Membangun sebuah bisnis akan terasa sulit jika tidak dibarengi dengan ketekunan dan kesabaran. Bahkan tidak jarang, kita menemukan kasus yang mana bisnis sudah tinggal cerita di usia yang belum genap setahun.

Seperti yang dialami Azizah, ia mengalami lika-liku dalam perjalanan bisnisnya di bidang makanan, yaitu cake dan cookies. Namun, dibalik suksesnya bisnis yang ia beri nama ‘Aisyah Cake and Cookies’ ini, Azizah mengaku bahwa sebelumnya ia juga sempat beberapa kali jatuh bangun dalam berbisnis. Meski begitu, ia tetap bangkit dan maju untuk mencoba bisnis baru sampai akhirnya ia mantap dengan bisnis kue dan roti hingga saat ini.

Baca Juga: Tips Memulai Bisnis Dengan Modal Minim

Azizah mengisahkan awal mula perjalanan bisnis kue dan roti yang sudah berjalan selama kurang lebih 6 tahun ini. Ia mengaku bahwa ia ingin tetap produktif meskipun sudah menikah. Dan beruntungnya, ia pun diterima bekerja di salah satu perusahaan telekomunikasi. Tepat di tahun 2008, ia memberanikan diri memulai usaha baju untuk pertama kalinya bersama suami. Namun sayang, ia justru ditipu oleh temannya sendiri yang bekerja sama dengannya. Uang sebanyak 40 juta dan sebuah laptop raib begitu saja.

Kemudian di tahun 2011 hingga 2012, ia dan suami kembali mencoba berjualan baju anak-anak branded. Namun sayang, bisnis tersebut harus kembali berhenti begitu saja. Tidak sampai di situ, meski kembali gagal, Azizah dan suami tidak menyerah. Mereka kemudian mencoba bisnis yang lain di tahun 2013, yakni membuka toko susu dan perlengkapan untuk bayi dan anak-anak. Namun di tengah perjalanan, sang ibu jatuh sakit dan Azizah harus fokus mengurus ibunya saat itu, alhasil susu di toko banyak yang expired dan toko tidak terurus, dengan kata lain, bisnis tersebut akhirnya bangkrut.

Dalam hal ini, Azizah mengaku bahwa modal bisnisnya adalah pinjaman dari teman, sehingga saat bangkrut, ia dan suami pun mau tidak mau harus mengganti uang tersebut. Selama jatuh bangun membangun bisnis, Azizah mengakui bahwa ia sebenarnya belum begitu mengerti dengan ilmu berbisnis.

Baca Juga: Mengenal Perseroan Perorangan Untuk Usaha Mikro dan Kecil


Lahirnya Aisyah Cake and Cookies

Meski berulang kali gagal, Azizah tetap tidak menyerah. Tahun 2016, berawal dari seorang teman yang memesan kue buatan Azizah. Ia mengungkapkan bahwa temannya itu ingin memesan kue namun harus memakai label usaha. Azizah kemudian mengambil nama anak kedua sebagai nama usahanya, yakni Aisyah. Melihat adanya potensi untuk usaha kue dan roti ini, Azizah akhirnya fokus memproduksi kue dan roti untuk dijual. Namun, ia mengungkapkan bahwa banyak lika liku yang terjadi dalam perjalanan bisnisnya. Ia bahkan hampir menyerah. Beruntungnya, setiap kali ingin menyerah, di situlah pesanan demi pesanan datang, seolah-olah mengisyaratkan padanya agar tidak berhenti dan menyerah begitu saja. Ia mengatakan bahwa, “Bagi saya, bisnis yang baik adalah bisnis yang dimulai bukan sekedar direncanakan, apapun yang terjadi, jatuh maka bangun, jatuh lagi maka bangun kembali”.

Azizah kembali kembali menguatkan tekad. Ia giat melakukan promosi demi promosi, baik melalui sosial media seperti Instagram @aisyahcookiesjkt maupun promosi langsung dari teman ke teman. Selain itu, ia juga belajar menambah ilmu bisnis melalui kelas-kelas gratis seputar bisnis dan mengikuti berbagai bazar di komunitas-komunitas usaha.

Baca Juga: Siapa Bilang UKM Tidak Memerlukan Sertifikasi Halal?

Selain memperkuat promosi, menambah ilmu, Azizah juga berusaha mendapatkan izin edar untuk usaha agar ia bisa memperluas penjualan. Ia mengaku mendapat izin melalui UMKM Kecamatan setempat. Selain mendapatkan izin, ia juga mendapatkan fasilitas lain seperti berbagai pelatihan terkait usaha.

Waktu demi waktu membuahkan hasil. Setahun pertama telah terlewati. Saat Azizah merasa bisnisnya semakin berkembang, ia memberanikan diri untuk menambah karyawan 1 orang untuk di bagian produksi. Suami Azizah pun akhirnya turut membantunya dengan memberikan peran di bagian pembukuan dan keuangan, sementara Azizah sendiri, ia lebih fokus dalam promosi dan sales.

Uniknya, kue dan roti milik Azizah ini dijual dengan menggunakan resep turun-temurun yang kemudian sedikit dimodifikasi sedemikian rupa mengikuti perkembangan tren kue dan roti. Selain enak, ia juga memberi harga yang terjangkau. Hal ini diungkapkannya karena ia ingin produknya bisa dinikmati semua kalangan.

Baca Juga: Apa itu Izin Usaha Mikro Kecil?

“Saya itu pengen kasih sesuatu yang berbeda ke orang-orang yang mungkin sama kayak saya, saya itu orangnya suka jajan, pengen makan kue tapi harganya terjangkau” kisahnya.

