C:\Users\supad\Downloads\pexels-photo-4969874.jpeg

Prospek usaha barbershop dipastikan akan semakin cerah, seiring dengan semakin tingginya kepedulian kaum adam untuk menjaga penampilan. Apalagi, tuntutan pria akan kenyamanan dan fasilitas layanan penataan dan perawatan rambut juga semakin tinggi.

Sahabat Wirausaha, pernahkah saat melintas di jalan pernahkan memperhatikan barbershop yang kita lewati? Biasanya barbershop itu selalu saja ada pelanggan yang datang bahkan ramai. Terlihat dari motor atau mobil yang terparkir di depan barbershop atau pelanggan yang sedang berderet antre di barbershop itu.

Baca Juga: 8 Tips Memulai Usaha Barber Shop

Dalam setiap hari tidak kurang 20 sampai 50 orang yang datang ke barbershop. Itu di hari biasa. Pada momen-momen tertentu barbershop bisa semakin ramai dikunjungi pelanggan.

Momen-momen seperti apa? Misalnya menjelang masuk sekolah, mendekati bulan Ramadhan, menjelang hari raya atau lebaran, atau momen-momen lainnya.

Sahabat wirausaha mungkin pernah mengalami kondisi seperti itu bukan? Saat kita ingin ke barbershop sedang banyak antrian. Mau tak mau kita harus menunggu antrian yang lama.

Peluang barbershop semakin hari semakin cerah. Apalagi zaman sekarang, orang yang begitu menjaga penampilan. Orang yang berpikir harus menjaga penampilan rapi dan mengesankan.

Sadar Penampilan, Peminat Barbershop Meningkat

Penampilan rambut bukan lagi rambut sudah panjang atau tidak rapi tetapi sudah menjadi gaya atau trend. Model-model rambut yang ditampilkan para publik figur sering ditiru oleh masyarakat baik itu orang dewasa maupun anak-anak. Jika ada model rambut baru, selalu menjadi tren masyarakat umum.

Baca Juga: Tips Memulai Usaha Dagang atau Toko Online

Dulu orang mendatangi pangkas rambut untuk memotong dan merapikan rambut tapi sekarang orang akan memilih kenyamanan dan fasilitas lengkap dari tempat barbershop itu pula.

Melakukan perawatan rambut bukan lagi didominasi kaum hawa. Para pria sudah lumrah menata dan merawat rambutnya. Apalagi jika dia seorang publik figur yang sering tampil. Dia pasti benar-benar menjaga penampilannya.

Pertumbuhan barbershop meningkat positif. Saat ini tercatat hingga saat ini setidaknya ada 5.000 brand barbershop yang tersebar di seluruh Indonesia. Pertumbuhannya 20 – 30 % setiap tahun.


Memilih Lokasi Strategis

Tidak dimungkiri majunya sebuah usaha ditentukan oleh lokasi. Pilihlah lokasi barbershop yang strategis dan mudah dijangkau oleh pelanggan. Semakin banyak orang melintas di lokasi itu semakin berpeluang besar ramai dikunjungi.

Baca Juga: 4 Tindakan Menerapkan Blue Ocean Strategy

Lokasi di pinggir jalan raya merupakan lokasi yang strategis untuk mendirikan barbershop. Namun, pastikan juga kemudahan fasilitas parkirnya. Pelanggan tentu menginginkan parkir yang mudah dan aman bagi kendaraannya.

Letak yang strategis memberikan dampak baik untuk perkembangan usaha ke depan. Memang biasanya sewa lokasi di tempat strategis lebih mahal dibanding lokasi lainnya. Tapi sepadan dengan pemasukan yang didapat. Di daerah perkotaan biasanya sewa tempat barbershop berkisar Rp. 10 juta hingga Rp. 20 juta setahun.

Harga sewa tentu tergantung lokasi dan daerahnya. Di daerah Jakarta tentu beda dengan di daerah Jambi, Banten, dan lainnya.

