Vecteezy

Dalam melakukan transaksi, ada berbagai jenis transaksi yang bisa dilakukan dalam bisnis. Tidak hanya transaksi jual beli saja, kini ada berbagai macam bentuk transaksi yang biasa dilakukan oleh para pelaku bisnis, seperti pinjaman, surat obligasi berjangka, hingga ada istilah transaksi banker’s acceptance atau BA.

Istilah ini juga melibatkan bank dalam transaksinya. Kira-kira, bagaimana ya proses transaksinya? Daripada sahabat wirausaha penasaran, yuk kita bahas dalam artikel berikut ini.

Baca Juga: Menerapkan Mobile Banking Dalam Pencatatan Keuangan


Pengertian Banker’s Acceptance (BA)

Banker’s Acceptance (BA) adalah selembar kertas surat berharga yang dapat dinegosiasikan oleh bank dalam transaksi. Berfungsi seperti wesel berjangka, bank menjamin pembayaran atas BA ini.

BA digunakan oleh perusahaan sebagai bentuk pembayaran yang relatif aman untuk transaksi besar. BA juga dapat menjadi instrumen utang jangka pendek, mirip seperti Treasury Bills di Amerika Serikat, yang diperdagangkan dengan harga diskon untuk nilai nominal di pasar uang.

Baca Juga: Rekonsiliasi Bank


Transaksi BA dalam Bisnis

Bagi perusahaan yang menerbitkannya, BA adalah cara untuk membayar pembelian tanpa meminjam untuk melakukannya. Bagi perusahaan yang menerimanya, tagihan tersebut merupakan bentuk pembayaran yang dijamin.

BA mewajibkan kepada bank yang terlibat untuk membayar sejumlah uang pada tanggal yang ditentukan kepada pemegang BA. BA paling sering diterbitkan 90 hari sebelum tanggal jatuh tempo, tetapi dapat diperpanjang di kemudian hari hingga 180 hari. Biasanya, BA diterbitkan dalam kelipatan tertentu seperti Rp100 juta, 200 juta, dan sebagainya.

BA diterbitkan dengan diskon sesuai dengan nilai nominalnya. Sama seperti obligasi, bank akan mendapatkan pengembalian atas peminjaman dana serta bunganya. BA juga dapat diperdagangkan seperti obligasi di pasar uang sekunder lainnya.

Baca Juga: Bank Komersial

1. Kelebihan BA

  • Memberikan jaminan terhadap penjual BA dari default/kegagalan pengembalian.
  • Pembeli BA tidak perlu membayar di muka (DP) untuk mendapatkan surat BA.
  • Memberikan kemampuan untuk membeli dan menjual surat BA di waktu yang tepat (relatif fleksibel).

2. Kekurangan BA

  • Bank dapat meminta pembeli untuk memberikan jaminan sebelum penerbitan BA.
  • Ada kemungkinan pembeli untuk gagal mengembalikan BA, sehingga memerlukan lembaga keuangan/pihak ketiga untuk melakukan pembayaran.

Baca Juga: Advising Bank

3. Poin Kunci

  • BA adalah bentuk pembayaran yang dijamin oleh bank dan bukan oleh pemegang rekening perorangan.
  • Bank menjamin pembayaran BA di lain waktu/bisa diperpanjang hingga 180 hari.
  • BA paling sering digunakan dalam perdagangan internasional untuk menyelesaikan transaksi dengan risiko yang relatif kecil bagi salah satu pihak.

Kesimpulan

Secara garis besar, BA adalah surat berjangka yang diterbitkan oleh bank untuk digunakan sebagai jaminan dari transaksi tertentu. Biasanya, BA digunakan dalam transaksi besar seperti ekspor-impor barang. Karena BA merupakan surat berharga, maka tidak heran jika nilainya sangat tinggi dan menggunakan sistem bunga dalam pengembaliannya.

Jika Sahabat Wirausaha sering melakukan transaksi dalam jumlah besar atau ekspor-impor barang, maka surat BA ini bisa dicoba sebagai jaminan agar transaksi bisa dilakukan lebih efisien. Namun, perlu diingat bahwa sahabat juga perlu pertimbangan baik dari segi modal maupun manfaat yang akan diterima, serta kebutuhan bisnis yang sedang dijalankan.

Jika merasa artikel ini bermanfaat, yuk bantu sebarkan ke teman-teman Anda. Jangan lupa untuk like, share, dan berikan komentar pada artikel ini ya Sahabat Wirausaha.

Referensi:

Investopedia