Vector cartoon people characters visit art gallery open

Di kancah internasional, setiap negara tentu memiliki hubungan dengan negara lain baik secara politik maupun ekonomi. Demikian pula Indonesia, yang menjalin kerja sama perdagangan dengan berbagai negara di dunia untuk mendongkrak laju perekonomiannya melalui peningkatan nilai ekspor. Salah satunya adalah China.

Siapa yang tidak tahu China? Negara yang mengalami transformasi luar biasa, dari negara miskin kini berubah menjadi salah satu negara super power di dunia. Bahkan, China mampu menandingi kekuatan ekonomi Amerika Serikat. Tak heran jika kedua negara super power tersebut dikabarkan terlibat dalam perang dagang yang tak kunjung usai.

Baca Juga: Tips Membangun Relasi Dengan Importir

Terlepas dari persaingan dagang antara China dengan Amerika Serikat, di sisi lain hubungan perdagangan antara Indonesia dengan China justru berjalan konsisten dan harmonis. Bahkan, China menjadi negara tujuan ekspor Indonesia dengan nilai ekspor tertinggi yang mencapai US$ 6,367 miliar pada September 2022.

Indonesia terus berusaha meningkatkan nilai ekspornya ke China, yang salah satunya dilakukan dengan ikut berpartisipasi secara aktif dalam pameran internasional yang diselenggarakan di China. China aktif menyelenggarakan pameran internasional yang diikuti oleh banyak negara. Tujuannya tentu saja sebagai ajang promosi yang tidak hanya bermanfaat bagi China saja sebagai tuan rumah, tetapi juga negara-negara yang menjadi pesertanya.

Penyelenggaraan pameran dagang internasional di China sebenarnya merupakan peluang emas bagi Sahabat Wirausaha yang ingin menjangkau pasar lebih luas di level internasional. Namun, untuk mengikuti pameran apalagi berskala internasional tentu tidak mudah, dan biayanya pun tidak murah. Inikah yang menjadi kendala Sahabat Wirausaha dalam upaya mengembangkan bisnis?

Baca Juga: Sistem Distribusi, Perizinan dan Logistik Ekspor

Tak perlu khawatir. Di sini, Sahabat Wirausaha bisa menemukan referensi berbagai pameran dagang yang secara aktif diselenggarakan di China. Tak hanya itu, Sahabat Wirausaha juga bisa menemukan tips untuk mengikuti pameran internasional dengan fasilitas dari pemerintah. Yuk, simak artikel bedah kasus yang kali ini membahas tentang pameran internasional di China.


Ragam Pameran Internasional di China

Transformasi perekonomian China sebagai negara miskin dengan populasi terbesar di dunia menjadi negara yang kaya raya tentu membutuhkan perjuangan dan pengorbanan yang besar. Apa pun itu, China berhasil menjalankan strategi dalam mengembangkan dan memajukan perekonomiannya. Selain memberikan pinjaman kepada negara-negara yang ekonominya lemah, yang kemudian dikenal dengan istilah China debt trap (jebakan utang China), China juga menjalin kerja sama dagang dengan berbagai negara, termasuk Indonesia melalui penyelenggaraan pameran internasional.

Pameran internasional yang diselenggarakan di China umumnya diikuti oleh banyak negara, yang bisa mencapai 200 negara bahkan lebih. Sebagai tuan rumah, China turut memperkenalkan berbagai produk unggulannya kepada negara-negara peserta. Demikian pula sebaliknya. Pameran internasional ini menjadi ajang promosi penting yang memberikan peluang kepada pelaku usaha di tiap-tiap negara untuk memamerkan produk-produk unggulnya sehingga mampu menembus pasar internasional.

Baca Juga: Membedah Pameran Domestik untuk Furnitur

Berikut ragam pameran internasional yang secara aktif diselenggarakan di China, di mana Sahabat Wirausaha dapat berpartisipasi sesuai dengan bidang industri atau bisnis yang dijalankan.

