Sahabat wirausaha, keberadaan bisnis alas kaki asal Tasikmalaya, Jawa Barat masih terus dipertahankan sampai saat ini. Salah satu pejuangnya adalah Didin Syaripudin yang masih setia dengan hasil produksinya, yakni sandal khas wanita dengan merek Sandal Pakepek. Namun, diakui Didin tak mudah mempertahankan kerajinan yang didapatkannya secara turun temurun tersebut. Selain harus bersaing dengan produk lokal hingga mancanegara yang kebanyakan datang dari negeri Tirai Bambu, China, usaha Didin ternyata juga sama dengan yang lain, yakni disapu badai pandemi Covid-19. Lantas, apa saja kiat-kiat Didin selama menjalankan bisnisnya hingga mampu bertahan ditengah kondisi seperti ini? Berikut ulasannya.


Perjalanan Awal Melirik Pasar Aksesori

Peribahasa buah yang jatuh tak jauh dari pohonnya kami rasa akseptabel disematkan pada Didin Syaripudin. Walaupun ungkapan itu sudah ada sejak batu, namun rasanya masih tepat digunakan di era serba susah seperti saat ini. Besar dan hidup lama di lingkungan perajin alas kaki di Tasikmalaya, Jawa Barat, membuatnya (Didin) jatuh hati lalu menggeluti bisnis seleper tersebut sampai detik ini. Semua diawali setelah dirinya menamatkan bangku sekolah tahun 1997.

Baca Juga: Peluang Pasar : Produk Aksesoris Wanita.

Hanya berbekal pengamatan, awalnya Didin mencoba peruntukan membantu membesarkan usaha saudaranya dengan membuat kerajinan sandal milik kaum puan. Lama kelamaan dan tanpa disadari Didin mahir hingga tak canggung lagi bergerak sendiri. Dari mulai membuat pola desain bagian atas sandal, memotong lalu merapikannya.

Kemudian menyatukan bahan alas dengan spons setelah di potong-potong sesuai ukuran, sampai melekatkan bagian atas sandal pada permukaan sandal yang telah disatukan dengan sol, semua pekerjaan itu mampu dilakukan secara mandiri. Dari sana ide untuk mendirikan usaha melintas di pikirannya,"berbekal sedikit pengalaman yang ada, di tahun 2016 saya mencoba memproduksi sendiri dengan merk Pakepek," ujarnya kepada ukmindonesia.id.

Baca Juga: Cantiknya Pernak-Pernik Aksesoris Khas Indonesia


Menghasilkan Produk Murah Tapi Tidak Murahan

Selama menggeluti usaha ini, Didin Syaripudin begitu memperhatikan kondisi ekonomi konsumen. Terbukti dari awal usaha berdiri sampai saat ini, semua produknya ramah di kantong. Bisa kita lihat dagangannya yang ada di salah satu marketplace ternama di Indonesia, Shopee. Produk yang ditawarkannya berkisar antara Rp 64.500 sampai Rp 73.600. Meskipun terjangkau, Didin tak pernah kompromi untuk mempertahankan kualitas hasil produksi kerajinan tangannya.

Didin juga mengaku tetap mengutamakan keunikan dan kenyamanan dari setiap sandal-sandalnya. Semua alas kaki wanita dibuat dengan ketelitian dan kerapian sebelum sampai ke tangan si pemilik. Bisa kita lihat, Didin dapat memproduksi aneka macam sandal wanita yang lagi ngetrend pada masanya. Dari mulai sandal Pakepek Remaja, Pakepek Wike, Pakepek Aurely, Pakepek Meeraly dan tentunya masih banyak lagi.

Baca Juga: Tips Membuat Foto Konten yang Menarik untuk Produk Fashion


Menaruh Harapan Pada Produksi Sandal Pakepek

Sampai saat ini Didin Syaripudin mengaku masih menggantungkan periuk nasinya pada produksi Pakepek ditengah persaingan yang begitu ketat. Saking ketatnya, dalam 2 tahun terakhir, Didin bahkan tak lagi menggunakan para pekerja dan memilih berkarya sebagai solopreneur. Bukti lainnya ketika Didin mengidam-idamkan pendapatannya melonjak berkali lipat seperti yang terjadi ketika sandal Tasikmalaya tengah naik pamor pada era 1990 an jika dibandingkan dengan permintaan pasar saat ini," saya ingin sandal Pakepek bisa mendapatkan order paling tidak 2 ribu pasang per bulan," ujarnya.

Sebelum kondisi terburuk terjadi, Didin putar otak dengan mulai berjualan menggunakan jaringan internet seperti media sosial hingga marketplace. Tak hanya itu, model sandal wanita yang terus berganti tiap tahunnya juga menjadi perhatiannya. Hal ini dilakukannya karena sadar dan paham jika sandal bukan lagi menjadi aksesori tambahan, namun sebagai patokan pencocok busana.

Baca Juga: 8 Jenis Promosi Paling Mantap Bagi Bisnis Fashion


Terus Belajar Mengembangkan Bisnis

Demi pengembangan usahanya, Didin terus melakukan update bentuk, model sandal yang saat ini sudah tak terhitung lagi jumlah, corak hingga bahan pembuatannya. Namun dia menyarankan ketika kami bertanya sandal apa yang cocok untuk dipakai saat ini? Didin menjawab, sandal dengan bahan karet dapat menjadi pilihan utama bagi kaum hawa. Alasannya karena praktis dan mudah digunakan, tidak membuat kaki cepat panas, mudah dicopot atau dimasukkan ke dalam rumah, nyaman dipakai, tidak menyerap basah, dan yang tak kalah pentingnya harganya yang dapat bersaing dengan jenis sandal lain.

Yang lebih hebatnya, ada berbagai manfaat sandal bagi kesehatan yang mungkin tidak kita sadari. Terutama saat sahabat wirausaha menggunakan sandal tatkala beraktivitas di dalam rumah. Ketika kita tidak menggunakan sandal di dalam rumah, ternyata panas tubuh dapat keluar dengan mudah melalui telapak kaki. Ketika tubuh terus-terusan kehilangan panasnya maka sirkulasi darah akan menurun sehingga menyebabkan banyak masalah kesehatan yang umumnya terjadi. Beberapa diantaranya seperti pilek dan flu. Memang tak harus menggunakan sandal berbahan karet. Karena tips ini berlaku untuk semua jenis sandal.

Baca Juga: Peluang Pasar: Produk Aksesoris Wanita

Tak hanya itu, memakai sandal di dalam rumah juga dapat memberikan perlindungan pada kaki seperti membantu menjaga aliran darah agar tetap normal hingga memungkinkan sistem kekebalan tubuh agar mampu melawan penyakit. Kehebatan sandal lainnya yakni membantu melindungi kaki dari penyakit menular seperti jamur kuku kaki hingga kutu air.

Alasannya karena meskipun lantai sudah dibersihkan hingga tak ada noda, terdapat banyak kuman dan bakteri yang tak kasat mata. Kita sendiri juga tidak dapat menghentikan mikroorganisme berbahaya yang masuk dalam rumah rumah melalui air, udara, dan lainnya. Namun dengan penggunaan sandal di dalam rumah, setidaknya kita dapat menangkal itu semua.

Baca Juga: Bagaimana UKM Dapat Memvalidasi Potensi Produk dan Peluang Pasar?

Pengembangan bisnis juga dia lakukan dengan melirik pasar daring marketplace selain Shopee seperti yang sudah disebutkan diatas, diantaranya ukmjuwara.id, padiukm.id (BUMN), Lazada, linkukm.id, shopback.com, hingga ke media sosial seperti Facebook, Twitter dan Instagram. Jika penasaran, kita cukup mengetikkan "Pakepek" atau "pakepek.id" (tanpa tanda titik dua) pada kolom pencarian di masing-masing media sosial dan marketplace. Setelah muncul, kita bebas memilih model dan ukuran yang pas dengan kaki kita.

Tak hanya melirik pasar online, Didin juga terang-terangan terus bergerilya membidik pasar offline dengan mencari pedagang grosir yang dikenal luas mampu menjual barang dalam jumlah besar. Dengan lebih sering berhubungan dengan pedagang grosir, harapan Sandal Pakepek untuk dapat dilirik para produsen hingga ritel terbuka lebar. Tak hanya itu, operasional Didin juga dapat ditekan karena tidak membutuhkan banyak tangan hanya demi menyalurkan semua sandal-sandalnya.

Baca Juga: Brand Activation

Sementara bagi produsen hingga toko retail, tentunya turut terbantukan lantaran dimudahkan karena praktis dan menghemat waktu hingga tenaga. Para produsen dan toko retail tentu membutuhkan banyak produk dengan keanekaragaman bentuk dan variasi sandal. Untuk itulah, memilih pedagang grosir adalah prioritas utama bagi Didin. Baik itu mencari regional wholesaler (grosir wilayah), local wholesaler (grosir lokal), sampai merchant wholesaler (pedagang grosir).

Pelajaran yang dapat kita ambil dari Didin Syaripudin yakni sahabat wirausaha mutlak mengutamakan kualitas produksi terutama yang masih berjuang dengan mengandalkan hasil kerajinan tangan. Pelajaran berikutnya, sering-sering lihat kondisi ekonomi konsumen kita. Terutama ketika melirik pangsa pasar dari golongan menengah kebawah.

Jika merasa artikel ini bermanfaat, yuk bantu sebarkan ke teman-teman Anda. Jangan lupa untuk like, share, dan berikan komentar pada artikel ini ya Sahabat Wirausaha.

Sumber foto:

https://www.ukmjuwara.id/ukm/sandal-pakepek

Sumber artikel:

1. Wawancara langsung dengan pemilik Sandal Pakepek, Didin Syaripudin

2. https://www.ukmjuwara.id/ukm/sandal-pakepek

3. http://www.pakepek.com/

4. https://www.liputan6.com/citizen6/read/4513546/ber...