A person holding a phoneDescription automatically generated with low confidence

Apakah sahabat wirausaha memiliki rencana untuk merintis bisnis baru? Wah, pastinya sahabat berharap bisnis itu bisa berkembang pesat ya. Namun, apakah sahabat memiliki modal yang cukup? Atau sebaliknya, sahabat justru sedang mengalami keterbatasan modal? Jangan khawatir, sahabat tetap bisa merintis bisnis baru kok, meskipun dengan modal yang terbatas. Bisnis dengan model dropship bisa jadi salah satu alternatifnya. Seperti apa ya bisnis dropship itu? Berikut penjelasannya.

Baca Juga : Tips Memulai Bisnis dengan Modal Minim


Pengertian Dropship

Dropship bisa menjadi bisnis yang relatif memerlukan modal yang minim, dan bisa dilakukan oleh siapa pun. Secara umum, dropship adalah sistem penjualan di mana penjual atau dropshipper hanya perlu memasarkan dan menjual barang milik pihak lain, tanpa perlu membelinya terlebih dahulu (menyetok barang). Dengan skema sederhana tersebut, bisnis dropship bisa dilakukan di mana saja, yang penting di tempat tersebut ada koneksi jaringan internet untuk melakukan bisnis.

Pemanfaatan teknologi digital juga bisa membuat bisnis dropship ini semakin berkembang, lho. Caranya adalah dropshipper melakukan penjualan secara online, terutama lewat media sosial dan e-commerce/online shop. Setelah mendapat pelanggan, dropshipper bisa langsung menghubungi pemasok barang (meneruskan pesanan) dan mengirimkan pesanannya langsung ke alamat pembeli. Kemudian, dropshipper bisa mendapatkan margin keuntungan dari selisih harga di tangan pemasok dengan harga jual ke pembeli. Sangat menarik, bukan?

Baca Juga : Tips Mengoptimalkan Media Sosial Untuk Bisnis


Perbedaan Dropship dengan Reseller

Seringkali dropship diartikan serupa dengan reseller, namun sebenarnya istilah dropship dan reseller memiliki arti yang berbeda. Perbedaannya terletak pada skema dropship, yaitu barang bisa dikirim langsung dari pemasoknya ke pembeli. Sehingga penjual tidak perlu menyediakan tempat dan mengurus barang untuk dikirim ke pembelinya. Adapun untuk contoh barang yang dijual secara dropship antara lain kosmetik, makanan dan minuman, obat-obatan, pakaian, serta barang elektronik.

Perbedaan lainnya, reseller biasanya harus mengeluarkan modal untuk membeli stok barang dari pemasok untuk dijual kembali. Dalam skema dropship, dropshipper tidak perlu mengeluarkan modal karena semuanya sudah diurus oleh pemasok barang. Tugas dropshipper hanyalah mencari konsumen.

Baca Juga : Cara Mengoptimalkan Kinerja Reseller


Langkah-Langkah Memulai Bisnis Dropship

Secara garis besar, berikut cara kerja bisnis dropship secara bertahap:

  • Pertama, Dropshipper menentukan produk apa yang akan dijual. Lalu, dropshipper mulai mencari pemasok barang yang terpercaya, kemudian menjalin hubungan yang baik untuk memastikan ketersediaan stock dan update barang terbaru, termasuk skema pembayaran.
  • Kedua, Dropshipper memasarkan produknya ke konsumen, bisa lewat media sosial, marketplace/online shop, ataupun website. Foto produk biasanya disediakan oleh pemasok barang.
  • Ketiga, Pelanggan yang tertarik kemudian membeli produk yang dipromosikan oleh dropshipper. Pembayaran dilakukan oleh pelanggan kepada dropshipper.
  • Terakhir, Dropshipper meneruskan pesanannya kepada pemasok. Pemasok nantinya akan mempersiapkan barangnya, lalu pesanan dikemas dan dikirimkan dari gudang ke alamat pembeli.

Dari skema sederhana di atas, nampaknya bisnis dropship ini sangat menarik dan bisa dilakukan dengan mudah ya.


Tips memulai bisnis dropship

Nah, untuk sahabat wirausaha yang tertarik ingin memulai bisnis dropship, ada lima tips yang bisa sahabat lakukan seperti di bawah ini:

1. Menentukan target pasar

Sahabat wirausaha bisa memilih target pasar pada bidang yang banyak diminati. Hal ini dimaksudkan agar bisnis dropship ini dapat terfokus pada target tersebut, dan produk sahabat bisa mudah dipasarkan. Biasanya, target tersebut sudah ada di sekitar kita, bahkan teman/kerabat sendiri.

2. Melakukan Riset produk

Terkadang, ada banyak kesalahan yang terjadi karena pemilihan produk yang daya saingnya kurang atau sedikit yang membutuhkan. Sahabat bisa melakukan riset terlebih dahulu tentang produk yang memiliki daya saing tinggi, karena tingginya permintaan suatu produk merupakan contoh dari model bisnis yang berkelanjutan.

