Free vector a businessman balances money and time according to his business plans

Bagi Sahabat Wirausaha yang mempunyai bisnis produksi manufaktur, Standard Minute Value (Nilai Menit Standar) atau disebut sebagai SMV mempunyai peranan penting dalam menentukan harga produk akhir dan kapasitas produksi kita.

SMV adalah jumlah waktu standar yang dibutuhkan oleh pekerja untuk menyelesaikan tugas produksi garmen yang telah diberikan.

Perhitungan SMV telah mencakup waktu yang dibutuhkan untuk mesin “beristirahat”, waktu yang dibutuhkan jika terdapat kerusakan pada mesin, dan waktu yang dibutuhkan untuk hal-hal tidak terduga lainnya. Lalu, bagaimana cara menghitung SMV yang kita perlukan? Yuk simak artikel berikut ini, Sahabat Wirausaha!

Baca Juga: Analisis Pareto Alokasi Waktu


Definisi SMV

Standard Minute Value (SMV) atau nilai standar per menit dari setiap proses yang terjadi selama produksi, merupakan acuan standar nilai waktu yang harus dicapai dalam melakukan suatu pekerjaan yang didapatkan berdasarkan tingkat output rata-rata pekerja.

Konsistensi penggunaan SMV dalam suatu perusahaan berperan penting dalam menentukan target produksi, penyeimbangan lini (line balancing), perencanaan produksi, merancang skema insentif, menetapkan efisiensi kapasitas pabrik, dan mengetahui produktivitas kinerja pekerja. Nilai SMV untuk sebuah proses yang sama akan berbeda jika kondisi kerjanya berubah, seperti jika pekerja menggunakan mesin yang berbeda, memproduksi komponen yang lebih besar, atau menggunakan alat bantu kerja yang berbeda.

Baca Juga: Cara Pengusaha Perempuan Membagi Waktu dengan Kewajiban Rumah Tangga


6 Manfaat Penggunaan SMV dalam Industri

Setelah mengetahui pengertian SMV, pasti Sahabat Wirausaha bertanya-tanya, apa saja sih fungsi dari penggunaan SMV? Berikut adalah beberapa manfaat dari penggunaan SMV:

  1. Untuk menentukan efisiensi pekerja.
  2. Untuk menentukan efisiensi lini produksi.
  3. Untuk menentukan target produksi pada proses operasi dan lini produksi.
  4. Untuk menentukan loss of time atau waktu yang hilang selama produksi dan loss of productivity atau tingkat produktivitas yang hilang.
  5. Untuk menentukan kapasitas produksi.
  6. Untuk menentukan biaya produksi.

Cara Perhitungan SMV Menggunakan Metode Time Study

Pada metode time study, kita menggunakan waktu operasi aktual di lapangan berdasarkan hasil observasi kita. Dari hasil observasi tersebut, kita dapat menilai performa pekerja, menentukan standard allowances (standar minimum kelonggaran pada proses), dan contingency allowances (standar kelonggaran untuk proses yang tidak diantisipasi namun mungkin terjadi). Tahap perhitungan SMV menggunakan metode time study adalah sebagai berikut:

Baca Juga: Cara Mendorong Kreativitas Dalam Berbisnis

  1. Mengamati proses di lapangan dan catat waktu berdasarkan hasil observasinya (observed time)
  2. Mengonversi observed time menjadi basic time. Waktu pengamatan untuk proses yang sama namun dilakukan oleh dua pekerja yang berbeda, mungkin hasilnya akan berbeda. Sehingga diperlukan konversi menjadi basic time dengan tujuan untuk mendapatkan standar waktu. Rumus yang digunakan adalah:

Basic minute=observed time* performance rating

Dengan keterangan:

Basic minute (menit) = waktu dasar yang dibutuhkan

Observed time (menit) = waktu pengamatan

Performance rating = peringkat kinerja pekerja

Cara menentukan performance rating adalah dengan dengan melakukan pengukuran waktu agar dicapai suatu sistem kerja yang baik dalam tahap kerja yang wajar dan normal.

  1. Menghitung allowance yang dibutuhkan untuk setiap proses. Allowance merupakan waktu persentase yang telah diperhitungkan karena adanya hal-hal diluar pekerjaan namun dibutuhkan, baik dari segi manusia, mesin, maupun lingkungan.
  1. Setelah mendapatkan basic time, kita kemudian menghitung SMV proses dengan cara:

Baca Juga: Pentingnya Melakukan Evaluasi Kinerja Mitra Pemasok

Standard minute value=basic time+allowances

Dengan keterangan:

Basic minute (menit) = waktu dasar yang dibutuhkan

Observed time (menit) = waktu pengamatan

Performance rating = peringkat kinerja pekerja

Contoh perhitungan SMV pada Industri Garmen

Pada kasus ini, kita ambil sebuah contoh pada industri garmen. Misalkan, kita membuat sebuah kemeja dan kita ingin menghitung SMV dari proses yang dibutuhkan untuk membuat 1 buah kemeja. Berdasarkan dari hasil observasi, waktu yang dibutuhkan untuk proses pembuatan kemeja adalah 2 menit dengan performance rating pekerja sebesar 90%. Allowance yang diberikan adalah sebanyak 15%. Sehingga,

Basic time = 2 menit * 90% = 1.8 menit

Konversi allowance kedalam menit = 15% * 1.8 menit = 0.27 menit

SMV = (1.8 menit + 0.27 menit) = 2.07 menit

Maka, SMV yang dibutuhkan untuk membuat 1 buah kemeja adalah sebesar 2.07 menit.

Nah Sahabat Wirausaha, itu dia pengertian dan cara perhitungan SMV. Jika kita sudah menghitung SMV dari suatu proses yang akan berjalan, kita tentu dapat menghitung kapasitas produksi, menetapkan tanggal produksi, dan menetapkan biaya jual dengan lebih presisi. Yuk, mari coba implementasikan menetapkan SMV dalam bisnis kita. Saatnya UMKM naik kelas!

Jika merasa artikel ini bermanfaat, yuk bantu sebarkan ke teman-teman Anda. Jangan lupa untuk like, share, dan berikan komentar pada artikel ini ya Sahabat Wirausaha.

Sumber:

  1. Coats Digital
  2. Online Clothing Study