Bagi Sahabat Wirausaha yang mempunyai bisnis produksi manufaktur, Standard Minute Value (Nilai Menit Standar) atau disebut sebagai SMV mempunyai peranan penting dalam menentukan harga produk akhir dan kapasitas produksi kita.
SMV adalah jumlah waktu standar yang dibutuhkan oleh pekerja untuk menyelesaikan tugas produksi garmen yang telah diberikan.
Perhitungan SMV telah mencakup waktu yang dibutuhkan untuk mesin “beristirahat”, waktu yang dibutuhkan jika terdapat kerusakan pada mesin, dan waktu yang dibutuhkan untuk hal-hal tidak terduga lainnya. Lalu, bagaimana cara menghitung SMV yang kita perlukan? Yuk simak artikel berikut ini, Sahabat Wirausaha!
Baca Juga: Analisis Pareto Alokasi Waktu
Standard Minute Value (SMV) atau nilai standar per menit dari setiap proses yang terjadi selama produksi, merupakan acuan standar nilai waktu yang harus dicapai dalam melakukan suatu pekerjaan yang didapatkan berdasarkan tingkat output rata-rata pekerja.
Konsistensi penggunaan SMV dalam suatu perusahaan berperan penting dalam menentukan target produksi, penyeimbangan lini (line balancing), perencanaan produksi, merancang skema insentif, menetapkan efisiensi kapasitas pabrik, dan mengetahui produktivitas kinerja pekerja. Nilai SMV untuk sebuah proses yang sama akan berbeda jika kondisi kerjanya berubah, seperti jika pekerja menggunakan mesin yang berbeda, memproduksi komponen yang lebih besar, atau menggunakan alat bantu kerja yang berbeda.
Baca Juga: Cara Pengusaha Perempuan Membagi Waktu dengan Kewajiban Rumah Tangga
Setelah mengetahui pengertian SMV, pasti Sahabat Wirausaha bertanya-tanya, apa saja sih fungsi dari penggunaan SMV? Berikut adalah beberapa manfaat dari penggunaan SMV:
Pada metode time study, kita menggunakan waktu operasi aktual di lapangan berdasarkan hasil observasi kita. Dari hasil observasi tersebut, kita dapat menilai performa pekerja, menentukan standard allowances (standar minimum kelonggaran pada proses), dan contingency allowances (standar kelonggaran untuk proses yang tidak diantisipasi namun mungkin terjadi). Tahap perhitungan SMV menggunakan metode time study adalah sebagai berikut:
Baca Juga: Cara Mendorong Kreativitas Dalam BerbisnisBasic minute=observed time* performance rating
Dengan keterangan:
Basic minute (menit) = waktu dasar yang dibutuhkan
Observed time (menit) = waktu pengamatan
Performance rating = peringkat kinerja pekerja
Cara menentukan performance rating adalah dengan dengan melakukan pengukuran waktu agar dicapai suatu sistem kerja yang baik dalam tahap kerja yang wajar dan normal.
Baca Juga: Pentingnya Melakukan Evaluasi
Kinerja Mitra Pemasok
Standard minute value=basic time+allowances
Dengan keterangan:
Basic minute (menit) = waktu dasar yang dibutuhkan
Observed time (menit) = waktu pengamatan
Performance rating = peringkat kinerja pekerja
Contoh perhitungan SMV pada Industri Garmen
Pada kasus ini, kita ambil sebuah contoh pada industri garmen. Misalkan, kita membuat sebuah kemeja dan kita ingin menghitung SMV dari proses yang dibutuhkan untuk membuat 1 buah kemeja. Berdasarkan dari hasil observasi, waktu yang dibutuhkan untuk proses pembuatan kemeja adalah 2 menit dengan performance rating pekerja sebesar 90%. Allowance yang diberikan adalah sebanyak 15%. Sehingga,
Basic time = 2 menit * 90% = 1.8 menit
Konversi allowance kedalam menit = 15% * 1.8 menit = 0.27 menit
SMV = (1.8 menit + 0.27 menit) = 2.07 menit
Maka, SMV yang dibutuhkan untuk membuat 1 buah kemeja adalah sebesar 2.07 menit.
Nah Sahabat Wirausaha, itu dia pengertian dan cara perhitungan SMV. Jika kita sudah menghitung SMV dari suatu proses yang akan berjalan, kita tentu dapat menghitung kapasitas produksi, menetapkan tanggal produksi, dan menetapkan biaya jual dengan lebih presisi. Yuk, mari coba implementasikan menetapkan SMV dalam bisnis kita. Saatnya UMKM naik kelas!
Jika merasa artikel ini bermanfaat, yuk bantu sebarkan ke teman-teman Anda. Jangan lupa untuk like, share, dan berikan komentar pada artikel ini ya Sahabat Wirausaha.Sumber: