Sumber : Unsplash

Sahabat Wirausaha, saat ini konsumen dan pasar tidak lagi hanya bisa menerima barang serta merta dari produsen. Namun, produsen kini lah yang harus menyesuaikan produk berdasarkan keinginan dan kebutuhan konsumen dan pasar. Berbagai ilmu pengetahuan selalu juga berkembang dan muncul setelah para pebisnis mulai mengembangkan teknologi dan produk yang berdasarkan data. Ini juga tidak terlepas dari data dari masyarakat. Semua pihak berlomba-lomba memuaskan para konsumen dengan keinginannya. Lantas, Sahabat Wirausaha juga harus bisa mengembangkan produk berbasis riset pasar.

Sebelumnya, kita pernah membahas bagaimana untuk melakukan riset pasar. Sekarang waktunya membahas apa yang harus dilakukan setelah riset pasar? Harusnya kita berpuas diri melihat riset yang sudah oke? Atau kita terus berlanjut memperbaiki produk? Jawabannya kita perlu selalu untuk mengembangkan dan berinovasi secara berkelanjutan. Setelah riset pasar, Sahabat Wirausaha perlu membuat rencana aksi atau action plan untuk mengembangkan produk maupun menyempurnakan produk serta berinovasi. Berikut tujuh langkah yang harus ditempuh untuk mengimplementasikan rencana aksi setelah riset pasar.

Langkah 1: Tentukan apa yang hendak dicapai

Tujuan pertama dalam membuat sebuah rencana aksi adalah mencari tahu apa yang perlu dicapai. Ingin diapakan produk tersebut. Apakah ingin dibuat ulang? Apakah ingin disempurnakan produknya? Apakah ingin dikurangi fiturnya? Semua pertanyaan itu yang bisa menjawab adalah Sahabat Wirausaha sebagai wirausaha selain itu juga jawaban tersebut berbalik pada hasil riset pasar. Jika pasar menganggap produk tersebut tidak dibutuhkan, maka cobalah cari apa yang dibutuhkan masyarakat. Jika hasil riset menunjukkan bahwa produk sudah baik namun kurang fitur, maka penambahan fitur tersebut yang akan menjadi visi utama. Selain itu, sebagai wirausaha dan pemimpin, Sahabat Wirausaha juga perlu untuk mencatat dan melihat siapa saja yang bisa mereka lakukan untuk mengembangkan produk sehingga jelas nantinya untuk pembagian tugasnya.

Langkah 2: Ciptakan tujuan yang dapat terukur

Setelah visi sudah jelas terdefinisi, seorang pemimpin harus bisa menciptakan tujuan yang jelas dan harus bisa terukur. Tujuan tersebut harus didefinisikan sejelas mungkin sehingga tidak ada ambiguitas dan kebingungan bagi mereka yang akan menjalankannya. Beberapa ahli mengatakan bahwa tujuan yang baik itu harus setidaknya memiliki sifat SMART yaitu Specific, Measurable, Attainable, Relevant, dan Time-Related.

Specific: Tujuan harus dibuat secara detail dan tidak secara garis besar.

Measurable: Tujuan harus bisa diukur sehingga kegagalan dan keberhasilan mudah ditentukan.

Attainable: Tujuan harus bisa dicapai, sehingga tujuan tidak terlalu optimis maupun tidak terlalu pesimis.

Relevant: Tujuan harus sejalan dengan visi dan misi yang akan dicapai

Time-Related: Tujuan memiliki jangka waktu yang harus dicapai

Langkah 3: Buat daftar tugas yang harus diselesaikan

Sangat penting kiranya untuk membagi tugas agar dapat menyelesaikan pekerjaan dan tujuan dapat tercapai. Pembagian tugas juga tidak dapat dilakukan secara asal namun terdapat strategi yang harus dilakukan. Pertama, mulailah dengan menuliskan dan membuat daftar yang akan dilakukan. Hal ini dapat dilakukan dengan berdiskusi dengan tim Sahabat Wirausaha menentukan kira-kira apa saja kegiatan yang perlu dilakukan agar tujuan yang sebelumnya sudah ditentukan dapat tercapai.

Langkah 4: Bagi tugas besar menjadi lebih kecil dan bisa dikendalikan

Tugas yang sebelumnya terlihat banyak dan sulit harus diperkecil lagi dan harus bisa dikerjakan tanpa kesulitan. Pekerjaan juga harus bisa dikendalikan dan tidak membebankan mereka-mereka yang harus menjalankannya. Pekerjaan yang besar dan sulit hanya memperlambat proses inovasi bukan mempercepat. Selain itu, pekerjaan kecil juga membuat tim lebih leluasa dan mereka dapat mengerjakan pekerjaan sesuai dengan urutannya. Pekerjaan juga harus dibagi rata dengan tim dan tim juga harus mengerjakannya sesuai keahlian. Jika tidak dilakukan seperti, tim akan kacau dan tujuan sulit untuk dicapai.