  • China International Travel Mart (CITM) – Produk dan Layanan Pariwisata

China International Travel Mart (CITM) merupakan pameran internasional yang memamerkan produk dan layanan di bidang pariwisata. Meski penyelenggaraannya sempat mandek, akibat pandemi Covid-19, namun di tahun 2022 ini dapat kembali terlaksana di Kunming, Provinsi Yunnan pada Juli lalu.

Pada gelaran internasional ini, setidaknya terdapat 71 negara yang turut berpartisipasi. Di atas lahan seluas 80.000 meter persegi, pameran yang digelar selama tiga hari ini menyuguhkan berbagai budaya, museum, dan objek wisata dari negara-negara peserta. Sayangnya, Indonesia tidak turut andil dalam gelaran tahun ini.

Indonesia terlibat sebagai peserta pameran internasional CITM yang diselenggarakan tahun 2018, jauh sebelum pandemi Covid-19 melanda. Namun sangat disayangkan bahwa pada waktu yang bersamaan, Indonesia menghadapi polemik Zero Dollar Tour yang menggerus reputasi pariwisata Bali. Akibatnya, keikutsertaan dalam pameran CITM 2018 belum mendapatkan hasil maksimal seperti yang diharapkan.

Baca Juga: Membedah Pameran Domestik untuk Produk Pertanian

Dari pengalaman pada pameran CITM 2018, Indonesia berbenah dan kembali mengikuti pameran internasional bidang pariwisata dengan tajuk yang berbeda, yakni Xian Silk Road International Tourism Expo (XSRITE) di Xian, China pada 2021. Strategi Indonesia dalam pameran ini berbuah manis, karena menghasilkan dua penghargaan sekaligus pada ajang tersebut, yakni The Best Popular Pavilion Award dan The Best Organized Booth.

Di ajang pameran pariwisata internasional ini, Indonesia memperkenalkan kekayaan dan keindahan potensi wisatanya dari lima destinasi super prioritas, yang meliputi Danau Toba, Likupang, Mandalika, Borobudur, dan Labuan Bajo. Promosi destinasi wisata Bali yang populer lebih dulu di kalangan wisatawan China juga tidak ketinggalan.

Kembali pada gelaran pameran internasional CITM, Indonesia absen karena China masih membatasi jumlah kunjungan wisata dari mancanegara, akibat penerapan kebijakan nol kasus Covid-19. Selain itu harga tiket penerbangan internasional tujuan China masih sangat mahal, yang bisa mencapai sepuluh kali lipat dari harga normal, belum termasuk biaya karantina di hotel. Tingginya biaya ini menjadi salah satu pertimbangan bagi Indonesia untuk absen dalam keikutsertaannya pada ajang pameran pariwisata tersebut.

Baca Juga: Melirik Peluang Bisnis Di Sektor Pertanian Lewat Inovasi

  • China International Import Expo (CIIE) – Produk Umum

Pameran Impor International China atau China International Import Expo (CIIE) telah terselenggara untuk kelima kalinya. Lokasi penyelenggaraan pameran masih sama dengan tahun sebelumnya yakni National Exhibition and Convention Center, Shanghai.

Indonesia aktif berpartisipasi pada ajang gelaran internasional ini, yang mana di tahun 2022 Indonesia mendapatkan space seluas 100 meter persegi untuk mendirikan satu anjungan. Dengan mengusung konsep galeri terbuka, Paviliun Indonesia memamerkan produk makanan, minuman, kerajinan tangan, serta produk unggulan pertanian berupa kopi, rempah, sarang burung walet, dan juga buah-buahan segar.

Setidaknya terdapat 49 perusahaan Indonesia yang sebagian besar adalah UKM turut meramaikan pameran internasional yang diikuti oleh sebanyak 145 negara ini. Tak hanya memajang produk-produk unggulan saja, Paviliun Indonesia juga mempraktikkan cara meracik kopi yang memiliki aroma dan cita rasa yang nikmat.

Baca Juga: Membedah Pameran Internasional dari Pemerintah Indonesia

Tujuan dari keikutsertaan Indonesia dalam pameran ini tentu saja untuk meningkatkan kerja sama di bidang perdagangan dan investasi dengan China. Hal ini didasarkan pada nilai ekspor Indonesia ke China yang cenderung mengalami kenaikan, di mana sepanjang tahun 2021 meningkat sebesar 70%. Sementara pada tahun 2022 juga meningkat sebesar 31,32% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.

  • China International Fair for Trade in Service (CIFTIS) – Layanan

China International Fair for Trade in Service (CIFTIS) merupakan ajang bergengsi internasional yang diselenggarakan setiap tahun di Beijing, China. Pada pameran ini bukan produk yang dipamerkan, melainkan jasa atau layanan. Tujuannya adalah menstimulasi pertumbuhan ekonomi global yang mengalami stagnasi akibat pandemi Covid-19.

Ajang perdagangan jasa internasional ini diramaikan oleh total 10.200 perusahaan, yang terbagi menjadi 7.800 perusahaan tampil secara daring dan 2.400 perusahaan memamerkan teknologi layanannya secara luring. Pada pameran kali ini, tema yang diusung adalah Cooperate for Better Development, Innovate for Green Future atau Bekerja Sama Untuk Pembangunan yang Lebih Baik, Berinovasi Untuk Masa Depan yang Lebih Hijau.

Pameran perdagangan jasa yang digelar di area seluas 152.000 meter persegi ini tidaklah sia-sia. Dalam enam hari berlangsungnya pameran, menghasilkan 1.339 proyek dan kontrak yang ditandatangani pada CIFTIS tahun ini.

Baca Juga: Potensi Ekspor Furniture

  • China International Exhibition on Packaging Products – Kemasan Produk

Industri global saat ini dihadapkan pada permasalahan kemasan produk yang tidak bisa diurai dan didaur ulang, sehingga menyebabkan tumpukan sampah yang merusak lingkungan. Sebagai respon atas permasalahan tersebut, China menyelenggarakan pameran kemasan produk berskala internasional yaitu China International Exhibition on Packaging Products. Pameran ini digelar di Area B, Kompleks Pameran Impor dan Ekspor China, Guangzhou, China.

Dengan mengusung tema “Kemasan Inovasi & Ramah Lingkungan di Masa Mendatang”, penyelenggaraan pameran ini berkomitmen untuk menciptakan suatu ajang yang berpengaruh bagi industri kemasan dan memberikan platform perdagangan baik bagi perusahaan lokal maupun internasional. Dalam perhelatan internasional ini, tidak hanya ragam dan desain kemasan produk yang dipamerkan, tetapi juga bahan kemasan inovatif serta pencetakan kemasan.

  • China-ASEAN Expo (CAE) – Produk Umum

Pameran dagang internasional China ASEAN Expo (CAE) merupakan ajang untuk meningkatkan perdagangan antara China dengan negara-negara Asia Tenggara (ASEAN). Gelaran ini diselenggarakan setiap tahun di Kota Nanning, Daerah Otonomi Guangxi, China.

Baca Juga: Tips Jitu Untuk Sukses di Pameran Internasional

Di setiap pameran CAE, Indonesia berhasil membukukan transaksi dengan nilai yang cukup fantastis. Seperti tahun-tahun sebelumnya, di tahun 2022 ini pun Indonesia sukses mencatatkan akumulasi transaksi senilai Rp 23,3 triliun, yang diperoleh dari perdagangan langsung (Business to Customer/B2C), kesepakatan bisnis (Business to Business/B2B), dan MoU investasi.

Seolah tak ingin menyia-nyiakan kesempatan, Indonesia senantiasa menampilkan yang terbaik. Paviliun Indonesia di tahun 2022 didirikan di atas area seluas 270 meter persegi, yang dibagi menjadi dua anjungan, yaitu Paviliun Komoditas seluas 180 meter persegi dan Paviliun Nasional seluas 90 meter persegi.

Paviliun Komoditas digunakan untuk memamerkan produk-produk unggulan berupa makanan, minuman, hasil pertanian, kerajinan tangan, dan perhiasan. Sementara Paviliun Nasional menampilkan pertunjukan seni dan budaya tradisional baik tarian nusantara dan maupun musik gamelan. Tak hanya itu, pengunjung pameran jug dapat memperoleh informasi lengkap terkait dengan potensi perdagangan, investasi, dan pariwisata Indonesia.

