rupixen.com/UNSPLASH

Sahabat Wirausaha, di era serba internet seperti saat ini melakukan transaksi digital adalah hal biasa. Tentu dibandingkan dengan pembayaran konvensional, transaksi digital terbilang jauh lebih efektif dan efisien. Kita tak perlu keluar rumah, repot-repot tarik tunai uang di ATM dan pergi ke toko yang dikehendaki. Hanya lewat aplikasi di smartphone, seluruh transaksi lunas dan produk dikirim ke rumah .Jauh tidak ribet, bukan?

Baca Juga: 10 Aplikasi Keuangan Digital

Tak heran kalau akhirnya jumlah transaksi digital semenjak wabah Covid-19 melanda dunia sejak tahun 2020 lalu memang terus meningkat. Perubahan kebiasaan yang membatasi kegiatan sosial memang jadi pemicu kuat masyarakat bertransaksi lewat internet dan kabarnya hal itu berlanjut meski pandemi tampak makin terkontrol.


Transaksi Digital Akhir 2022 Tembus Rp 51.729 Triliun

Dikenal sebagai salah satu negara dengan penetrasi penggunaan internet terbesar di dunia, potensi belanja online di Tanah Air memang sangat melimpah. Menurut laporan We Are Social, setidaknya per Januari 2022 sudah ada 204,7 juta pengguna internet Indonesia yang tentunya semakin menggenjot jumlah transaksi digital.

Perry Warjiyo selaku Gubernur BI seperti dilansir Kontan mengungkapkan jika nilai transaksi digital banking pada triwulan I-2022 meningkat 34,9% yoy (year-on-year). Sedangkan untuk keseluruhan tahun 2022 ini, prediksi transaksi digital bakal melambung sampai 26,72% yoy dengan raihan di akhir tahun 2022 bakal menembus Rp51.729 triliun.

Hanya saja yang perlu Sahabat Wirausaha cermati, peningkatan transaksi digital ini rupanya diikuti oleh berbagai modus penipuan pembayaran online yang tentu saja merugikan masyarakat. Berdasarkan data situs cekrekening.id seperti dilansir CNN Indonesia, kasus penipuan online dari e-commerce maupun penjual online di media sosial hingga September 2021 mencapai lebih dari 115 ribu kasus.

Baca Juga: Tips Mudah Bikin Laporan Keuangan Dengan Aplikasi Digital

Bahkan menurut data dari situs resmi Kominfo seperti yang dimuat Detik, setidaknya ada lima modus yang sering dipakai pelaku penipuan transaksi digital. Beberapa modus itu mulai dari phising, phraming handphone, sniffing, money mule dan social engineering. Hal ini membuat kita harus lebih waspada saat bertransaksi digital. Seperti apa tips aman melakukan transaksi digital yang dapat kita lakukan? Ulasan berikut layak untuk kita pelajari.


8 Hal yang Wajib Dilakukan Agar Aman Transaksi Digital

Nah supaya Sahabat Wirausaha terhindar dari berbagai aksi penipuan transaksi digital, beberapa hal berikut ini bisa coba diterapkan:

Baca Juga: Jaminan (Collateral) Dalam Akses Modal UMKM

1. Jaga kerahasiaan data

Hal pertama sekaligus paling mendasar yang wajib dilakukan agar transaksi digital terasa aman adalah kita harus menjaga betul kerahasiaan data pribadi. Termasuk di dalamnya yang berpeluang disalahgunakan orang lain seperti NIK (Nomor Induk KTP), informasi tempat tanggal lahir, alamat rumah, nomor ponsel dan alamat email, hingga perihal keluarga sampai rekening bank.

Jika memang transaksi digital yang dilakukan meminta sejumlah data tersebut, pastikan memang digunakan untuk kebutuhan pembayaran dan benar-benar dari pihak profesional yang bisa bertanggung jawab. Jangan pernah sampaikan data-data pribadi ini termasuk kode pin hingga kata sandi sebuah akun penting menggunakan jaringan atau perangkat internet umum, karena begitu rawan peretasan.

Baca Juga: Tips Mengelola Transaksi Digital

2. Terapkan dua langkah werifikasi

Ada banyak sekali cerita orang-orang yang mengalami penipuan transaksi digital, mendadak saldo di rekening pribadinya terkuras untuk sebuah akun marketplace. Padahal si korban sama sekali tidak melakukan aktivitas tersebut sehingga bakal cukup sulit mengajukan ganti rugi lantaran transaksi dilakukan dengan akun yang bersangkutan. Untuk meminimalisasi kondisi seperti ini, kita bisa mengatifkan tahapan dua langkah verifikasi.

Fitur keamanan ganda ini bisa memberikan notifikasi kepada Sahabat Wirausaha ketika sebuah transaksi digital terjadi. Biasanya akan dikirimkan kode verifikasi berupa OTP (One Time Password) ke nomor ponsel pribadi. Sehingga kita akan tahu rekam jejak transaksi sekaligus jika ada transaksi mencurigakan, kita bisa melaporkannya karena ada permintaan OTP yang tidak wajar.