Bahkan tempat pangkas rambut di daerah-daerah pun punya peluang yang juga besar. Termasuk di kampung-kampung Sebab setiap orang harus memangkas rambutnya. Biasanya frekuensi seseorang memangkas rambut antara 1- 2 bulan bahkan ada yang atau kurang dari satu bulan.

Baca Juga: Menentukan Unique Selling Proposition

Malah ada yang memangkas dan merapikan rambutnya setiap dua pekan sekali. Maka ini menjadi peluang pasar yang sangat menjanjikan.

Berbagai model rambut telah menjadi tren di antaranya Sleeky Hair, The Pompadour, Uppercut, Slip Back, Quiff, Jarhead, Elephant Trunk, dan Rockabilly.

Berbeda dengan salon kecantikan atau spa, barbershop lebih banyak peminatnya karena bisa orang dewasa, remaja, anak-anak, bahkan balita sekalipun.

Banyak juga barbershop yang sudah memiliki brand sendiri, bahkan memiliki banyak cabang di daerah lain. Ada PAX Wijaya yang sudah mulai memotong rambut sejak 1965 berlokasi di Jakarta. Ada juga Di Hoek Barbershop yang mulai beroperasi sejak 2006. Mungkin sahabat wirausaha kenal juga dengan Best barbershop dari Bandung. Best dicetuskan oleh Bhakti Desta Alamsyah. Barbershop ini sudah berdiri sejak 2016 dan saat ini memiliki beberapa cabang di Bandung.

Baca Juga: Mengidentifikasi Peta Persaingan Supaya Bisnis Tetap Unggul

Ada juga Mister T-One yang berlokasi ada di Tangerang Selatan yang berdiri sejak 2018. Lalu ada juga Raja Cukur ada di Jl Papandayan nomor 28 Candi Baru, Semarang yang sudah sering diliput media bahkan media nasional.


Peluang Pasar

Sahabat Wirausaha, barbershop merupakan salah satu dari 17 subsektor ekonomi kreatif di Indonesia. Menurut Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), ekonomi kreatif menjadi penyumbang terbesar Pendapatan Domestik Bruto (PDB). Kontribusi masing-masing subsektor itu adalah 41 persen untuk kuliner, fesyen berkontribusi sebesar 17 persen dan kriya sebesar 14,9 persen.

Menurut Manao (2020), kecenderungan pria 44 persen lebih tinggi dibandingkan wanita untuk memangkas rambut setiap bulannya. Sementara itu, data dari Indonesia Barbershop Association tercatat pada tahun 2017 terdapat lebih dari 5.000 brand barbershop di Indonesia.

Baca Juga: 5 Aplikasi Pembuat Konten Yang Perlu UKM Miliki

Meskipun saat ini sudah ada 5.000 brand barbershop yang tersebar di seluruh Indonesia, peluang usaha barbershop masih terbuka. Jumlah penduduk yang besar adalah konsumen dari usaha barbershop. Dengan frekuensi per bulan hingga dua pekan sekali potong rambut, tentu barbershop akan selalu ramai dikunjungi. Jumlah penduduk Indonesia pada 2020 sebesar 270,20 juta jiwa. Ini merupakan pangsa pasar yang menjanjikan.

Pertumbuhan barbershop cukup besar. Peluang ini harus bisa dimanfaatkan. Misalnya jika melihat di Kota Bandung, dari seluruh industri lifestyle di kota Bandung tahun 2017, jenis usaha dengan presentase tertinggi yaitu salon dengan 36,1 %, spa 34,4% dan barbershop 29,5%. Hal ini dapat dimaklumi karena jenis usaha salon dan spa yang sudah ada terlebih dahulu.


Strategi Promosi

Saat awal dibuka mungkin belum banyak pelanggan yang datang. Tapi percayalah ini masalah waktu saja. Yang penting terus lakukanlah promosi agar orang semakin banyak yang mengetahui usaha kita. Ajaklah minimal teman atau orang-orang terdekat dulu yang mau menggunakan jasa kita. Undang dan ajak mereka untuk memotong rambut di barbershop kita.

