualan eceran, mengindikasikan bahwa INACRAFT pada masa depan lebih terfokus kepada B to B dengan spesifik produk kriya (craft), seperti:

  • Peralatan rumah tangga
  • Cinderamata
  • Alas kaki
  • Produk Dekoratif
  • Tas & Perlengkapan travel
  • Batik
  • Fesyen & Bordir
  • Perhiasan & Aksesoris
  • Mainan & Kerajinan lainnya

Baca Juga: Fasilitasi Stand UKM Untuk Pameran Dalam dan Luar Negeri

Dari jenis produk tersebut dibagi kategori pada tiap zonasi https://inacraft.co.id/pengelompokan-produk/ : Main Lobby, Assembly Hall, Cendrawasih Hall, Plenary Hall. Salah satu tujuannya agar memudahkan pengunjung untuk menentukan prioritas kunjungan.

INACRAFT pada 2021 ini akan diselenggarakan pada 6-10 Oktober 2021 di Jakarta Convention Center (JCC).

Bagaimana pelaku UMKM dapat mengikuti INACRAFT?

  • Biaya secara Mandiri untuk sewa booth
  • Sharing booth dengan rekan bisnis lainnya, membagi dua biaya sewa booth
  • Mengakses fasilitas dari Pemerintah Pusat melalui Kementerian yang berkaitan atau Pemerintah Daerah melalui Dinas pengampu.

Penyelenggara Utama: Association of Exporters and Producers of Indonesian Handicraft (ASEPHI)

Rekomendasi Keikutsertaan: A

Bagi pelaku kriya, INACRAFT menjadi tujuan baik meraih penjualan eceran tertinggi, hal ini tentu sangat bagus. Namun, melihat tren lima tahun terakhir sepertinya fokus secara perlahan akan beralih kepada B to B, hal ini bukan melemahkan tetapi bisa jadi menguatkan kesempatan Sahabat Wirausaha pelaku kriya untuk berekspansi ekspor ke luar negeri meski berawal dari kuantitas pengiriman secara retail atau eceran. Manfaatkan.

3. World Expo

World Expo adalah Pameran tingkat dunia dengan fokus G to G yang diselenggarakan dalam kurun waktu enam bulan di satu negara tertentu sebagai host dengan 25 juta pengunjung dan diikuti lebih dari 180 negara peserta yang saling berdiplomasi untuk menunjukkan ragam budaya, seni, kuliner, kota, pendidikan, inovasi, teknologi, serta geografi.

Berpartisipasi dalam World Expo memungkinkan setiap negara untuk menciptakan miniatur sekilas, mikrokosmos kemajuan global dan dialog. Kegiatan tersebut juga menyediakan panggung unik dan internasional untuk terlibat dalam diplomasi budaya dan berinteraksi dengan negara tuan rumah, peserta lain, calon wisatawan, mitra dagang, dan investor.

World Expo Pada tahun 2021 ini akan berlangsung di Dubai, Uni Emirat Arab, antara 1 Oktober 2021 sampai 31 Maret 2022 dengan mengangkat tema Connecting Minds, Creating the Future’ atau dalam bahasa Indonesia 'Menghubungkan Pikiran, Menciptakan Masa Depan' dengan semangat inovasi, kolaborasi, dan kreasi.

Kegiatan tahun 2021 ini adalah lanjutan pelaksanaan dari 2020 yang tertunda karena pandemi Covid-19. Bagi suatu negara menjadi host World Expo adalah untuk mendukung pertumbuhan pariwisata, merangsang perkembangan bisnis inovatif dan meningkatkan reputasi internasional sebagai lokasi untuk berbisnis.

Baca Juga: 8 Jenis Inovasi yang Efektif Untuk Menaikkan Skala UMKM

Bagaimana cara pelaku UMKM dapat mengikuti World Expo?

Keterlibatan UMKM pada event yakni umumnya adalah binaan di bawah Pemerintah Pusat melalui Kementerian yang terkait atau Pemerintah Daerah melalui Dinas pengampu. Sistim pemilihan beragam, baik yang ditunjuk langsung maupun melalui kurasi. Karena pada kegiatan ini tidak hanya UMKM, tokoh atau lembaga pada bidang seni, budaya, kota, pendidikan, inovasi, teknologi, dan sebagainya.

