Makanan siap saji ready to heat sudah menjadi kegemaran banyak orang saat ini. Makanan ini dapat disajikan dalam hitungan menit tanpa kita repot-repot memasaknya. Sejarah ini dapat ditelusuri kembali pada tahun 1940-an atau bahkan lebih awal di Amerika Serikat. Kesuksesan ini dipelopori oleh CA Swanson & Co.

Masalah bermula saat mereka meluncurkan makanan untuk Thanksgiving tetapi masih memiliki banyak stok sisa kalkun.Perusahaan itu memiliki ide pengemasan untuk itu, dengan ide sebagai “’TV Dinner’ yang dapat disajikan sambil menonton TV”.

Baca Juga: Tang Kitchen: Usaha Kuliner yang Dirintis di Usia Muda

Makanan ready to heat pertama adalah kalkun dengan isian roti jagung, kacang polong mentega, dan ubi jalar. Sejak saat itu, inovasi makanan siap saji ‘ready to heat’ sudah menjalar di Amerika Serikat hingga Inggris.

Sejak pandemi, di Indonesia terlihat cukup banyak usaha makanan siap saji yang menjadi pilihan usaha baru. Yang hingga saat ini, produk makanan siap saji semakin digemari! Banyak orang menyukai makanan siap saji karena praktis. Beberapa lauk bahkan hanya memerlukan waktu 3-5 menit untuk memanaskan, dan langsung siap santap.


Apakah Sahabat Wirausaha Tertarik Untuk Membuka Usaha Makanan Siap Saji?

Tentang Pangan

Sebelum masuk ke pembahasan usaha makanan siap saji, sedikit kita ulas mengenai pangan dan kategorinya. Pangan adalah segala sesuatu yang berasal dari sumber hayati produk pertanian, perkebunan, kehutanan, perikanan, peternakan, perairan, dan air, baik yang diolah maupun tidak diolah yang diperuntukkan sebagai makanan atau minuman bagi konsumsi manusia, termasuk bahan tambahan pangan, bahan baku angan, dan bahan lainnya yang digunakan dalam proses penyiapan, pengolahan, dan pembuatan makanan atau minuman.

Baca Juga: Inovasi dari Rendang Kemasan Hingga Padang Rice Bowl

Produksi Pangan adalah kegiatan atau proses menghasilkan, menyiapkan, mengolah, membuat, mengawetkan, mengemas, mengemas kembali, dan mengubah bentuk pangan. Apa saja kategori pangan itu?

  • Pangan segar adalah pangan yang belum mengalami pengolahan yang dapat dikonsumsi langsung dan/atau yang dapat menjadi bahan baku pengolahan pangan.
  • Pangan siap saji adalah makanan dan/atau minuman yang sudah diolah dan siap untuk langsung disajikan di tempat usaha atau di luar tempat usaha atas dasar pesanan.
  • Pangan olahan adalah makanan atau minuman hasil proses dengan cara atau metode tertentu, dengan atau tanpa bahan tambahan.
  • Pangan lahan tertentu adalah pangan olahan untuk konsumsi bagi kelompok tertentu dalam upaya memelihara dan meningkatkan kualitas kesehatan kelompok tersebut.

Mengapa Makanan Siap Saji?

Makanan siap saji adalah makanan dan/atau minuman yang sudah diolah dan siap untuk langsung disajikan di tempat usaha atau di luar tempat usaha atas dasar pesanan. Menurut riset Grand View Research berjudul “Ready Meals Market Size, Share & Trends Report” mengungkapkan bahwa pasar makanan siap saji secara global mencatat nilai USD 159,15 miliar pada 2019, dan diperkirakan akan terus tumbuh dengan tingkat pertumbuhan tahunan gabungan (CAGR) sebesar 5,5% dari 2020 hingga 2027.

Riset tersebut juga mengungkapkan bahwa meskipun dalam kondisi pandemi, konsumen tetap membeli siap saji atau ready meals ini karena umur penyimpanan yang lebih lama dan kemudahan dalam memasaknya.

Individu dengan gaya hidup yang sibuk, serta mahasiswa akhir semester menjadi segmentasi pembeli potensial makanan siap saji. Selain itu, meningkatnya permintaan untuk produk makanan yang diproses secara minimal dan praktis diharapkan dapat mendorong pertumbuhan pasar.

Riset tersebut juga menjelaskan, makanan yang dimasak atau siap saji terasa lebih nyaman, dan membantu menghemat waktu serta tenaga saat menyiapkannya. Dalam riset tersebut juga mengungkapkan bahwa jenis makanan siap saji yang laku di antaranya adalah makanan kaleng, pizza beku, pasta, dan mi instan. Sementara untuk makanan kering siap saji banyak diminati di AS, China, India, dan Inggris.

Baca Juga: Peluang Pasar: Rice Bowl

Menurut data tahun 2013 dari Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Mikro, jumlah UMKM yang ada sebanyak 57.895.721 (99,99 %) dari jumlah total industri 57.900.787. