Sahabat Wirausaha tentu sudah familiar dengan patung berukuran raksasa yang menjadi hadiah rakyat Perancis bagi rakyat Amerika karena menyimbolkan kebebasan ini bukan? Ya betul sekali Sahabat Wirausaha, ini adalah Patung Liberty yang juga berada di Pulau Liberty, muara Sungai Hudson di New York Harbor, Amerika Serikat.

Di artikel kali ini, kita akan banyak membahas terkait negeri Paman Sam ini, Sahabat. Bukan membahas Patung Liberty tentunya, melainkan tentang hubungan antara Indonesia dan Amerika Serikat, khususnya terkait dengan aktivitas ekspornya.

Baca Juga: Potensi Ekspor Sambal ke Amerika Serikat

Namun sebelum membahas tentang kegiatan ekspor Indonesia ke Amerika Serikat, Sahabat Wirausaha perlu tahu bahwa hubungan diplomatik antara kedua negara ini sudah dimulai sejak 28 Desember 1949 dan kini berada pada tahapan Strategic Partnership, yaitu tahapan penting bagi Indonesia dan Amerika Serikat untuk secara bersama-sama berbagi tanggung jawab mencari solusi atas tantangan-tantangan global, serta menguatkan kerjasama strategis antara kedua negara.

Bahkan, dilansir dari Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia, 10 April 2019 lalu telah diresmikan prangko peringatan 70 tahun hubungan diplomatik Indonesia dan Amerika Serikat. Prangko peringatan tersebut menampilkan gambar spesies penyu belimbing yang bertelur di kawasan Timur Indonesia dan hidup di perairan Pantai Barat Amerika Serikat.

Selain itu, diluncurkan juga Program #IndonesiaUSA70th Youth Ambassadors, yang merupakan kolaborasi Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia dan Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat yang mengikutsertakan 10 pemuda-pemudi Indonesia berusia 18 hingga 25 tahun dari berbagai latar belakang budaya untuk belajar lebih dalam tentang hubungan bilateral Indonesia dan Amerika Serikat.

Baca Juga: Meningkatkan Daya Saing Ekspor Dengan Mengkomunikasikan Prinsip ‘Sustainability’


Mengenal Amerika Serikat Lebih Dekat

Dilansir dari Ilmu Pengetahuan Umum, Amerika Serikat adalah negara Republik Konstitusional Federal yang terletak di Benua Amerika Utara dengan ibu kotanya adalah Washington, DC. Negara yang biasanya disebut dengan United Stated of America atau disingkat USA ini memiliki luas wilayah sebesar 9.833.517 km2 dengan jumlah penduduk sebanyak 326.625.791 jiwa.

Luas wilayah yang besar dan Jumlah penduduk yang banyak tersebut menjadikan Amerika Serikat sebagai negara terbesar ketiga di dunia dan negara dengan jumlah penduduk terbanyak ketiga di dunia.

Secara Geografis, Amerika Serikat berbatasan darat dengan Kanada di sebelah utaranya dan Meksiko di sebelah selatannya. Sedangkan batas di sebelah Timur adalah Samudra Atlantik dan batas sebelah barat adalah Samudra Pasifik.

Di bidang perekonomian, Amerika Serikat tergolong sebagai negara dengan perekonomian termaju di dunia. Diketahui beberapa merek terkenal di dunia teknologi berasal dari negara yang memiliki Pendapatan Domestik Bruto (PDB) sebesar USD 19,39 triliun atau setara dengan Rp 279.034 triliun ini, seperti Microsoft, Apple, Google, Amazon, Twitter, Facebook, dan masih banyak lagi.

Baca Juga: Strategi Komunikasi Efektif Menjangkau Peluang Pasar Global

Selain terdepan di produk-produk teknologi, telekomunikasi, dan produk-produk elektronik, Amerika Serikat juga merupakan produsen pesawat terbang, minyak, dan gas, serta produk-produk agrikultur seperti kacang kedelai, jagung, buah-buahan, sayur-sayuran, gandum, produk susu dan daging.


Ekspor Indonesia ke Amerika Serikat

Secara umum, Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan bahwa neraca perdagangan Indonesia per Oktober 2021 mengalami surplus sebesar USD 5,73 miliar atau setara dengan Rp 82,4 triliun. Keuntungan itu didapat dari pengurangan nilai ekspor sebesar USD 22,026 miliar atau setara dengan Rp 316.9 triliun dengan nilai impor sejumlah USD 16,293 miliar atau setara dengan Rp 234.4 triliun.