3. Gunakan email khusus

Dalam setiap transaksi digital tentu menggunakan alamat email dalam kebutuhan korespondensi seperti newsletter atau informasi pribadi perihal akun. Email ini justru rawan jadi peretasan sehingga ada baiknya kita menggunakan email yang berbeda. Misalkan saja ada email khusus untuk pekerjaan, data-data pribadi hingga belanja online. Dengan begitu saat ada masalah di salah satu email, data-data penting masih bisa diselamatkan.

Baca Juga: Solusi Transaksi Digital Untuk Pengelolaan Keuangan Bisnis

4. Bijaksana respon komunikasi pihak ketiga

Saat melakukan penipuan online, suatu pihak tentu akan menggunakan berbagai cara untuk memperoleh kepercayaan kita. Sahabat Wirausaha juga tahu salah satunya bisa dilakukan lewat sambungan komunikasi langsung entah lewat panggilan telepon atau direct message di email. Untuk itulah kita harus cukup bijaksana dalam menanggapi komunikasi yang muncul dengan pihak ketiga, apalagi jika pihak tersebut asing.

Untuk email yang paling sederhana adalah tidak membuka sembarang tautan, terutama pada email yang masuk ke kotak spam. Sedangkan untuk panggilan telepon, jawab saja jika yang menghubungi merupakan pihak resmi dari marketplace atau dari brand langsung. Jika nomor ponsel hingga alamat email sudah pasti nomor tak dikenal atau alamat yang tidak profesional karena tak ada info perusahaan, lebih baik abaikan saja dan jangan mudah memberi jawaban.

5. Lakukan pengecekan berlapis saat hendak transaksi

Hal berikutnya yang dapat Sahabat Wirausaha lakukan adalah dengan melakukan pengecekan berlapis sebelum melakukan transaksi. Sudah ada banyak sekali platform yang membantu mengetahui kredibilitas penjual atau pembeli online seperti website cekrekening untuk melihat status rekening bank, apakah pernah terlibat modus penipuan. Begitu juga dengan aplikasi GetContact atau True Caller yang memberikan info nomor ponsel seseorang.

Baca Juga: Mengenal Ragam Aplikasi Digital Untuk Menunjang Transaksi Bisnis

Baru kemudian sebagai langkah terakhir, jangan lupa juga kita harus mengecek sejumlah testimoni yang muncul di akun media sosial atau e-commerce. Jika memang testimoni dan komentar pelanggan positif, cukup aman untuk bertansaksi.

6. Ubah kata sandi berkala

Kendati terdengar sederhana, faktanya tidak banyak dari kita yang rutin mengubah kata sandi. Padahal tahapan ini penting karena dengan begitu kata sandi bakal dinamis. Calon penipu yang menggunakan kata sandi terdahulu akan gagal melakukan tugasnya. Terutama jika kita baru saja menggunakan jaringan internet umum atau perangkat bersama, usahakan langsung mengubah kata sandinya.

7. Bijak pakai kartu kredit

Salah satu sarana transaksi digital yang paling banyak digunakan adalah lewat kartu kredit. Namun produk perbankan ini pula yang banyak jadi korban penipuan dan mendadak limit digunakan oleh pihak tak bertanggung jawab. Supaya kita tak jadi korban, cobalah bijak pakai kartu kredit. Jangan pernah dengan mudahnya membagikan kode angka di bagian belakang kartu kredit, termasuk pertimbangan pakai kartu kredit dengan limit terendah.

Baca Juga: Kartu Kredit

Baca Juga: Kartu Kredit Syariah

8. Pilih aplikasi terpercaya

Dan inilah hal terakhir yang wajib Sahabat Wirausaha perhatikan saat hendak transaksi digital yakni menggunakan aplikasi yang terpercaya. Ada banyak sekali aplikasi perbankan hingga payment gateway pihak ketiga yang mempermudah transaksi di internet ini. Namun supaya seluruh data pribadi aman dan tidak bocor, pilih aplikasi yang sudah mengantongi izin OJK (Otoritas Jasa Keuangan) dan BI.

Tentu jika kita menerapkan kedelapan hal di atas, bukan tak mungkin jika kegiatan transaksi digital bakal berjalan dengan nyaman, tenang dan sangat memudahkan. Kita akan bisa lebih lancar melakukan pembelian online karena kecemasan jadi korban penipuan transaksi digital tak akan terjadi. Yuk, jangan lupa menerapkan langkah-langkah di atas untuk menjamin keamanan kita saat bertransaksi digital!

Jika merasa artikel ini bermanfaat, yuk bantu sebarkan ke teman-teman Anda. Jangan lupa untuk like, share, dan berikan komentar pada artikel ini ya Sahabat Wirausaha.