Deretan pameran dagang internasional di atas hanya sebagian gelaran bergengsi yang diselenggarakan di China dalam rangka meningkatkan kerja sama perdagangan antara Indonesia dengan China. Jika ditelisik lebih dalam, maka akan lebih banyak pameran internasional yang bisa diikuti. Artinya, Indonesia memiliki peluang untuk terus meningkatkan nilai ekspornya ke negeri Tirai Bambu tersebut.

Baca Juga: Tips Sukses Mengikuti Pameran dan Meningkatkan Kualitas Produk Ala Kultiva Co

Sejalan dengan adanya peluang, pemerintah Indonesia baik melalui Kementerian Perindustrian (Kemenperin), Kementerian Luar Negeri (Kemenlu), maupun Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Beijing, China terus mendorong para pegiat UKM untuk mengekspor produk unggulannya dan berani bersaing dengan negara-negara ASEAN lainnya.

Meski menembus pasar China tidaklah mudah, namun posisi Indonesia sebagai mitra dagang penting bagi China dapat menjadi poin plus, di mana produk-produk Indonesia akan lebih diterima di pasar China. Nah, ini tentu menjadi kesempatan emas bagi Sahabat Wirausaha yang ingin menjangkau pasar internasional, terutama di China. Jika tidak dimanfaatkan sekarang, kapan lagi?


Pameran Internasional di China yang Difasilitasi Pemerintah

Dalam industri dan bisnis, pameran bukan hanya sekadar gelaran bergengsi yang memamerkan produk-produk unggulan nan inovatif saja, melainkan juga sebagai ajang promosi penting untuk mengembangkan bisnis. Sayangnya, tak semua perusahaan bisa mengikuti pameran apalagi pegiat UKM.

Baca Juga: Membedah Pameran Domestik Untuk Produk Kecantikan

Kendala klasik yang dihadapi adalah keterbatasan dana. Tak bisa dipungkiri bahwa menyewa booth pameran tidaklah murah, dalam sehari bisa ratusan ribu bahkan jutaan rupiah. Alih-alih ramai pengunjung, jika pameran sepi, tentu peserta akan menanggung kerugian.

Tak hanya masalah dana, kendala dalam mengikuti pameran yang dihadapi para pelaku usaha adalah kurangnya informasi. Sebenarnya jika pelaku usaha aktif mencari informasi yang dibutuhkan terkait dengan keikutsertaan dalam pameran berskala internasional, maka mereka akan dapat dengan mudah menemukannya.

Sebab, pemerintah dalam hal ini Kemendag telah menyediakan informasi sekaligus fasilitas bagi pelaku usaha untuk mengikuti pameran berskala internasional di luar negeri. Fasilitas yang diberikan pemerintah Indonesia diwujudkan dalam bentuk penyediaan booth dan desainnya. Bahkan, pemerintah pun menyediakan fasilitas kargo bagi pelaku usaha yang membutuhkannya. Selain itu, pelaku usaha yang akan mengikuti pameran internasional juga akan dilengkapi dengan surat rekomendasi produk pameran. Asyiknya lagi, semua fasilitas tersebut tidak berbayar alias gratis.

Pemberian fasilitas oleh pemerintah tersebut sebagai wujud dukungan positif dalam rangka meningkatkan daya saing produk manufaktur Indonesia di pasar internasional. Adapun ragam pameran internasional aktif di China yang difasilitasi oleh pemerintah Indonesia, dalam hal ini Kementerian Perindustrian yakni sebagai berikut.

Baca Juga: Cost, Insurance, dan Freight (CIF)

1. SIAL Shanghai

SIAL China merupakan bagian integral dari SIAL Network, sebuah brand yang berasal dari Paris. SIAL merupakan pameran internasional yang menyuguhkan inovasi makanan dan minuman terbesar di Asia.