Selain memberikan produk yang berkualitas dengan harga terjangkau, Azizah juga mengedepankan pelayanan yang terbaik untuk pelanggan. Ia mengisahkan satu cerita ketika pelanggan memesan kue miliknya, kemudian ia menggunakan jasa ojek untuk pengirimannya. Namun ketika sampai di pelanggan, kue itu tidak lagi berwujud alias rusak. Demi kepuasan pelanggan, Azizah kemudian mengganti kue dan mengirimkannya dengan jasa Gojek meskipun lebih mahal, namun baginya yang terpenting kuenya aman dan pelanggan merasa puas.

Dalam perjalanannya, Azizah juga menceritakan buah dari hasil kesabarannya. Di awal produksi ia hanya menggunakan satu oven tangkringan dengan kapasitas hanya satu loyang, seiring waktu ia akhirnya bisa membeli oven dengan kapasitas yang lebih besar. Kini, dengan satu orang karyawan, ia bisa memproduksi 10 hingga 20 box per harinya. Ia mengatakan bahwa produksi kue dan roti miliknya masih belum ada yang ready stock, melainkan hanya sebatas orderan per harinya saja.

Melalui ilmu yang di dapat, Azizah mencoba untuk melakukan inovasi produk-produk baru yang unik dan relevan dengan perkembangan bisnis kuliner di setiap tahunnya. Dari yang awalnya hanya brownies dan cup cake, kini Azizah telah memiliki empat produk unggulan, diantaranya Bolu Jadul Keju, Brownies Chocomaltine, Brownies Pastry, dan produk terbarunya Donat Brownies.

Baca Juga: Syarat dan Langkah-langkah Membuat NPWP Badan Usaha


Momen Hari Raya Menjadi Berkah Tersendiri

Azizah menceritakan bahwa momen hari raya idul fitri dan idul adha adalah momen dimana ia mendapat begitu banyak pesanan. Puncaknya di tahun 2020, Aisyah Cake and Cookies berhasil membuat dan menjual sebanyak 1500 toples. Dari sini, ia juga menceritakan bagaimana media Trans7 meliput keberhasilan tersebut.

“Awalnya itu sepupu saya posting, terus ada temennya sepupu minta izin buat diliput, akhirnya ada beberapa media yang ikut ngeliput, dari situ jadi makin terkenal lagi”, ungkapnya.

Bahkan di tahun 2022 ini, Azizah telah menargetkan akan membuat sebanyak 4500 toples. Keberhasilan penjualan kue dan roti milik Azizah ini juga ternyata didukung dari rekomendasi mulut ke mulut. Azizah mengaku bahwa 80% penjualan produk kue dan roti miliknya merupakan hasil rekomendasi dari mulut ke mulut, atau dari pelanggan ke pelanggan.

Baca Juga: Langkah Mengajukan Sertifikasi Halal


Strategi Penjualan Aisyah Cake and Cookies di Masa Pandemi

Pandemi sudah jelas memberikan dampak terhadap roda bisnis bagi siapapun itu, tidak terkecuali bisnis kue dan roti milik Azizah. Namun ia tetap sabar dan tekun meskipun ada sedikit penurunan penjualan di masa pandemi. Ia menceritakan bagaimana strategi bertahan selama masa pandemi, diantaranya 1) membuat varian ukuran untuk brownies dan bolu, yakni ukuran half atau setengah dari ukuran regular; 2) tetap tekun melakukan promosi-promosi seperti biasa; 3) sesekali mengadakan promo seperti “beli 2 gratis 1” atau free ongkir dengan pembelanjaan minimum.


Harapan Besar di Depan Mata

Azizah dan suami memiliki harapan besar terhadap bisnisnya. Namun menariknya, tidak hanya sekedar mencari keuntungan semata, Azizah dan suami juga ingin memikirkan kesejahteraan karyawannya. Ia lantas menceritakan, bahwa dulu di awal merekrut karyawan, gaji karyawan masih dihitung per hari. Kini seiring berkembangnya usaha, Azizah dapat mengatakan bahwa karyawannya telah bisa bekerja sambil kuliah, yang mana Senin sampai Jumat untuk bekerja, sabtu untuk kuliah dan minggu kembali bekerja.

Selain ingin membuka toko kue di tempat yang strategis, Azizah dan suami juga memiliki harapan ke depan yakni dapat memberikan beasiswa kuliah untuk karyawannya.

Baca Juga: Mengenal Standar SNI Untuk Produksi


Kesimpulan

Azizah adalah satu dari banyaknya wirausaha mikro yang mampu dan berhasil mengembangkan usahanya. Adapun kesabaran dan ketekunan menjadi kunci bagaimana ia bisa mempertahankan usahanya hingga saat ini. Ia juga tidak memungkiri bahwa kegagalan demi kegagalan bukanlah menjadi satu alasan untuk berhenti. Baginya belajar juga penting, yaitu memperdalam ilmu bisnis dan menjadi lebih peka dengan perkembangan yang ada. Demikianlah cerita dibalik suksesnya bisnis Aisyah Cake and Cookies milik Azizah. Semoga informasi di atas memberikan hal positif dan dapat menginspirasi Sahabat Wirausaha semuanya.

Narasumber : Nur Azizah (Founder Aisyah Cake and Cookies)

Instagram : @aisyahcookiesjkt

Jika merasa artikel ini bermanfaat, yuk bantu sebarkan ke teman-teman Anda. Jangan lupa untuk like, share, dan berikan komentar pada artikel ini ya Sahabat Wirausaha.