Sumber: Freepik

Pernahkah Sahabat Wirausaha memiliki ide bisnis, kemudian sudah merancangnya sedemikian rupa, tapi bingung bagaimana menyusunnya agar lebih rapi, jelas, dan mudah untuk dipahami? Ternyata memiliki perencanaan bisnis yang detail namun bisa tergambarkan dengan sistematik itu penting lho, terutama bila rencana bisnis Sahabat Wirausaha akan dipresentasikan ke calon investor. Lalu apakah ada cara lain selain menjabarkannya di beberapa halaman proposal?

Dengan Business Model Canvas, Sahabat Wirausaha kini bisa lho melakukan itu semua dengan mudah! Business Model Canvas adalah sebuah sistem yang dapat membantu kita untuk merancang dan menggambarkan model bisnis kita secara rinci tetapi mudah untuk dipahami. Mau tau lebih jelas tentang cara memakai Business Model Canvas? Yuk simak terus artikel ini!

Baca Juga: Mengenal Perbedaan Pemilik dan Pengelola Perusahaan


Business Model Canvas

Business Model Canvas

Business Model Canvas memungkinkan kita untuk membuat perencanaan model bisnis di 9 bagian usaha. Dengan satu lembar halaman ini Sahabat Wirausaha cukup menuliskan list bagaimana karakter bisnis Sahabat Wirausaha di setiap bagian tersebut.

1. Value Proposition

Di bagian ini, Sahabat Wirausaha bisa menjelaskan secara singkat mengenai nilai apa yang bisnis Sahabat Wirausaha tawarkan kepada calon pembeli. Misalkan Sahabat Wirausaha membuka kedai kopi, maka bisa menuliskan value proposition berupa “Menawarkan suasana yang tenang bergaya alam terbuka untuk menikmati kopi asli Indonesia”. Pastikan bahwa Sahabat Wirausaha menggunakan kalimat yang menarik konsumen secara emosional daripada sekedar menuliskan fitur (contoh: kedai kopi murah yang mudah diakses).

Baca Juga: Cara UMKM Menetapkan Target Usaha

2. Customer Segments

Tentunya dalam perencanaan usaha, tahapan mengidentifikasi segmen konsumen sangat penting dilakukan dengan teliti dan strategis. Di bagian ini, setelah Sahabat Wirausaha sudah mendapatkan gambaran akan menargetkan segmen yang seperti apa, dapat menuliskan karakteristik dari target segmen Sahabat Wirausaha. Sebagai contoh yang sama untuk bisnis kedai kopi, Sahabat Wirausaha dapat menuliskan pria dan wanita, usia 17- 35, mencari suasana lain untuk menikmati kopi selagi mengerjakan tugas atau berbincang dengan teman.

3. Customer Relationships

Sebagai sebuah bisnis, penting untuk bisa membina hubungan yang baik dengan konsumen, baik konsumen baru ataupun konsumen lama yang sudah berlangganan. Ada banyak cara untuk bisa melakukannya. Sebagai contoh bisnis kedai kopi, Sahabat Wirausaha dapat membuat akun Instagram atau Facebook untuk berkomunikasi dengan konsumen.

Komunikasi bisa berupa berita-berita promosi, acara yang akan diselenggarakan di kedai kopi, atau sekedar potret suasana kedai kopi sehari-hari. Selain itu, diskon juga bisa jadi salah satu cara untuk membangun hubungan yang baik dengan konsumen terutama konsumen baru. Untuk konsumen lama, Sahabat Wirausaha bisa menawarkan kartu membership yang memungkinkan konsumen untuk mendapatkan diskon atau suvenir menarik dari kedai kopi.

Baca Juga: Apa itu Hak Kekayaan Intelektual (HKI)?

4. Channels

Berbincang mengenai value proposition tadi di atas, tentunya kita perlu juga untuk menentukan cara untuk mengantarkan nilai yang ditawarkan tersebut hingga sampai ke tangan konsumen. Misalkan untuk bisnis kedai kopi, kopi bisa dinikmati langsung di kedai kopi, atau bisa dipesan melalui layanan ojek online. Eits, tapi jangan sampai tertukar ya antara channels yang dimaksud ini dengan rantai pasok! Karena channels ini khusus membahas cara konsumen bisa menikmati nilai yang kita tawarkan tadi.

5. Key Activities

Bagian ini cukup sederhana. Sahabat Wirausaha cukup menuliskan kegiatan apa yang menjadi inti dari bisnis Sahabat Wirausaha. Sebagai contoh kedai kopi, kegiatan inti tentunya terdiri dari meracik kopi, meracik resep kopi baru, dan memasarkan merek kedai kopi. Namun, jangan sampai terlalu detail ya dalam menulisnya, misalkan sampai menjelaskan tahapan racikan kopi dan sebagainya karena hal tersebut dapat disederhanakan menjadi “meracik kopi”.

Baca Juga: 8 Jenis Promosi Paling Mantap Bagi Bisnis Fashion

6. Key Resources

Bagian ini akan menjelaskan sumber daya apa saja yang bisnis Sahabat Wirausaha miliki atau butuhkan. Bagian ini juga penting untuk mengidentifikasi hal-hal penting yang harus diperhatikan selama proses bisnis berjalan. Sebagai contoh untuk usaha kedai kopi, sumber daya yang penting dapat mencakup biji kopi roasted serta barista yang meracik kopi dan pelayan yang melayani konsumen.

7. Key Partners

Bisnis manapun tidak akan bisa berjalan sendiri tanpa ada pihak lain yang membantunya. Di bagian ini, Sahabat Wirausaha dapat menuliskan pihak-pihak yang berperan penting dalam berjalannya usaha Sahabat Wirausaha. Misalkan untuk usaha kedai kopi, pabrik penggilingan biji kopi bisa menjadi salah satu dari rekan penting. Namun, apabila bisnis Sahabat Wirausaha bersifat layanan atau jasa, karyawan juga menjadi rekanan penting untuk dituliskan di bagian ini.

Baca Juga: Tren-tren dalam GoFood/GrabFood yang Penting Bagi Digital Marketing

8. Cost Structure

Seperti namanya, di bagian ini Sahabat Wirausaha dapat menuliskan biaya apa saja yang akan dikeluarkan dalam operasi bisnis tersebut. Biaya dapat mencakup seperti sewa tempat, gaji karyawan, bahan baku, listrik dan air, dan lain-lain. Namun, tidak perlu sampai menghitung asumsi pengeluaran di bagian ini, cukup sebutkan saja jenis pengeluarannya.

9. Revenue Streams

Terakhir adalah bagian yang menjelaskan sumber pemasukan dari bisnis Sahabat Wirausaha. Sebuah bisnis bisa memiliki lebih dari satu sumber pemasukan, misalkan dari pembelian produk, pembelian kartu member, dan menjual sisa produksi kepada pihak yang mau membelinya.

Baca Juga: Cara Praktis Buat Katalog Produk di WhatsApp

Nah, sekarang Sahabat Wirausaha tidak perlu lagi pusing-pusing merancang rencana usaha dan model bisnis dengan adanya Business Model Canvas (BMC) ini. Jadi, jangan takut untuk memulai langkah awal Sahabat Wirausaha, karena semua usaha raksasa pasti berawal dari langkah kecil!

Jangan lupa untuk like, share, dan berikan komentar pada artikel ini ya Sahabat Wirausaha.