Pameran inovasi makanan dan minuman ini digelar tahunan setiap bulan Mei di Shanghai, China. Setiap tahun Kemenperin memfasilitasi pelaku usaha yang ingin mengikuti pameran ini. Sahabat Wirausaha yang ingin terlibat dalam ajang bergengsi ini, bisa menghubungi Sekretariat Direktorat Jenderal Industri Kecil dan Menengah.

2. China International Furniture Expo

China International Furniture Expo (CIFE) merupakan pameran dagang berskala internasional dengan produk unggulan berupa furniture kayu dan rotan. Gelaran tahunan ini diselenggarakan setiap bulan September di Shanghai, China. Nah, bagi Sahabat Wirausaha yang bergerak di industri furniture berkesempatan untuk menjangkau pasar internasional dengan berpartisipasi di gelaran ini. Info selengkapnya, Sahabat Wirausaha bisa menghubungi Sekretariat Direktorat Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika.

Baca Juga: Memantau Peluang Pasar Ekspor melalui Platform Alibaba

3. Hong Kong Jewellery and Gem Fair

Hong Kong Jewellery and Gem Fair (HJGF) adalah acara tahunan yang memamerkan produk perhiasan dan batu permata. Pameran ini diselenggarakan di Hong Kong Convention and Exhibition Centre, China setiap bulan September. Kemenperin setiap tahun memberikan fasilitas kepada pelaku usaha termasuk UKM yang memenuhi syarat untuk mengikuti pameran internasional ini.

Nah, jika Sahabat Wirausaha tertarik dan ingin mengepakkan sayap bisnisnya hingga ke mancanegara, inilah kesempatan yang sayang untuk dilewatkan. Sahabat Wirausaha bisa mendapatkan info selengkapnya tentang pameran ini dengan menghubungi Sekretariat Direktorat Jenderal Industri Kecil dan Menengah.

4. Canton Fair

Canton Fair dikenal pula dengan China Import and Export Fair merupakan pameran dagang terbesar di China yang menampilkan produk umum. Gelaran internasional ini diselenggarakan di Guangzhou, China pada musim semi dan musim gugur atau setiap bulan Oktober.

Baca Juga: Mengenal Ragam Standar Produk Ekspor

Sahabat Wirausaha bisa mencatat jadwal penyelenggaraan pameran ini jika berminat untuk berpartisipasi dengan fasilitas dari Kemenperin. Info selengkapnya tentang pameran ini bisa diperoleh dengan menghubungi instansi terkait.

5. Hong Kong Fashion Week

Dunia fashion memang tidak ada matinya, selalu saja ada trend baru yang muncul untuk memperbarui penampilan. Sahabat Wirausaha yang bisnisnya bergerak di industri fashion bisa berpartisipasi dalam Hong Kong Fashion Week di China. Keikutsertaan dalam pameran internasional ini difasilitasi oleh Kemenperin, yang mengirimkan ‘delegasi’ perusahaan fashion termasuk UKM setiap tahunnya.

Hong Kong Fashion Week memamerkan berbagai macam produk fashion dan aksesoris yang eksklusif dengan beragam kategori, desain, dan juga bahan. Mulai dari busana pengantin, gaun malam, baju-baju kasual baik untuk dewasa maupun anak-anak, hingga teknologi dan inovasi dalam mode fashion. Ajang fashion dunia ini digelar tahunan pada bulan Juli di Hong Kong, China.

Baca Juga: Apa itu Bill of Lading?


Tips Mengikuti Pameran Internasional di China

Pameran menjadi salah satu ajang promosi yang efektif untuk meningkatkan penjualan produk dan layanan sekaligus memperluas jangkauan pasar, apalagi yang berskala internasional. Tak heran jika banyak sekali pelaku usaha yang berangan-angan untuk bisa mengikuti pameran internasional.

Sebagaimana telah dibahas sebelumnya bahwa China menyelenggarakan pameran dagang internasional baik yang sifatnya mandiri atau aktif. Bagi pelaku usaha yang secara finansial sudah mumpuni, berpartisipasi dalam pameran internasional mandiri tidak menjadi masalah. Namun, lain halnya dengan pelaku usaha yang belum memiliki kekuatan finansial, termasuk juga UKM.