Baca Juga: Bagaimana Menentukan Besaran Promo Diskon?

Kalau mereka sudah datang, memarkir kendaraannya di depan barbershop kita, orang yang lewat pun pasti akan tahu kalau di sana ada barbershop dan ada pelanggannya. Lalu mereka akan tertarik dan datang ke barbershop kita. Lama-lama akan ramai juga barbershop kita.

Lakukan promosi secara online dan offline. Ya, kita juga bisa memanfaatkan media sosial untuk promosi barbershop. Promosi bisa kita lakukan lewat Instagram, facebook, maupun WhatsApp. Apalagi saat ini banyak orang yang begitu lekat dengan smartphone. Kuota internet juga semakin murah. Setiap hari orang rajin scroll media sosial. Maka rajinlah memposting iklan maupun kegiatan di barbershop kita. Rajinlah posting agar semakin sering orang melihat promosi kita. Maka semakin terbuka lebar peluang promosi melalui media sosial.

Baca Juga: Strategi Promosi Giveaway yang Tepat

1. Memberi Diskon

Untuk menarik minat pelanggan, berikan diskon. Besaran diskon sewajarnya. Jangan sampai membanting harga. Beritahu mereka bahwa diskon ini tidak berlangsung lama. Sehingga mereka akan segera memanfaatkan kesempatan diskon tersebut.

Memberikan potongan harga atau diskon masih menjadi daya tarik bagi pelanggan. Ya, orang masih sering mencari diskon. Pemberian diskon saat awal buka usaha sudah menjadi hal yang biasa. Orang biasanya akan menantikan peluncuran diskon pula. Jadi tidak ada salahnya memberikan diskon kepada pelanggan baru. namun, harus diingat tentu saja tetap memberikan pelayanan yang maksimal agar pelanggan datang lagi dan lagi.\

Baca Juga: Promosi

2. Dapatkan Testimoni

Dapatkan testimoni pelanggan untuk menarik pelanggan lainnya. Bisa melalui video atau rekaman suara. Bahkan dari chat di WhatsApp pun bisa jadi promosi. Manfaatkan promosi secara online dan offline. Apalagi sekarang ini banyak media sosial yang bisa dimanfaatkan untuk promosi seperti Instagram, Facebook, dan media sosial lainnya. lengkapi dengan informasi secara jelas lokasi, jam buka, fasilitas dan nomor telepon yang dapat dihubungi.

3. Pelayanan Harus Maksimal

Pelayanan sangat menentukan kepuasan pelanggan. Pelanggan yang puas merupakan media promosi. Biasanya kalau pelanggan puas dia akan cerita-cerita. Dia cerita ke teman atau orang terdekatnya. Dia akan merekomendasikan barbershop kita kalau ada yang ingin pangkas rambut. Istilahnya promosi dari mulut ke mulut. Hingga saat ini, promosi dengan cara ini masih cukup ampuh.

Baca Juga: Tips Membuat Konten Reels Instragam Jadi Viral

Bahkan testimoni langsung ini sangat efektif dibanding iklan lainnya karena ada pengalaman langsung dari orang lain.

Agar pelanggan puas dengan pelayanan kita maka maksimalkan pelayanan. Berikut ini beberapa hal yang bisa kita lakukan agar pelanggan puas dengan layanan barbershop kita.

  • Tempat harus nyaman, bersih, dan enak dipandang mata.
  • Memilih kapster yang sudah andal.
  • Melayani dengan ramah, sopan, dan nyaman.
  • Menyediakan arena bermain dan permainan yang aman bagi pelanggan anak-anak.
  • Mengikuti gaya rambut yang sedang menjadi tren
  • Melengkapi ruang tunggu dengan fasilitas TV, majalah, koran.
  • Melengkapi dengan wifi gratis dan lainnya.
  • Melakukan promosi secara online dan offline

Sahabat wirausaha bisa juga dengan memaksimalkan pelayanan seperti memanjakan pelanggan dengan memberikan pijatan di kepala dan bahu. Pelayanan maksimal membuat pelanggan seperti menjadi raja.

