Sahabat Wirausaha, pernahkah melakukan investasi saham di pasar modal? Jika pernah, maka tentu Sahabat Wirausaha perlu mengetahui berbagai macam istilah investasi. Nah, salah satu istilah investasi yang paling sering digunakan adalah istilah yield. Lantas, apakah yang dimaksud dengan istilah yield tersebut? Yuk, simak ulasannya berikut ini.


Apa itu Yield?

Istilah Yield bila diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia, maka artinya adalah imbal hasil. Menurut sumber Wikipedia, imbal hasil (yield) merupakan keuntungan yang diperoleh oleh investor dalam bentuk bunga atau dividen dari investasi surat-surat berharga. Selaras dengan pengertian tersebut, menurut sumber Kamus Populer Istilah Investasi, yield memiliki tiga pengertian antara lain sebagai berikut.

Baca juga: Ingin Melantai di Bursa Saham? Ini yang UKM Perlu Penuhi

  1. Keuntungan yang diperoleh investor selaku penanam modal, baik dari capital gain maupun dividen.
  2. Perbandingan antara kupon bunga dengan harga pasar obligasi.
  3. Keuntungan yang diperoleh dari sebuah investasi.

Selain itu, disadur dari sumber Investopedia, yield merupakan sebuah ukuran pengembalian atas investasi yang dilakukan dalam periode waktu tertentu serta dinyatakan dalam bentuk persentase. Lebih lanjut, persentase yield yang tinggi mengindikasikan pendapatan yang lebih tinggi dan rendahnya tingkat risiko yang diperoleh.

Baca Juga: Cost of Capital

Namun demikian, persentase yield yang tinggi tidak selalu memberikan indikasi positif seperti kasus kenaikan dividend yield yang disebabkan oleh adanya penurunan harga saham. Sederhananya, jika persentase yield menjadi terlalu tinggi maka hal tersebut dapat menunjukkan bahwa harga saham sedang turun atau perusahaan mungkin membayar dividen yang tinggi kepada investor.


Bagaimana Cara Menghitung Yield?

Disadur dari sumber Investopedia, yield merupakan ukuran cash flow (arus kas) yang diperoleh investor dari jumlah yang diinvestasikan dalam bentuk sekuritas. Umumnya, yield dihitung secara periode tahunan namun perhitungan secara bulanan atau triwulan juga dapat digunakan. Adapun rumus untuk menghitung yield antara lain sebagai berikut.

Keterangan rumus:

Yield : Imbal hasil

Net Realized Return : Pengembalian realisasi bersih

Principal Amount : Jumlah Pokok

Baca Juga: Capital Market


Ragam Jenis Yield

Berdasarkan sumber Kamus Populer Istilah Investasi, terdapat beberapa jenis yield (imbal hasil) yaitu antara lain sebagai berikut.

1. Yield on Bond (Imbal Hasil Obligasi)

Merupakan penghasilan yang diperoleh dari investasi obligasi berupa bunga.

2. Yield on Stock (Imbal Hasil Saham)

Merupakan penghasilan yang diperoleh dari investasi saham berupa dividen.

3. Yield to Maturity (Imbal Hasil Hingga Periode Jatuh Tempo)

Merupakan tingkat pengembalian yang diperoleh dari kepemilikan obligasi sampai saat jatuh tempo.

Baca Juga: Capital Asset

Nah, demikian ulasan singkat mengenai yield (imbal hasil). Semoga artikel ini dapat bermanfaat bagi Sahabat Wirausaha.

Jika merasa artikel ini bermanfaat, yuk bantu sebarkan ke teman-teman Anda. Jangan lupa untuk like, share, dan berikan komentar pada artikel ini.

Referensi Web : Wikipedia, Investopedia.

Referensi Buku : Hidayat, Taufik. 2011. Kamus Populer Istilah Investasi. Jakarta: Mediakita.