Dalam dunia ekonomi dan bisnis, terdapat berbagai istilah yang menggambarkan suatu keadaan. Salah satu keadaan yang sering terjadi pada dunia ekonomi dan bisnis ialah naik turunnya harga sebuah barang.

Ada kalanya sebuah produk memiliki harga jual yang tinggi, namun terkadang harga tersebut juga bisa turun secara drastis, peristiwa inilah yang disebut deflasi.

Baca Juga : Inflasi

Istilah deflasi memang lebih jarang dibicarakan, namun pembahasan terkait deflasi menjadi penting, terlebih jika bertujuan untuk menjaga stabilitas ekonomi.


Pengertian Deflasi

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), deflasi merupakan penambahan nilai mata uang, antara lain, dengan pengurangan jumlah uang kertas yang beredar dengan tujuan mengembalikan daya beli uang yang nilainya turun.

Baca Juga: Indeks Harga

Melansir dari laman Bank Indonesia, deflasi berbanding terbalik dengan inflasi. Deflasi dapat diartikan seagai penuruan harga barang secara umum dan terus menerus.

Singkatnya, deflasi ialah peristiwa penurunan harga terhadap sebuah barang dalam kurun waktu tertentu. Sebagai contoh, jika Sahabat Wirausaha membeli telur pada minggu pertama dengan harga Rp25.000, harga telur tersebut dapat berubah menjadi Rp22.000 pada minggu kedua, inilah yang disebut deflasi.

Baca Juga: Suku Bunga Tetap


Penyebab Deflasi

Terjadinya sebuah peristiwa tentu didasari sebuah penyebab. Terkait masalah deflasi, salah satu penyebabnya adalah banyaknya stok sebuah produk yang diproduksi dalam satu kurun waktu. Sesuai dengan prinsip ekonomi, semakin tinggi jumlah barang, maka harga semakin murah.

Baca Juga: Suku Bunga Anuitas

Penyebab lain adanya deflasi adalah penurunan permintaan. Selain itu pemerintah juga berperan dalam terjadinya deflasi ini terkait kebijakan suku bunga. Ketika suku bunga kecil, secara tidak langsung mendorong masyarakat untuk menyimpan uang di bank sehingga membuat uang yang beredar di masyarakat sedikit.


Dampak Deflasi

Terjadinya deflasi secara terus menerus di masyarakat dapat berdampak buruk. Secara tidak langsung, deflasi yang berlebihan dapat mempengaruhi tingkat pengangguran akibat tingginya kasus Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).

Baca Juga: Percepat Pengembangan UMKM, Suku Bunga KUR Kembali Diturunkan Menjadi 6% perTahun

Faktanya, deflasi juga dapat menurunkan upah minimum. Salah satu komponen yang bersinggungan dengan upah minimun ialah inflasi, yakni kebalikan dari deflasi, yang dapat menyebabkan penurunan upah minimum yang telah ditetapkan.

Adanya deflasi dapat terjadi di semua negara termasuk Indonesia. Keberadaan deflasi faktanya dapat mempengaruhi stabilitas ekonomi, sehingga Sahabat Wirausaha dihimbau untuk bisa menguasai laju ekonomi yang tengah terjadi.

Apabila Sahabat Wirausaha dapat memahami informasi terkait penyebab dan dampak deflasi secara tepat, tentu tingkat kasus deflasi akan stabil dan tidak akan merugikan Sahabat Wirausaha dimasa depan.***

Jika merasa artikel ini bermanfaat, yuk bantu sebarkan ke teman-teman Anda. Jangan lupa untuk like, share, dan berikan komentar pada artikel ini ya Sahabat Wirausaha.