Apa yang ada di benak Sahabat Wirausaha jika mendengar kata depresi? Sebagian besar dari kita mungkin akan terbersit gambaran akan sebuah kondisi yang berhubungan dengan kesehatan mental, ya? Tapi ternyata, periode depresi juga berlaku dalam aspek perekonomian, lho.

Sebagai pelaku bisnis, Sahabat Wirausaha wajib paham tentang situasi periode depresi ekonomi ini, karena sedikit banyak akan berdampak pada bidang bisnis yang Sahabat Wirausaha jalani. Seperti apa periode depresi ekonomi itu? Silakan simak uraiannya pada artikel ini, ya.


Pengertian Periode Depresi Ekonomi

Depresi ekonomi (economic depression) adalah periode penurunan aktivitas ekonomi yang berkepanjangan, lebih parah daripada resesi. Resesi berlangsung ketika pertumbuhan ekonomi turun selama dua kuartal secara berturut-turut dan dapat berlangsung hingga dua tahun, seperti pada resesi 2007-2009.

Baca Juga: Ekonomi Sirkular dan Bisnis Sosial

Apa perbedaan depresi ekonomi dengan resesi? Secara teknis, resesi ekonomi adalah saat pertumbuhan ekonomi dalam dua kuartal berturut-turut mengalami pertumbuhan negatif secara tahunan. Artinya, resesi adalah penurunan signifikan dalam kegiatan ekonomi yang berlangsung dalam beberapa bulan, umumnya dalam minimal dua kuartal secara beruntun.

Kesimpulannya, depresi adalah resesi yang lebih parah. PDB (Produk Domestik Bruto) riil jatuh lebih dari 10% dan berlangsung hingga 3 tahun atau lebih jatuh selama depresi ekonomi, seperti ketika resesi. Tapi, penurunan tersebut terjadi secara signifikan dan berlangsung selama bertahun-tahun, tidak hanya selama beberapa kuartal saja.

Efek depresi jauh lebih parah daripada resesi. Pengangguran yang meluas, kemiskinan melonjak, kelaparan merajalela, banyak bisnis bangkrut dan gagal bayar, dan aktivitas ekonomi menyusut. Depresi yang parah dinamakan dengan istilah “Depresi Hebat” (great depression), yang pernah terjadi di Amerika Serikat dan berlangsung selama satu dekade. Selama depresi hebat, pengangguran mencapai 25% dan upah turun 42%.

Baca Juga: Bisnis Sosial untuk Ekonomi yang Inklusif


Pengaruh Depresi Terhadap Ekonomi dan Bisnis

Sahabat Wirausaha, depresi ekonomi berdampak signifikan terhadap ekonomi, hingga mengekspos kehidupan masyarakat. Seperti apa dampak yang akan dihasilkan:

  • Aktivitas ekonomi jatuh
  • Output industri dan investasi menyusut tajam
  • Tingkat pengangguran melonjak drastis
  • Upah turun
  • Kepercayaan konsumen jatuh
  • Daya beli menguap
  • Deflasi muncul
  • Penurunan pesanan manufaktur
  • Keuntungan bisnis jatuh
  • Ketersediaan kredit menyusut
  • Bank panik menjalar
  • Gagal bayar melonjak
  • Deflasi memperparah gagal bayar
  • Aktivitas ekspor impor menyusut
  • Kemiskinan dan kelaparan melanda

Baca Juga: Inovasi Pembiayaan Bisnis Sosial

Bagaimana solusi terhadap depresi ekonomi? Para ekonom menyarankan kebijakan berikut:

  • Melalui kebijakan moneter dan fiskal ekspansif

Kebijakan fiskal ekspansif berarti meningkatkan pengeluaran pemerintah, mengurangi pajak, atau kombinasi keduanya. Pengurangan pajak meningkatkan pendapatan disposabel, yang pada gilirannya, mendorong pengeluaran. Begitu juga, pengeluaran pemerintah melalui pembayaran transfer (seperti tunjangan pengangguran) membantu daya beli agar tidak jatuh semakin dalam.

  • Pengganda fiskal untuk mengatasi depresi

Investasi pemerintah menjadi pilihan yang masuk akal untuk mengeluarkan perekonomian dari periode depresi. Dalam kondisi ini, investasi dan pengeluaran pemerintah adalah opsi yang mungkin. Pemerintah tidak berorientasi keuntungan dan karena itu, kebijakan investasi adalah diskresi dari pemerintah.

Baca Juga: Menyusun Anggaran dan Proyeksi Pertumbuhan Usaha Untuk Rencanakan Kesuksesan

  • Meluncurkan kebijakan stabilisasi pasar keuangan

Stabilitas keuangan melibatkan pemerintah untuk menjamin simpanan bank, yang mempromosikan kredibilitas bank dan sistem keuangan.

Melalui penjelasan ini, Sahabat Wirausaha bisa mendapatkan gambaran sederhana tentang periode depresi ekonomi agar memiliki kesiapan khusus dalam menjalankan bisnis. Semoga kondisi ekonomi senantiasa stabil dan baik-baik saja, ya.

Jika merasa artikel ini bermanfaat, yuk bantu sebarkan ke teman-teman Anda. Jangan lupa untuk like, share, dan berikan komentar pada artikel ini.

Link :

  1. https://www.merdeka.com
  2. https://money.kompas.com
  3. https://cerdasco.com