Baca Juga: Membangun Brand Positioning Agar Bisnis Berkembang


Perhitungan Modal Usaha Barbershop

Modal menjadi satu hal yang wajib dipersiapkan. Dari sinilah nantinya usaha bisa dikerjakan. Untuk mendirikan barbershop tidak membutuhkan modal yang besar. Modalnya masih terjangkau. Apa saja kebutuhan untuk mendirikan barbershop?

Sahabat wirausaha, berikut ini beberapa peralatan yang harus ada sebagai modal awal mendirikan barbershop.

No.

Nama Alat

Unit

Harga Satuan

Total

1

Sewa tempat

1 unit

Rp. 15.000.000

Rp. 800.000

2

Sisir rambut

2 buah

Rp 10.000

Rp 20.000

3

Gunting potong rambut

2 buah

Rp 50.000

Rp 100.000

4

Gunting sasak

2 buah

Rp 75.000

Rp. 150.000

5

Pisau cukur

2 buah

Rp 15.000

Rp 30.000

6

Silet isi ulang

3 kotak

Rp. 15.000

Rp 45.000

7

Handuk kecil

1 set

Rp 15.000

Rp 180.000

8

Kap penutup badan

2 buah

Rp 45.000

Rp 90.000

9

Botol Semprot

2 buah

Rp 15.000

Rp 30.000

10

Jepit buaya kecil

1 buah

Rp 15.000

Rp 15.000

11

Mangkok sabun

2 buah

Rp 5.000

Rp 10.000.

12

Mesin cukur

2 buah

Rp 350.000

Rp 700.000

13

Sikat bulu

1 buah

Rp 25.000

Rp 25.000

14

Kursi pangkas rambut

2 set

Rp1.000.000

Rp2.000.000

15

Cermin besar dan meja rias

2 set

Rp1.500.000

Rp3.000.000




TOTAL

Rp. 7.035.000

Baca Juga: Bangun Customer Engagement Lewat Gimmick Promosi di Media Sosial

Jumlah di atas bisa berubah menyesuaikan sewa tempat. Lokasi dan lama sewa akan berpengaruh pada jumlah biaya yang dikeluarkan. Kalau sewa tempatnya per tahun tentu biayanya lebih mahal lagi. Jumlah ini tentu bisa berubah tergantung banyak atau sedikit jumlah peralatan yang dibeli. Namun, standarnya adalah peralatan dan perlengkapan di atas.

Kalau masih memulai usaha barbershop, ada baiknya miliki peralatan standar atau utama saja. Tidak apa-apa belum lengkap. Kalau sudah ada keuntungan selama usaha berjalan, baru dilengkapi peralatan dan perlengkapannya. Misalnya menambah jumlah kursi atau mesin cukurnya.

Ukur kemampuan modal sahabat wirausaha. Apakah menyewa per bulan, per tahun atau membeli lahan sendiri. Tempat yang strategis sangat menentukan barbershop menjadi ramai.

Baca Juga: Startegi Branding Mendapatkan Konsumen Loyal

Biaya yang harus dikeluarkan untuk membuka barbershop sekitar Rp. 7.035.000. Biaya ini hanya akan dikeluarkan pada saat awal saja. Tidak setiap bulan.


Mudah Dijalankan

Usaha barbershop bersifat menjual jasa. Siapa pun bisa membuka asal terampil memangkas rambut dengan berbagai model rambut. Memangkas rambut soal skill. Skill akan terbentuk melalui kebiasaan. Kalau biasa memangkas, maka akan bisa.