Neraca Perdagangan Indonesia Tahun 2020 - 2021 dalam USD Miliar


Sumber: Badan Pusat Statistik dalam Tempo

Jika perubahannya dibandingkan per bulan (month-to-month) dengan September 2021, maka terjadi kenaikan sekitar 31 persen. Untuk diketahui, neraca perdagangan pada September 2021 tercatat sebesar USD 4,37 miliar atau setara dengan Rp 62,9 triliun.

Sedangkan bila diukur perubahannya per tahun (year-on-year) dengan Oktober 2020, maka neraca perdagangan Oktober 2021 meningkat sekitar 60 persen. Dilansir dari Badan Pusat Statistik, neraca perdagangan Indonesia pada Oktober 2020 sebesar USD 3,58 miliar atau setara dengan Rp 51,5 triliun.

Baca Juga: Menembus Pasar Global Melalui Pemberdayaan Potensi Lokal Ala Salam Rancage

Hasil positif neraca perdagangan Indonesia ini tidak terlepas dari kontribusi sektor industri pengolahan, dimana sektor ini mencatatkan nilai ekspor sebesar USD 16,1 miliar, setara dengan Rp 231,7 triliun atau sekitar 73 persen dari total nilai ekspor Indonesia pada Oktober 2021.

Kontribusi terbesar kedua disumbang oleh sektor tambang dan lainnya, dimana sektor ini menghasilkan nilai ekspor sebesar USD 4,5 miliar, setara dengan Rp 64.7 triliun atau sekitar 21 persen dari total nilai ekspor.

Terkait dengan kegiatan ekspor dan impor, terdapat fenomena menarik. Meski nilai ekspor dan impor dengan Cina jadi yang tertinggi, Indonesia justru mencatatkan surplus perdagangan dengan Amerika Serikat. Hubungan dagang dengan negara adidaya itu mencatatkan keuntungan sebesar USD 1,7 miliar atau setara dengan Rp 24.4 triliun.

Hal ini juga tidak terlepas dari penurunan nilai impor barang dari Amerika Serikat sebanyak USD 147,2 juta atau setara dengan Rp 2.1 triliun. Sementara hubungan dagang dengan Cina menghasilkan surplus sebesar USD 1,3 miliar atau setara dengan Rp 18.7 triliun.


Komoditas Ekspor Indonesia ke Amerika Serikat

Berikut adalah ragam komoditas yang banyak diekspor dari Indonesia ke Amerika Serikat, antara lain :

1. Pakaian

Secara umum, tren ekspor pakaian ke Amerika Serikat cenderung meningkat, khususnya di tahun 2005 hingga 2011. Namun sayangnya, trend tersebut menurun sejak 2011 hingga 2014. Kini, ekspor non-migas ke Negeri Paman Sam naik 16,57% dari USD 1,61 miliar atau setara dengan Rp 23.1 triliun menjadi US$ 1,87 miliar atau setara dengan Rp 26.9 triliun.

Peningkatan tersebut tidak terlepas dari komoditas pakaian, dimana komoditas ini adalah salah satu komoditas yang meningkat pesat, khususnya komoditas pakaian dan aksesoris dalam bentuk rajutan yang dapat meningkat hingga USD 59.9 juta atau setara dengan Rp 861 miliar. Adapun pakaian dan aksesoris non rajutan juga meningkat meskipun tidak sebesar rajutan, yaitu sebesar USD 42.7 juta atau setara dengan Rp 614 miliar.

Nilai Ekspor Pakaian Jadi ke Amerika Serikat 2000 - 2014 dalam USD Juta


Sumber: Kementerian Keuangan - Direktorat Jenderal Bea dan Cukai dalam Katadata

Lebih lanjut, komoditas pakaian dari Indonesia diketahui menempati urutan keempat dunia sebagai pemasok produk pakaian ke Amerika Serikat pada tahun 2020. Sedangkan produk aksesoris seperti sepatu dan tas dari Indonesia menempati urutan keenam untuk ekspor ke Amerika Serikat.

Baca Juga: Mengenal Ragam Standar Global Produk Ekspor

Produk pakaian dan aksesoris dari Indonesia cukup memiliki daya saing yang baik di Amerika Serikat karena produk yang dianggap unik dengan latar belakang cerita pemberdayaan UKM yang menggunakan bahan ramah lingkungan.

Salah satu perusahaan yang berhasil bertahan melakukan ekspor pakaian ke Amerika Serikat meskipun berada di tengah pandemik adalah PT Daese Garmin yang pabriknya berlokasi di Bandung. PT Daese Garmin bergerak di industri manufaktur padat karya yang fokus memproduksi setelan jas untuk diekspor. Selain Amerika Serikat, PT Daese Garmin juga diketahui telah melakukan ekspor pakaian ke Korea Selatan, Inggris, Jerman, Australia, hingga Uni Emirat Arab.

