C:\Users\supad\Downloads\roman-bozhko-OXXsAafHDeo-unsplash.jpg

Apakah Sahabat Wirausaha berniat ingin membuka usaha? Mungkin Sahabat Wirausaha baru saja lulus dari kampus dan ingin memiliki pekerjaan. Selain melamar pekerjaan di perusahaan, membuka usaha bisa menjadi alternatif sumber penghasilan.

Bahkan membuka usaha memiliki banyak kelebihan. Salah satunya adalah karena kita sendiri jadi pimpinan atau pemilik usaha maka kebijakan usaha itu kita sendiri yang mengaturnya. Selain itu, dengan menjadi pemilik usahanya, kita bisa menentukan besaran keuntungan atau gaji sendiri.

Baca Juga: Pentingnya Memiliki Visi Dalam Menentukan Arah Pengembangan Usaha

Membuka usaha sendiri bisa juga mengurangi masalah pengangguran yang menjadi salah satu masalah bagi negara kita. Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan bahwa pada Agustus 2021 terdapat 9,10 juta orang pengangguran di Indonesia atau sekitar 6,49 persen. Apakah karena jumlah penduduk yang besar ini menjadi penyebab banyaknya pengangguran?

Jumlah penduduk yang besar sebetulnya merupakan sebuah peluang. Pasti mereka juga memiliki kebutuhan dan konsumsi yang juga besar. Inilah yang seharusnya kita manfaatkan.

Banyak peluang untuk menciptakan lapangan usaha sendiri. Membuka lapangan usaha sendiri kita juga bisa memberikan solusi atas masalah pengangguran. Kita bisa memberikan lapangan kerja untuk orang lain.

Kendala yang dihadapi biasanya anggapan membuka usaha harus besar. Padahal, jenis usaha itu tidak harus besar. Dagang tidak harus partai besar tetapi bisa menengah atau kecil. Banyak usaha seperti kuliner, fashion, atau jasa yang bisa dirintis. Banyak yang sudah membuktikan mendapatkan kemajuan finansialnya dari berbisnis itu.

Baca Juga: Tips Merekrut Karyawan

Apalagi saat ini dunia digital semakin maju. Banyak hal bisa dilakukan secara online termasuk bisnis. Bisnis online semakin mudah dilakukan karena biayanya lebih terjangkau. Bisnis online pun lebih fleksibel waktunya.

Nah, apakah Sahabat Wirausaha sudah yakin untuk membuka usaha? Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan saat membuka usaha.

1. Menentukan Ide

Biasanya orang akan tertarik pada hal yang baru. Jika akan membuka usaha, pilihlah jenis usaha yang baru. Hal ini membuat pelanggan akan membuka mata pada usaha kita. Usaha yang baru juga tidak ada pesaingnya sehingga kita bisa menjadi pemain tunggal. Namun, untuk itu kita harus benar-benar jeli melihat peluang apa yang sangat potensial. Bisa?

Atau, jika ide itu sudah ada usaha kita harus punya pembeda dari usaha yang sudah ada. Kita bisa lakukan inovasi dengan melibatkan teknologi, lebih ramah pada pelayanan, atau produk yang lebih beragam.

2. Lakukan Inovasi

Jika usaha Anda berjalan seperti yang diharapkan, jangan terlena dan berpuas diri. Ingat, orang-orang bisa merasa jenuh dan bosan. Untuk mengantisipasinya, teruslah berinovasi dan berkreasi.

3. Tentukan Target

Tentukan target pasar dari usaha kita. Apakah membidik semua usia, kalangan ekonomi tertentu, atau masyarakat tertentu. Hal ini bakal berpengaruh pada jenis usaha kita. Misalnya kita ingin membidik anak-anak di sekitar lingkungan kita. Maka pilihlah usaha yang tepat untuk mereka. Misalnya menjual mainan anak-anak atau bimbingan belajar. Atau target kita adalah ibu-ibu maka usaha yang cocok mungkin kebutuhan rumah tangga, alat-alat kecantikan, alat-alat olahraga, dan lainnya.

Baca Juga: Membangun Tim Dengan Budaya Inovasi

4. Mengenali Pesaing
ketahui pula pesaing usaha yang sudah ada. Kita harus tahu strategi dan inovasi yang mereka jalankan. Sehingga kita bisa menentukan strategi yang tepat untuk usaha kita. Pelajari juga bagaimana mereka membangun usaha hingga bertahan sampai saat ini. Cari tahu pula berapa umur usahanya. Lalu kita bisa mengambil dan mematangkan strateginya.

5. Buatlah Pembeda

C:\Users\supad\Downloads\pexels-pixabay-262978.jpg

Jenis usaha bisa sama. Namun, kita harus punya pembeda. Misalnya sama-sama menjual nasi goreng. Agar beda dengan nasi goreng yang sudah ada mungkin bisa menambah dengan acar, ati ampela, pete, dan lainnya.

