Penggunaan gadget atau gawai saat ini memang sangat dibutuhkan dalam bisnis. Tidak terkecuali di era digital seperti saat ini, maka dibutuhkan fitur keamanan yang canggih dan benar-benar aman agar data bisnis kita tidak sampai jatuh ke tangan pihak tak dikenal.

Selain OTP, ada salah satu fitur keamanan lainnya yang dapat digunakan bagi pelaku bisnis, yaitu verifikasi dua langkah atau two step verification. Kira-kira, bagaimana ya cara kerjanya? Mengapa dilakukan hingga dua langkah? Mari kita bahas pada artikel ini.


Apa itu Verifikasi Dua Langkah?

Verifikasi dua langkah, atau biasa disebut 2SV (two step verification), adalah proses yang melibatkan dua metode otentikasi yang dilakukan satu demi satu untuk memverifikasi pengguna suatu aplikasi atau sistem tertentu. Verifikasi ini dilakukan sebagai validasi bahwa seseorang atau sesuatu yang meminta akses adalah benar-benar pemilik dari data yang akan diakses, sehingga pengguna perlu menyiapkan data-data yang diperlukan.

Baca Juga: 5 Jenis Aplikasi Digital Untuk Bisnis Naik Kelas

Misalnya, ketika pengguna masuk ke akun mereka lalu memasukkan data kredensial (seperti nama pengguna dan kata sandi). Kemudian, mereka akan diminta untuk memberikan informasi rahasia kedua (seperti PIN atau kode yang diterima melalui email). Hal ini merupakan bentuk verifikasi bahwa pengguna yang akan login adalah sebagai pengguna yang sah.

Baca Juga: Cara Mengoptimalkan Instagram Untuk Berbisnis, Yuk Simak Tipsnya!

Perbedaan antara verifikasi dua langkah (2SV) dan otentikasi dua faktor (2FA):

Verifikasi dua langkah terkadang dikaitkan dengan otentikasi dua faktor atau two factor authentication (2FA), yang juga melibatkan dua metode berurutan untuk verifikasi. Namun, berbeda dengan proses 2FA, metode dalam verifikasi dua langkah (2SV) termasuk dalam kategori otentikasi yang sama. Sementara itu, metode yang digunakan untuk 2FA tidak harus dilakukan secara berurutan.

Baca Juga: Tips Membuat Konten Reels Instragam Jadi Viral

Selanjutnya, verifikasi dan otentikasi tidak sepenuhnya identik atau sama. Verifikasi dapat menjadi bagian dari fitur keamanan di dunia nyata, contohnya menunjukkan kepemilikan SIM sebagai bukti identitas kepada petugas. Otentikasi dianggap sebagai adaptasi dari proses verifikasi secara otomatis, biasanya dibuat sistematis dan digunakan secara online.

Baca Juga: Kupas Tuntas Pengelolaan Reseller di Era Digital

Namun, banyak produk dan layanan verifikasi dua langkah (2SV) juga merupakan contoh otentikasi dua faktor (2FA), misalnya layanan verifikasi dua langkah dari Google. Layanan ini melibatkan kata sandi biasa (sesuatu yang dibuat dan diketahui pengguna) dan kode yang dikirim ke perangkat pengguna (sesuatu yang dimiliki pengguna). Sebagian besar sistem otentikasi pengguna berbasis website saat ini, yang digambarkan sebagai verifikasi dua langkah, sejatinya juga memenuhi syarat sebagai otentikasi dua faktor jika digunakan secara online.


Kesimpulan

Ternyata, memang beberapa fitur keamanan di atas memiliki kemiripan ya dalam praktiknya. Namun, sebenarnya verifikasi memang diartikan sebagai "tindakan menunjukkan atau memeriksa bahwa sesuatu hal tersebut benar atau akurat." Maka, verifikasi dua langkah adalah salah satu cara untuk memverifikasi identitas pengguna dalam dua langkah, satu demi satu secara berurutan.

Apabila langkah pertama berhasil, sistem akan melanjutkan ke langkah kedua untuk memverifikasi identitas. Nah Sahabat Wirausaha, semoga dengan pembahasan di atas menjadi paham tentang verifikasi dua langkah ini, serta bisa mencobanya dalam suatu kesempatan.

Jika merasa artikel ini bermanfaat, yuk bantu sebarkan ke teman-teman Anda. Jangan lupa untuk like, share, dan berikan komentar pada artikel ini ya Sahabat Wirausaha.

Referensi : TechTarget, SavvySecurity