2. Karet

Indonesia adalah salah satu negara penghasil karet terbesar dunia. Besarnya produksi domestik membuat komoditas karet menjadi salah satu andalan ekspor nasional. Amerika dan Jepang merupakan negara tujuan ekspor karet remah (crumb rubber) terbesar bagi Indonesia.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), volume ekspor karet remah Indonesia mencapai 2,09 juta ton sepanjang Januari hingga November 2021. Nilai tersebut hanya tumbuh 4 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya seberat 2,01 juta ton.

Baca Juga: Jitu Membidik Peluang Pasar dan Target Negara Ekspor

Sementara total nilai ekspor karet remah senilai USD 3,56 miliar atau setara dengan Rp 51.2 triliun sepanjang periode Januari hingga November 2021. Nilai tersebut tumbuh 36,38 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya yang hanya USD 2,61 miliar atau setara dengan Rp 37.5 triliun. Naiknya harga karet di pasar global membuat nilai ekspor karet naik cukup signifikan.

Nilai Ekspor Karet Remah ke 10 Negara Tujuan dengan Nilai Terbesar
(Bulan Januari hingga November 2021) dalam USD Juta


Sumber: Badan Pusat Statistik dalam Katadata

3. Alas Kaki

Amerika Serikat menjadi salah satu pasar utama produk alas kaki buatan Indonesia. Kontribusi ekspor ke Negara Paman Sam tersebut mencapai 27 persen dari total ekspor. Asosiasi Persepatuan Indonesia (APRISINDO) mencatat bahwa selain Amerika Serikat, Uni Eropa juga menyumbang kontribusi besar terhadap impor sebesar 30 persen. Tetapi yang menarik dan perlu kita garis bawahi dari data ini, kontribusi dari Uni Eropa terdiri dari beberapa negara, sedangkan kontribusi Amerika Serikat hanya dari satu negara.

Nilai Ekspor Komoditas Alas Kaki ke Berbagai Negara (Bulan Januari hingga Oktober 2015 dan 2016) dalam USD Juta


Sumber: Badan Pusat Statistik dalam Buat Toko Online

Hal menarik lainnya dari Amerika Serikat dan ekspor sepatu adalah menurut Budiarto Tjandra, Ketua Pengembangan Sport Shoes dan Hubungan Luar Negeri APRISINDO, mengatakan bahwa Amerika Serikat pada dasarnya memiliki pabrik alas kaki disana, namun negara yang pernah dipimpin oleh Barack Obama ini tetap menjadi negara importir sepatu terbesar di dunia.

Baca Juga: Menerapkan Pelabelan (Labelling) yang Layak Dalam Standar Ekspor

Selain karena jumlah penduduknya yang sangat besar, hal ini juga dapat terjadi karena faktor konsumsi, dimana rata-rata satu orang di Amerika Serikat membeli lebih dari 4 pasang sepatu per tahun.

Selain untuk mode, juga karena dipengaruhi musim. Seperti yang Sahabat Wirausaha ketahui, Amerika Serikat memiliki 4 musim, sehingga membutuhkan sepatu berbeda di setiap musimnya. Terkait dengan mode dan fungsinya, masyarakat Amerika Serikat juga cenderung menggunakan sepatu yang berbeda untuk kegiatan yang berbeda pula. Misal ada sepatu untuk olahraga, untuk jalan santai, ataupun untuk beraktivitas ke sekolah atau kantor.

Berdasarkan penjelasan diatas, tidak mengherankan jika nilai ekspor alas kaki nasional ditargetkan mencapai USD 5,28 miliar atau setara Rp 75,9 triliun pada tahun 2021 lalu, dimana angka ini tumbuh 10 persen dibanding tahun sebelumnya yaitu sebesar USD 4,80 miliar atau setara dengan Rp 69 triliun. Meskipun di lapangan, komoditas alas kaki menjadi komoditas dengan penurunan paling tajam untuk ekspor ke Amerika Serikat di bulan Mei 2021 lalu.

Baca Juga: Mempersiapkan Kemasan (Packaging) Untuk Memenuhi Standar Ekspor

4. Elektronik

Secara umum, Amerika Serikat adalah negara tujuan kedua ekspor Indonesia untuk produk elektronik. Produk elektronik yang berpotensi ekspor ke Amerika Serikat, antara lain CCTV, vacuum cleaner, air purifier, dan lain sebagainya.

