“Kalau bisa pakai dana orang, kenapa musti pakai kas sendiri?”

Dalam dunia bisnis UKM, ada kalanya cadangan kas yang tersedia tidak dapat menutupi kebutuhan operasional sehari-hari. Padahal, cadangan kas perusahaan juga harus tetap dijaga agar Neraca Keuangan tetap seimbang. Nah, untuk mengatasi hal ini, pelaku UKM kerap melakukan peminjaman dana. Umumnya terdapat dua alasan mengapa sebuah perusahaan sampai harus meminjam uang. Pertama, ialah untuk membiayai kelengkapan atau penambahan aset, misalnya untuk membeli pabrik baru atau mesin baru. Sementara alasan kedua adalah untuk menutupi kebutuhan biaya operasional sehari-hari, contohnya untuk membayar gaji karyawan, sewa bangunan, biaya produksi, dan sebagainya.

Baca Juga: Kenali Prinsip 5C Sebelum Mengajukan Pinjaman

Khusus untuk alasan kedua, yaitu menutupi biaya operasional, pelaku UKM dapat mengambil Pinjaman Jangka Pendek. Seperti apakah sistem Pinjaman Jangka Pendek tersebut? Mari simak pembahasan lengkapnya berikut ini.


Definisi

Pinjaman adalah sejumlah uang yang diberikan dari pihak ketiga untuk dibayar dalam jangka waktu tertentu, setelah jumlahnya ditambah dengan biaya bunga. Nah, salah satu jenisnya adalah Pinjaman Jangka Pendek. Ini merupakan tipe pinjaman yang jangka waktu pembayarannya di bawah satu tahun dan bisa diperoleh dari pihak ketiga; misalnya suatu perusahaan, bank, atau pemerintah. Dalam pembukuan akuntansi, pinjaman ini dicatat pada Neraca Keuangan (Balance Sheet) di bawah bagian Kewajiban Lancar (Current Liabilities).

Baca Juga: Rencana Usaha Untuk Mengakses Pinjaman Diatas 500 Juta

Pada praktiknya, Pinjaman Jangka Pendek banyak digunakan oleh para pelaku UKM yang pendapatannya tidak stabil atau tidak bisa diprediksi. Misalnya saja, suatu produsen kue kering yang barang dagangannya dihargai sangat tinggi hanya pada waktu tertentu, seperti Lebaran dan hari raya lainnya. Jenis usaha seperti inilah yang membutuhkan Pinjaman Jangka Pendek untuk membiayai produksi kue di kala bisnis sedang sepi (bukan waktu Lebaran). Biasanya, pinjaman yang diminta akan dibayar pada saat-saat bisnis kembali ramai.


Kelebihan dan Kekurangan Pinjaman Jangka Pendek

Salah satu nilai plus dari Pinjaman Jangka Pendek adalah kemudahan dalam mendapatkannya dibandingkan jenis pinjaman lain. Sebab Pinjaman Jangka Pendek bisa didapatkan tanpa harus memberikan jaminan atau agunan. Dalam hal ini contoh yang paling dekat adalah pinjaman dalam bentuk Kredit Tanpa Agunan (KTA). Meski begitu, beberapa pihak pemberi pinjaman tetap menginginkan skor atau histori kredit yang baik dari pemilik usaha sebelum memberikan pinjaman. Hal inilah yang harus tetap kita jaga jika ingin terus mengambil Pinjaman Jangka Pendek secara konstan. Selain itu, keuntungan lainnya adalah pinjaman jenis ini dinilai efisien oleh pebisnis UKM dalam menutupi kekurangan biaya operasional.

Baca Juga: Pinjaman Jangka Panjang

Namun di sisi lain, Pinjaman Jangka Pendek juga memiliki kekurangan tersendiri bagi pelaku UKM. Pertama, hampir semua Kredit Tanpa Agunan (KTA) memiliki bunga pinjaman yang sangat tinggi. Kedua, pinjaman jenis ini biasanya hanya bisa didapat dengan menggunakan kredit pribadi pemilik usaha, dan bukan kredit usaha. Hasilnya, keterlambatan pembayaran akan menurunkan skor kredit pribadi kita sebagai pemilik usaha.

Baca Juga: Pengertian Biaya Administrasi

Itulah tadi beberapa hal seputar Pinjaman Jangka Pendek yang harus kita pahami bersama. Setelah membacanya, apakah sahabat UKM merasa memerlukan pinjaman jenis ini? Idealnya, pelaku UKM memang akan membutuhkan Pinjaman Jangka Pendek di kala bisnis sedang sepi, agar kegiatan produksi tetap hidup. Namun, masih banyak yang merasa ragu karena bunga pinjamannya bisa jadi kelewat tinggi. Soal itu, jangan terlalu khawatir, sebab saat ini sudah banyak sumber penyaluran pinjaman yang menawarkan proses mudah dengan bunga yang tidak terlalu tinggi, khusus untuk UKM.

Jika merasa artikel ini bermanfaat, yuk bantu sebarkan ke teman-teman Anda. Jangan lupa untuk like, share, dan berikan komentar pada artikel ini ya Sahabat Wirausaha.

Referensi:

Investopedia