Meski demikian, bukan berarti Sahabat Wirausaha sebagai pelaku UKM tidak bisa menembus pasar internasional melalui keikutsertaan dalam pameran. Tidak perlu khawatir, selama Sahabat Wirausaha mampu memenuhi syarat, maka berpeluang mengikuti pameran gratis dengan fasilitas dari pemerintah.

Baca Juga: Membedah Pameran Domestik Untuk Makanan dan Minuman

  • Perusahaan sudah siap ekspor dan mendaftarkan diri dengan mengisi formulir keikutsertaan.
  • Membuat surat pernyataan disertai materai untuk tidak mengundurkan diri atau membatalkan keikutsertaan apabila sudah mendaftar dan dipastikan ikut berpartisipasi.
  • Mengikuti proses kurasi apabila pendaftar melebihi kuota produk yang didaftarkan sesuai dengan kegiatan yang akan diselenggarakan.

Pendaftaran keikutsertaan pameran internasional dapat diajukan kepada Bidang Luar Negeri, atau kepada Penanggung Jawab masing-masing pameran.

Selain melalui Kemenperin, Sahabat Wirausaha juga dapat berpartisipasi dalam pameran internasional di China melalui Kemendag, dengan mendaftarkan diri ke Direktorat Pengembangan Promosi dan Citra. Persyaratan yang harus dipenuhi antara lain sebagai berikut.

  • Perusahaan legal dan telah memiliki badan hukum.
  • Memiliki produk kualitas unggul dan siap ekspor.
  • Pernah mengikuti kegiatan pembinaan ekspor sebelumnya.
  • Pernah mengikuti pameran dagang dan/atau Trade Expo Indonesia.
  • Pernah atau belum sama sekali mengikuti pameran.

Terkait dengan pendaftaran keikutsertaan pameran internasional di China, Sahabat Wirausaha juga diwajibkan untuk melengkapi dan melampirkan dokumen-dokumen sebagai berikut.

Baca Juga: Perencanaan Ekspor Produk Makanan yang Efektif bagi UKM

  • Katalog produk berupa foto-foto produk dengan resolusi tinggi.
  • Profil usaha.
  • Legalitas bisnis.

Berpartisipasi dalam pameran internasional di China memang tidak mudah, tetapi tidak juga mustahil. Prinsipnya, Sahabat Wirausaha harus memiliki niat dan tekad yang kuat untuk bisa mewujudkan hal tersebut. Persiapkan dan pantaskan diri untuk menjadi seorang wirausaha UKM yang sukses dan mampu bersaing dengan pelaku usaha dari luar negeri, bahkan dari China sendiri. Saatnya UKM Go Global!

Jika merasa artikel ini bermanfaat, yuk bantu sebarkan ke teman-teman Anda. Jangan lupa untuk like, share, dan berikan komentar pada artikel ini ya Sahabat Wirausaha.

Referensi:

  1. China Gelar Pameran Wisata Internasional. Antara. 2022.
  2. Di Tengah Pandemi, Indonesia Ikut Pameran Impor Internasional Shanghai. Rakyat Merdeka. 2020.
  3. Pameran Perdagangan Jasa Internasional China Ditutup di Beijing. Flores Editorial. 2022.
  4. Ajang “2019 China Toy Expo”, Pameran Dagang B2B No. 1 di Asia Untuk Produk Mainan dan Kebutuhan Bayi, Paparkan Berbagai Tren Terkini dan Produk Inovatif. Cision PR Newswire. 2019.
  5. Pameran China-ASEAN Expo Indonesia. Industry.co.id. 2019.
  6. International Exhibition. Kementerian Perdagangan. 2022.
  7. Paviliun Indonesia Dapat Dua Penghargaan dalam Pameran Wisata di Cina. Tempo. 2021.
  8. Ikut China International Import Expo, 49 Perusahaan Indonesia Tampilkan Produk Unggulan Pertanian. VOI. 2022.