Sumber: turboly.com

Sahabat Wirausaha pasti tidak asing dengan istilah lead time. Ya, lead time sangat berhubungan erat manajemen persediaan dan proses bisnis, terutama untuk perusahaan manufaktur yang memiliki proses bisnis yang panjang. Seberapa lama lead time yang dibutuhkan dalam suatu proses bisnis mencerminkan seberapa efisien kegiatan operasional bisnis itu.

Lead time yang panjang mengindikasikan proses bisnis tersebut kurang efisien. Nah, Sahabat Wirausaha pasti ingin kan proses bisnis menjadi lebih efisien. Untuk dapat mengurangi lead time pada proses bisnis kita, kita harus memahami apa itu lead time dan bagaimana cara menghitungnya.

Baca Juga: Pengendalian Produksi


Apa Itu Lead Time?

Secara umum, lead time adalah jumlah waktu yang dibutuhkan dari awal hingga akhir dari sebuah proses. Dalam bisnis, lead time merujuk pada jumlah waktu yang dibutuhkan dari pelanggan melakukan pemesanan hingga produk sampai kepada mereka.

Mengurangi lead time dapat merampingkan operasional bisnis dan meningkatkan produktivitas, meningkatkan output, serta pendapatan. Sebaliknya, lead time yang lebih lama akan memberikan dampak negatif bagi penjualan dan proses manufaktur secara keseluruhan.

Baca Juga: Apa itu Buffer Stock?


Apakah Lead Time Itu Buruk?

Lead time merupakan hal yang normal terjadi pada setiap proses. Namun, jika lead time menjadi cukup lama, bisnis kita akan mengalami banyak masalah. Lead time yang lama dapat menyebabkan sejumlah masalah yang mengganggu kemampuan bisnis untuk memenuhi pesanan dari pelanggan.

Untuk retailer, lead time yang lama akan berdampak pada hilangnya penjualan dan buruknya customer experience. Sedangkan pada perusahaan manufaktur, lead time yang lama dapat menyebabkan produksi berhenti total dan terjadinya bullwhip effect di seluruh rantai pasokan. Hal ini juga mengakibatkan peningkatan lead time bagi retailer, merusak rasio perputaran persediaan, terganggunya hubungan semua pihak di dalam rantai pasok dan merugikan bisnis secara finansial.

Baca Juga: Pentingnya Kontrak Pengadaan Bahan Baku Bagi UMKM


Cara Menghitung Lead Time

Menemukan lead time Anda membutuhkan formula sederhana. Ada dua pilihan tergantung pada apakah Anda produsen atau retailer.

Untuk produsen, rumus lead time adalah:

Total Lead Time = Waktu Manufaktur + Waktu Pengadaan + Waktu Pengiriman

Untuk retailer, rumus lead time adalah:

Total Lead Time = Waktu Pengadaan + Waktu Pengiriman

Baca Juga: Mengenal Istilah Kapasitas Produksi


Tips Mengurangi Lead Time

Pengurangan lead time menjadi hal yang patut dipertimbangkan jika dirasa lead time menjadi cukup lama dan menggangu proses bisnis. Namun, pengurangan lead time akan membantu meningkatkan penjualan dan kemampuan untuk memenuhi permintaan konsumen. Sahabat Wirausaha dapat melihat data historis lead time dan memperkirakan berapa rata-rata lead time yang dibutuhkan.

Dengan begitu, kita akan mampu menentukan kapan saja lead time meningkat sehingga kita mampu mencari penyebab terjadinya lead time dan melakukan evaluasi untuk mengurangi lead time.

Baca Juga: Pentingnya Berjejaring dengan Supplier dan Kriteria Pemilihannya

Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengurangi lead time, yaitu sebagai berikut:

  • Ganti supplier. Salah satu penyebab peningkatan lead time biasanya berhubungan dengan supplier. Jika supplier sering terlambat menyiapkan dan mengirimkan pesanan dan tidak berusaha untuk memperbaiki hal tersebut, Sahabat Wirausaha dapat mempertimbangkan untuk mencari supplier lain.
  • Pesan ulang dengan lebih sering. Kemungkinan penyebab lain dari peningkatan lead time adalah menunggu pengiriman tiba. Ini sangat umum jika kita memesan melalui pengiriman massal dalam satu waktu. Kita bisa mencoba memesan pesanan dengan jumlah yang lebih kecil namun sering ke supplier.
  • Bagikan data perkiraan persediaan dan penjualan dengan supplier. Jika kita memprediksi peningkatan besar dalam penjualan di masa depan, kita dapat memberi tahu supplier terlebih dahulu. Hal ini membantu supplier untuk mempersiapkan kemampuan produksi dan memperingkas waktu produksi mereka untuk memenuhi pesanan dari kita.
  • Kitting. Kitting adalah salah satu bentuk promosi yang menawarkan pengemasan dan pengiriman produk komplementer sebagai satu bundel, misalnya biji kopi dengan mesin pembuat kopi dijual dalam satu bundel. Hal ini dapat membatasi jumlah waktu yang diperlukan untuk mengambil dan mengirimkan produk.

Baca Juga: Jangan Takut Keterbatasan Modal untuk Ekspor dengan Program Pembiayaan ini

Seperti yang kita ketahui, lead time berperan penting pada efisiensi proses bisnis dan kemampuan bisnis dalam memenuhi permintaan pelanggan. Lead time yang panjang dapat mengurangi penjualan dan berkurangnya customer experience dari pelanggan kita. Oleh sebab itu, yuk Sahabat Wirausaha, kita evaluasi kembali berapa lama lead time yang dibutuhkan agar produk dapat sampai ke tangan pelanggan.

Referensi:

  1. Blucart.com
  2. Investopedia.com