Penyelenggara Utama: Pemerintah Pusat di Negara yang ditunjuk sebagai host

Penyelenggara Khusus Indonesia: Pemerintah Pusat melalui Kementerian yang berkaitan atau Pemerintah Daerah melalui Dinas pengampu.

Rekomendasi Keikutsertaan: B

Apabila mendapat kesempatan dari Pemerintah Pusat atau Daerah untuk ikut serta, maka tidak ada salahnya mencoba. Jika tujuan mendapat mitra bisnis belum berhasil, setidaknya kegiatan ini baik untuk mempelajari cara negara lain berdiplomasi melalui berbagai bidang, dari hal tersebut coba diduplikasi dan modifikasi terhadap bisnis Sahabat Wirausaha, bahkan bukan tidak mungkin mendapatkan ide segar dari pengalaman ‘berselancar’ di area Paviliun dan distrik dari180 lebih negara yang berpartisipasi.


Apa yang Sebaiknya Dilakukan Sebelum Pameran

1. Mempersiapkan Alat Promosi

Alat promosi atau promotion tools adalah perangkat secara fisik yang keberadaannya harus ada kala mengikuti pameran dagang, yakni terdiri dari : Kartu nama, Brosur, Katalog dan profil perusahaan atau usaha (Company Profile).

a. Kartu nama : berisi informasi mengenai nama pribadi, nama perusahaan, jabatan, kontak email dan nomor handphone (Whatsapp Available).

b. Brosur : mengenai produk baik berupa sejarah singkat mengapa produk ini dimunculkan dan manfaat serta kegunaan atau mengapa harus memilih produk ini.

c. Katalog : lebih kepada penjelasan tentang spesifikasi produk, minimal order dan mungkin metode pembayaran yang diinginkan (Jangan pernah mencantumkan harga pada katalog sampai buyer menanyakan soal harga)

d. Company Profile : menjelaskan tentang produk yang dijual, tentang perusahaan itu sendiri, sertifikat apa saja yang telah dimiliki, cerita singkat dibalik produk tersebut dimunculkan (Company profile idealnya cukup dua halaman).

Kecuali Kartu nama, pada era digitalisasi saat ini semua dapat dipindai dalam satu sistim berupa QR Code.

Note : Jangan lupa juga menyiapkan sampel produk ketika melakukan mobilitas pada berbagai kegiatan pameran.

Baca Juga: Mengenal Ragam Standar Global Produk Ekspor

2. Membangun Komunikasi

Selain tentunya mempersiapkan tools promotion atau juga yang berkaitan dengan produk pada pameran Business to Business (B2B) idealnya adalah sudah menjalin kontak dengan calon buyer atau partner dengan melakukan korespondensi perkenalan.

Selain pameran, terdapat juga kegiatan misi dagang yang umumnya mengunjungi salah satu atau beberapa Negara Tujuan Ekspor (NTE) untuk kemudian mengadakan business matching (pencocokan bisnis) dengan Pemerintah atau suatu lembaga tertentu sebagai fasilitatornya.

3. Menentukan Prioritas

Banyak rangkaian kegiatan pada tiap Pameran, namun tidak semua perlu diikuti. Sahabat Wirausaha harus menentukan skala prioritas sesuai tujuan yang ingin dicapai. Jika biaya sewa booth masih menjadi kendala dan belum mendapatkan kesempatan mengakses fasilitasi Pemerintah, tidak ada salahnya memulai dari pilihan rangkaian kegiatan yang ada atau sekadar berperan sebagai pengunjung umum.

***

Itulah pembahasan artikel ini yang membedah tiga pameran internasional dari pemerintah Indonesia yang dapat diikuti oleh Sahabat Wirausaha. Jika Sahabat Wirausaha masih kurang percaya diri untuk mengikutinya, menapaki sebuah langkah untuk ekspor dapat dimulai dengan menguasai apa yang telah kita miliki yaitu produk dan mengenal pasar apa yang dituju. Jadi pastikan lagi apa nilai keunggulan produk kita. Lalu, lakukan riset negara yang akan kita tuju.

Semangat Go Global yah Sahabat Wirausaha!

Jika merasa artikel ini bermanfaat, yuk bantu sebarkan ke teman-teman Anda. Jangan lupa untuk like, share, dan berikan komentar pada artikel ini ya Sahabat Wirausaha.