Nilai Ekspor Komoditas Elektronik ke Berbagai Negara
(Bulan Januari hingga Oktober 2015 dan 2016) dalam USD Juta


Sumber: Badan Pusat Statistik dalam Buat Toko Online

PT Adi Pratama Indonesia, perusahaan perakitan elektronik menjadi salah satu perusahaan yang melakukan ekspor CCTV Camera ke pasar Amerika Serikat. Direktur PT Adi Pratama Indonesia, Raymond Tedjokusumo, mengatakan pihaknya melihat potensi penjualan CCTV Camera sangat baik, hingga akhirnya perusahaan mendapatkan pesanan dari pembeli di Amerika Serikat. Kedepannya, PT Adi Pratama Indonesia berharap bisa melakukan ekspor komoditas elektronik lainnya, seperti NVR, UVR, dan IPC Camera.

Direktur Industri Elektronika dan Telematika Kementerian Perindustrian, Janu Suryanto, mengakui bahwa potensi pasar Amerika Serikat memang besar. Menurutnya, impor produk Amerika Serikat mencapai USD 150 miliar atau setara dengan Rp 2.158 triliun, sedangkan ekspor produk Indonesia ke Negeri Paman Sam tersebut baru mencapai USD 1 miliar atau setara dengan Rp 14 triliun.

5. Furniture

Indonesia berada di peringkat ke 8 sebagai negara pengekspor furniture terbesar ke Amerika Serikat. Dari sisi Indonesia sendiri, Amerika Serikat adalah negara tujuan ekspor peringkat pertama untuk komoditas furniture. Total ekspor furniture Indonesia ke Amerika Serikat pada tahun 2019 lalu tercatat mencapai USD 1,04 miliar atau setara dengan Rp 14.9 triliun dan semakin meningkat hingga tahun 2021. Hal ini tidak terlepas dari momentum perang dagang antara Amerika Serikat dan China yang masih dirasakan dampaknya oleh industri furniture dalam negeri.

Lima Negara Tujuan Ekspor Furniture Kayu Indonesia (Januari - Desember 2021)


Sumber: Badan Pusat Statistik dalam Katadata

Hal ini disampaikan oleh Ketua Presidium Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (HIMKI), Abdul Sobur, yang mengatakan bahwa pertumbuhan ekspor sepanjang tahun dipicu lompatan omzet ke Amerika Serikat untuk mengisi pasar yang ditinggalkan China. Terhambatnya ekspor furniture China ke Amerika Serikat membuat order negeri Paman Sam itu bergerak ke Indonesia. Terlebih, adanya subsidi besar-besaran yang digelontorkan pemerintah Amerika Serikat untuk mendorong konsumsi masyarakatnya juga sangat menguntungkan Indonesia.

Baca Juga: UKM Bisa Siap Ekspor Dengan Kenali 8 Hal ini

Sampai dengan Agustus 2021, nilai ekspor furnitur mencapai USD 1,61 miliar atau setara dengan Rp 23.1 triliun, dimana angka ini tumbuh 36 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2020. Saat ini, HIMKI tengah fokus untuk memperdalam pasar di Amerika Serikat karena ceruk yang ditinggalkan China di negara ini mencapai USD 25 miliar atau setara dengan Rp 359 triliun. Sampai dengan 2024, HIMKI mengejar nilai ekspor dapat mencapai USD 5 miliar atau setara dengan Rp 71.9 triliun.

Sahabat Wirausaha, itulah tadi ragam komoditas yang dibutuhkan Amerika Serikat dari Indonesia. Apakah Sahabat Wirausaha memiliki usaha yang berkaitan dengan komoditas-komoditas tersebut? Jika iya, maka Sahabat Wirausaha memiliki peluang yang besar yang harus dioptimalkan untuk menambah nilai ekspor Indonesia ke Amerika Serikat. Selamat bertumbuh ya!

Jika merasa artikel ini bermanfaat, yuk bantu sebarkan ke teman-teman Anda. Jangan lupa untuk like, share, dan berikan komentar pada artikel ini ya Sahabat Wirausaha.

Referensi:

  1. Badan Pusat Statistik. Neraca Perdagangan Indonesia 2020 - 2021 dalam USD Miliar.
  2. Badan Pusat Statistik. Surplus dan Defisit Perdagangan Indonesia Oktober 2021.
  3. Buat Toko Online. Top 10 Komoditas Terbaik Indonesia untuk Ekspor ke Luar Negeri beserta Negara Tujuannya.
  4. Ilmu Pengetahuan Umum. Profil Negara Amerika Serikat (United States of America).
  5. Katadata. 10 Negara Tujuan Ekspor Karet Remah Indonesia Periode Januari - November 2021.
  6. Katadata. Ekspor Furnitur Indonesia Capai Rp 28,6 Triliun, AS Pasar Terbesar.
  7. Katadata. Nilai Ekspor Pakaian Jadi ke Amerika Serikat 2000 - 2014.
  8. Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia. Indonesia dan Amerika Serikat Sambut 70 Tahun Hubungan Bilateral.