Ecommerce campaign concept illustration Free Vector

Sumber: Freepik

Saat datang ke sebuah mall atau pusat perbelanjaan, apakah Sahabat Wirausaha pernah didatangi seorang sales yang menawarkan produk secara terang-terangan? Bahkan ketika menolak sekali pun, sales itu tak segera mundur, malah berjalan mengikuti kita sambil berupaya menyerahkan brosur untuk dibaca.

Para sales itu sebenarnya telah dilatih oleh perusahaan menjalankan strategi pemasaran hard selling sebagai metode menawarkan produk ke konsumen.

Apa itu hard selling? Apa kelebihan dan kekurangannya? Selanjutnya mari kita simak pada kamus bisnis berikut ini.

Definisi

Hard selling merupakan teknik pemasaran yang menggunakan pendekatan langsung kepada konsumen dengan bahasa yang gamblang dan terus terang. Dengan pendekatan itu, penjual akan menawarkan barang secara langsung kepada konsumen, menjelaskan manfaat produk, dan mendesak konsumen untuk segera membelinya.

Menurut Investopedia, Istilah hard selling muncul pertama kali pada tahun 1950an di Amerika Serikat untuk mendeskripsikan metode pemasaran dan iklan yang agresif dimana penjual memberikan dorongan ke konsumen untuk segera membeli produknya. Mereka tidak segan-segan menggunakan bahasa yang blak-blakan dan intonasi tinggi untuk membangkitkan rasa penasaran dan keinginan konsumen agar tertarik membeli produk. Pendekatan akan terus dilakukan hingga konsumen mengucapkan kata “tidak” sampai tiga kali atau pergi menjauh.

Baca Juga: Apa Itu Aplikasi?

Hingga saat ini, metode hard selling tetap dipraktikkan oleh banyak bisnis. Contoh hard selling yang bisa kita temukan sehari-hari misalnya dilakukan oleh pedagang pasar tradisional, pedagang keliling, sales di gerai handphone, sales otomotif, bahkan pada program TV shopping di televisi.


Karakteristik Hard Selling

Metode pemasaran hard selling cukup mudah dan segera dapat dikenali karena menggunakan pendekatan yang terang-terangan kepada konsumen. Hard Selling memiliki ciri-ciri khusus sebagai berikut :

1. Menggunakan Bahasa Gamblang dan Persuasif

Penjual yang menggunakan metode hard selling umumnya tidak segan-segan melakukan pendekatan langsung, lalu menyampaikan bahasa gamblang alias to the point kepada konsumen. Teknik yang dilakukan pun beragam, ada yang mengiming-imingi konsumen dengan diskon dan segala keuntungan jika membeli produk, menakuti konsumen jika tidak beli saat itu maka harga akan naik di hari berikutnya, menyampaikan kepada konsumen bahwa produk itu akan meningkatkan reputasi dan image dirinya, dan sebagainya.

Baca Juga: Bagaimana Cara Menjadi Star Seller dan Shopee Mall di Shopee

2. Tidak Memberi Konsumen Jeda Waktu Untuk Berpikir

Dengan segala bentuk iming-iming dan pendekatan yang dilakukan oleh penjual, pendekatan hard selling bertujuan agar konsumen yang ditarget segera membeli produknya saat itu juga. Konsumen tidak diberikan kesempatan untuk berpikir mendalam apakah produk yang akan dibelinya saat itu memang benar-benar fungsional sesuai yang ia butuhkan.

3. Berupaya Membandingkan Produknya Dengan Produk Kompetitor

Banyak upaya yang ditempuh penjual untuk meyakinkan konsumen, salah satunya dengan menceritakan keunggulan produknya yang tidak dimiliki kompetitor. Pada titik ekstrem, cara ini dilakukan untuk memanipulasi konsumen agar segera membeli dan tidak terpikir untuk melirik produk kompetitor.

Baca Juga: Apa itu Guerilla Marketing?


Sisi Positif dan Negatif Hard Selling

Sahabat Wirausaha, sebelum kita ingin mempraktikkan metode penjualan hard sell, mari kita tinjau terlebih dahulu sisi positif dan negatif dari metode penjualan ini. Dikutip dari Investopedia, strategi hard selling ini memiliki kelebihan dan kekurangan bagi perusahaan dan konsumen.

Kelebihan:

  1. Metode hard selling akan menguntungkan konsumen jika produk yang ditawarkan memang memiliki manfaat besar untuk meningkatkan kualitas hidup konsumen, sedangkan manfaat itu tidak dapat diperoleh konsumen jika ia membeli produk lainnya.
  2. Metode hard selling membuat kinerja sales menjadi lebih efektif untuk tingkatkan penjualan karena ia fokus melakukan penjualan di tempat pada saat itu juga.
  3. Metode ini dapat membatasi konsumen untuk melirik produk pesaing karena konsumen segera melakukan pembelian.

Baca Juga: Ragam Event Pameran Nasional

Kekurangan:

  1. Jika produk yang dijelaskan oleh penjual ternyata tidak sesuai ekspektasi, konsumen akan kecewa. Ini bisa membuat konsumen menyampaikan testimoni negatif kepada konsumen lainnya sehingga dalam jangka panjang malah membuat popularitas produk menurun.
  2. Selanjutnya, jika popularitas produk menurun, popularitas perusahaan juga kemungkinan ikut terkena imbasnya.
  3. Pendekatan yang agresif dari hard sell mungkin membuat konsumen dengan karakteristik tertentu menjadi muak sehingga malah tidak tertarik membeli produknya.

Baca Juga: Cerita Inspirasi Yammy Babeh

Hard selling merupakan salah satu metode penjualan yang umumnya digunakan oleh penjual untuk menawarkan barang kepada konsumen. Metode ini memiliki keunggulan dan kekurangan tersendiri. Sebelum menentukan metode pendekatan kepada konsumen, sebaiknya kita mempertimbangkan kualitas produk yang ditawarkan dan karakteristik segmen konsumen yang dituju.

Semoga artikel ini dapat menjadi bahan pertimbangan bagi Anda untuk memilih metode pemasaran yang tepat kepada konsumen.