Tidak harus menjadi sarjana dulu. Tidak harus punya ijazah. Yang terpenting adalah memiliki skill dalam memotong rambut. Jadi bahkan Anda yang lulusan SMA atau SMK bisa juga memiliki keahlian memangkas rambut atau mendirikan barbershop.

Siapapun bisa membuka usaha barbershop asalkan pandai memangkas berbagai model rambut. Menjadi kapster juga tidak perlu harus menjadi sarjana. Hanya memiliki skill dalam memotong

Baca Juga: Menjamin Kepuasan Pelanggan dan Kepercayaan Mitra Bisnis Lewat Kontrol Kualitas

Keuntungan lain dari usaha barbershop juga tidak harus bisa memotong rambut. Anda bisa mempekerjakan kapster yang berpengalaman. Proses memotong rambut hanya membutuhkan waktu tidak terlalu lama.


Modal Cepat Kembali

Membuka barbershop hanya besar pengeluaran di awal saja. Karena jenis usaha yang menawarkan jasa, pengeluaran selanjutnya tidak besar. Hanya perawatan, beban bulanan, dan gaji karyawan yang bakal membutuhkan pengeluaran.

Dengan modal hanya sekali, pemasukan setiap hari maupun setiap bulan hanya sekali saja. Padahal, keuntungannya besar.

Jangan lupa promosikan barbershop kepada keluarga, kerabat, dan teman-teman terdekat. Semakin besar pasar yang dijangkau semakin besar pula peluang pelanggan yang bisa digaet. Jangan lelah untuk promosi karena itu kunci ramainya usaha kita.

Baca Juga: 10 Tipe Inovasi Bisnis yang Perlu Dilakukan


Analisis Keuntungan Barbershop

Sahabat wirausaha, selanjutnya kita analisa keuntungan usaha barbershop. Misalnya tarif yang yang dipatok adalah Rp 15.000 per-orang. Lalu dalam sehari, ada sekitar 15 orang pelanggan. Maka sudah dapat pemasukan penghasilan sebesar Rp 225.000/hari. Lalu dalam sebulan mendapatkan omzet sebesar Rp 6.750.000.

Sahabat wirausaha, coba bandingkan dengan modal awal tadi. Tidak beda jauh kan? Kalau pengunjung yang datang ke barbershop semakin banyak, tentu saja penghasilan yang diterima semakin banyak pula. Nah, selama dua bulan sudah membuat usaha kita balik modal.

Beban yang harus dikeluarkan selanjutnya adalah biaya operasional. Seperti biaya air, listrik, atau gaji karyawan jika memiliki karyawan tetap.

Baca Juga: Membuat Laporan Keuangan Sederhana: Langkah-langkah Dasar

Pengeluaran bulanan di antaranya biaya listrik per bulan sekitar Rp.200.000, biaya air Rp.150.000, gaji pekerja berkisar antara Rp.1.500.000 sampai Rp.3.000.000 dan biaya promosi sekitar Rp.200.000. Pengeluaran per bulan sekitar Rp. 2.000.000 sampai Rp. 4.000.000. Dapat dibayangkan kalau penghasilan bisa menutupi pengeluaran bulanan. Terlihat juga margin usaha yang menjadi keuntungan barbershop.

Sahabat wirausaha, itulah dia perinciannya membuka barbershop. Apakah sahabat wirausaha siap untuk menjalankan usaha barbershop ini?

Jika merasa artikel ini bermanfaat, yuk bantu sebarkan ke teman-teman Anda. Jangan lupa untuk like, share, dan berikan komentar pada artikel ini ya Sahabat Wirausaha.

https://barberhub.id/Jika pada suatu kawasan hanya ada satu barbershop dan ini adalah milik kamu, maka 100% konsumen adalah milikmu. Sementara jika ada 2 barbershop, maka peluang kamu untuk mendapatkan pelanggan adalah 50%, dan demikian seterusnya.

Berdasarkan data asosiasi Barbershop Indonesia, saat ini terdapat sekitar 5.000 barbershop di 2019