Langkah 5: Beri tenggat waktu untuk masing-masing tugas

Tujuan dibuat dengan batas waktu, sehingga pekerjaan yang harus dilakukan juga perlu diberikan waktu yang spesifik untuk dicapai. Pemberian tenggat waktu bukan untuk menyusahkan tim namun untuk membuat pekerjaan lebih rinci dan mudah terkontrol. Karena pada dasarnya pekerjaan tersebut tidak mungkin tidak selesai dan pekerjaan tersebut harus bisa selesai sesuai dengan waktunya. Lamanya tenggat waktu juga dapat didiskusikan dengan para profesional di bidangnya ataupun juga didiskusikan dengan mereka-mereka yang harus menyelesaikannya. Tenggat waktu juga harus relevan, seperti perbaikan produk tidak mungkin bisa selesai dalam satu waktu. Tugas-tugas dan pekerjaan ini bukan hal mudah namun bisa dicapai dengan waktu yang cukup. Tenggat waktu yang masuk akal dan cukup, akan membuat tim mengerjakan pekerjaannya lebih baik, memprioritaskan pekerjaan berdasarkan kepentingan dan kedaruratannya. Selain itu, pemimpin tim juga dapat memonitor dengan mudah apakah pekerjaan sudah sesuai dengan lini masa atau belum.

Langkah 6: Buat representasi visual untuk rencana aksi tersebut

Ketika semua tugas sudah tertulis dengan rapi, dibagi sesuai dengan keahlian masing-masing tim, dan diberikan tenggat waktu yang cukup. Langkah selanjutnya adalah membuat sebuah representasi visual untuk rencana aksi. Salah satu yang banyak digunakan adalah Gantt Chart. Gantt Chart merupakan sebuah bagan yang digunakan para ahli untuk membuat rencana kegiatan atau proyek yang memberikan visual kapan pekerjaan harus dilakukan.

gantt chart example

Contoh Gantt Chart seperti di atas. Di sebelah kiri tertulis aktivitas apa saja yang akan dilakukan dan di bagian atas merupakan waktu penyelesaian. Gantt Chart juga dapat memperlihatkan siapa yang harus mengerjakan pekerjaan tersebut. Selain itu, tenggat waktu juga akan tergambar dari panjang pendeknya grafik pada bagian isi. Bagan ini bisa dijadikan bekal bagi Sahabat Wirausaha untuk cek di mana proses inovasi sudah terlaksana.

Langkah 7: Lacak dan monitor aksi secara berkala

Rencana tanpa adanya kontrol hanya akan menjadi sia-sia. Oleh karenanya, Sahabat Wirausaha perlu melakukan kontrol dan monitor terhadap proses inovasi dikarenakan tujuan inovasi tersebut harus terlaksana sesuai dengan rencana. Banyak pemimpin melakukan pengecekan dan monitor dengan mengadakan rapat mingguan dan tim akan melaporkan bagaimana prosesnya dan apa hambatannya di masing-masing bagian. Bagian dari monitor ini kadang bisa mengubah rencana aksi sebelumnya. Bisa jadi pekerjaan lebih cepat terselesaikan, bisa juga pekerjaan lebih lambat terselesaikan bahkan tertunda. Oleh karena itu, Sahabat Wirausaha juga perlu dinamis dalam menghadapi segala permasalahan yang muncul ketika melakukan rencana aksi.

Proses inovasi tidak selesai ketika riset pasar dilakukan, namun itu menjadi titik awal perubahan dan inovasi dilakukan. Dengan menggunakan tujuh langkah di atas, Sahabat Wirausaha dapat menjalankan dan merencanakan perubahan dan inovasi dengan baik. Inovasi tidak dapat dilakukan dalam waktu yang cepat, inovasi membutuhkan waktu untuk menjadi sempurna. Oleh karenanya, perencanaan yang matang dan benar, pengerjaan yang efektif dan efisien, serta proses monitor dan kontrol yang baik adalah kunci kesuksesan.

Jadi teman-teman jangan lupa berinovasi yah setelah melakukan riset pasar. Inovasi ini juga dibutuhkan untuk dilakukan secara terus-menerus, tidak cukup hanya sesekali. Ini dikarenakan tren pasar selalu berubah. Kompetitor baru pun selalu bermunculan yang menyediakan ancaman. Dengan tujuh langkah ini, diharapkan Sahabat Wirausaha dapat berhasil di pasar. Semangat untuk inovasi berbasis riset!


Referensi:

https://www.siteware.co/en/project-management/how-...
https://www.projectmanager.com/gantt-chart