Misalnya kita membuka barbershop, kita bisa berikan gratis pijatan kepada pelanggan yang datang. Sementara, mungkin di barbershop lain tidak ada. Nah, sedikit pembeda itu bisa menjadi pertimbangan orang memilih usaha kita.

Anda perlu tahu apa yang dilakukan pesaing Anda dan apa strategi mereka. Dengan begitu, Anda akan dapat mengambil keputusan yang tepat. Ini juga akan membantu Anda mengembangkan strategi yang jauh lebih efektif. Sahabat Wirausaha, ada sebuah ungkapan ‘Sedikit beda itu lebih baik daripada sedikit lebih baik”. Nah, carilah pembeda itu yang bisa membuat pelanggan melirik dan memilih pada usaha kita.

Baca Juga: Pentingnya Berjejaring dengan Supplier dan Kriteria Pemilihannya

6. Sumber pendapatan lain

Memang kita pastinya ingin langsung sukses dan berhasil dalam usaha kita. Namun, sahabat wirausaha pasti maklum juga kalau namanya usaha bisa tidak langsung berhasil. Usaha itu bisa lancar atau macet. Namanya bisnis pasti ada untung rugi. Nah, kita harus mempersiapkan untuk itu.

Makanya kita harus miliki sumber pendapatan yang lain. Ibaratnya sebagai back up jika usaha kita mengalami kendala. Misalnya kita mau bikin usaha fotografi pernikahan. Sambil menunggu banyak pelanggan kita bisa menjadi karyawan di percetakan digital. Atau kita mau buka usaha wedding organizer. Sambil menunggu orderan kita bisa menjadi karyawan di tempat fotokopi atau butik. Ringkasnya, ada sumber penghasilan cadangan.

Siapapun pasti ingin usaha yang dijalankannya sukses dan berhasil. Namun, bagaimana jika yang terjadi justru malah sebaliknya? Padahal, Anda sudah menginvestasikan seluruh harta untuk menjalankan usaha tersebut. Supaya keuangan Anda tetap aman di tengah kondisi sulit, ada baiknya Anda punya sumber pendapatan lain. Sumber pendapatan sampingan ini juga bisa membantu untuk menambah modal untuk usaha Anda.

7. Menjalani Proses

Sahabat Wirausaha pasti paham bahwa banyak tokoh sukses berawal dari kegagalan. Pengusaha terkenal pun pasti pernah merasakan rugi. Sebab bisnis pasti ada untung ruginya. Saat membuka usaha, pastikan kita sudah memahai ini. Bahwa usaha kita bisa macet, gagal, atau rugi. Namun kita harus mengatasinya. Ini merupakan proses yang harus kita jalani.

Dalam usaha tidak ada namanya gagal. Sebab saat kita rugi atau gagal itu sebetulnya memberikan pelajaran kepada kita. Jadi misalnya kita ditipu oleh orang sehingga rugi Rp. 200 ribu. Pada saat itu kita sedang ‘membayar’ pengalaman agar tidak ditipu oleh orang seharga Rp. 200 ribu itu. Nah, dengan cara itu kita akan selalu berpikiran positif. Nikmati semua yang kita dapatkan dalam menjalankan usaha itu sebagai proses yng akan mengantarkan kita kepada kesuksesan.

Baca Juga: Cara UMKM Menetapkan Target Usaha

8. Gunakan Platform Digital

C:\Users\supad\Downloads\pexels-photomix-company-230544.jpg

Jadi bahkan kalau Sahabat Wirausaha adalah seorang ibu rumah tangga sangat bisa membuka usaha. Banyak hal yang bisa dilakukan. Misalnya membuka usaha jual sembako, pakaian anak, makanan beku (frozen food), minuman kemasan, perabot rumah, dan lainnya jangan lupa gunakan platform digital.

Sebab saat ini dunia serba digital. Pengguna internet di Indonesia pun semakin meningkat. Menurut KataData ada 204,7 juta pengguna internet di awal tahun 2022. Jumlah yang sangat besar kan? Lihat saja di sekeliling kita. Pasti banyak yang hobi berbelanja online bukan? Nah, ini jadi pasar yang sangat potensial.

Sahabat Wirausaha, banyak sekali kelebihan membuka usaha sendiri. Jika kita merupakan sosok yang lebih nyaman menjalankan kebijakan sendiri daripada menerima kebijakan dari orang lain, maka membuka usaha sendiri adalah pilihan tepat. Ya, kita bisa lebih fleksibel menentukan usaha itu mau dibawa ke mana karena kitalah pemiliknya.