3. Mencari pemasok barang yang cocok

Pastikan sahabat wirausaha bermitra pada pemasok yang terpercaya/trusted. Jika kurang yakin dengan pemasok yang dipilih sebelumnya, maka sahabat dapat mencari pemasok yang lebih meyakinkan lagi. Jika memungkinkan, sahabat bisa mempelajari/mengikuti insight dari dropshipper lain yang relevan.

Baca Juga : Cara UMKM menetapkan target usaha

4. Merencanakan akuisisi pelanggan

Sahabat wirausaha bisa memulai untuk memasang iklan di media sosial. Iklan tersebut memungkinkan sahabat untuk menghasilkan penjualan dan pendapatan sejak awal. Selain itu, sahabat sebaiknya memiliki skema dalam jangka waktu yang panjang untuk bisnis dropshipnya. Caranya bisa dengan optimalisasi mesin pencari (Google) atau pemasaran dengan e-mail (newsletter).

5. Menganalisis dan mengoptimalkan pemasaran dropship

Setelah iklan terpasang, sahabat bisa mendapatkan data-data terkait untuk dianalisis, serta media sosial terkait untuk mengembangkan bisnis, seperti menggunakan Google Analytics. Sahabat juga sebaiknya terus menguji peluang baru dan memperluas pemasaran agar bisa mendapat lebih banyak pelanggan.


Mencari Ide yang Tepat untuk Bisnis Dropship

Setelah mengetahui cara memulai menjadi dropshipper, berikut ini adalah beberapa ide bisnis dropship untuk sahabat wirausaha. Yuk, sahabat bisa melihat penjelasannya di bawah ini.

1. Makanan Sehat

Kini, sudah banyak masyarakat perkotaan yang mulai mengonsumsi makanan-makanan sehat seperti buah-buahan, olahan sayur, dan sebagainya. Tetapi, sayangnya masih jarang produk makanan sehat dijual di pasaran. Ide bisnis ini bisa sahabat pilih untuk bisnis dropship, jangan lupa untuk riset lokasinya juga ya. Misalnya di sekitar perkantoran, lingkungan sekolah, dan sebagainya.

2. Aksesoris Gadget/Smartphone

Ide bisnis dropship berikutnya adalah aksesoris gadget ataupun smartphone. Ide ini bisa dibilang cukup tinggi potensinya, namun pastikan bahwa produk sahabat memiliki kegunaan spesifik dan material yang berkualitas baik. Sahabat wirausaha bisa memanfaatkan sosial media ataupun online shop untuk mempromosikan bisnis dropship sahabat ini.

3. Produk Bayi

Pada tahun 2017, nilai perputaran produk ini mencapai 88,1 triliun rupiah dan meningkat setiap tahunnya. Hal ini dapat terjadi karena banyaknya para orang tua masa kini yang ingin membeli produk-produk bayi berkualitas, sehingga produk ini sangat potensial untuk dijadikan dropship.

4. Skin care atau Produk Kecantikan

Permintaan pasar terhadap produk kecantikan serta skin care sepertinya tidak ada habisnya. Bahkan, banyak dari konsumen produk ini menginvestasikan uangnya dengan menggunakan beragam merek produk kecantikan dan skin care. Sahabat wirausaha bisa mencoba untuk memasarkan produk ini, namun tetap pastikan target pasar yang spesifik ya, misalnya kaum hawa.

Baca Juga : Peluang Pasar: Produk Kecantikan dan Perawatan

5. Fashion (Pakaian dan Aksesoris)

Produk sandang atau pakaian merupakan Ide bisnis yang memiliki pasar cukup luas, maka sahabat wirausaha sebaiknya menargetkan pelanggan yang spesifik. Misalnya, sahabat akan memasarkan pakaian untuk perempuan yang berusia 25-35 tahun. Selain itu, sahabat juga dapat menyesuaikan produk fashion yang akan dipasarkan dengan lingkungan sekitar.

Bisnis dropship saat ini banyak sekali digemari oleh para pebisnis, baik pemula maupun para profesional. Model bisnis ini menjadi pilihan yang tepat karena tidak memerlukan tempat untuk penyimpanan ataupun mengurus barang yang akan dijual. Terlebih lagi jika sahabat ingin memulai usaha dropship, sahabat tidak memerlukan modal yang banyak.

Baca Juga : Tips Membuat Foto Konten yang Menarik Untuk Produk Fashion

Apabila sahabat wirausaha tertarik dengan model bisnis dropship ini, sahabat bisa memulainya dengan menentukan produk serta target pasar dahulu, ya. Mulai saja dengan yang sederhana terlebih dahulu, kemudian jika berkembang sahabat bisa ekspansi ataupun menambah produk dropship yang lainnya. Nah, semoga artikel ini bisa membantu sahabat ya dalam menjalankan bisnis agar mendapat keuntungan yang lebih maksimal. Semangat mencoba!

Referensi : Koinworks, LinkUMKM, Smesco

Jika merasa artikel ini bermanfaat, yuk bantu sebarkan ke teman-teman Anda. Jangan lupa untuk like, share, dan berikan komentar pada artikel ini ya Sahabat Wirausaha.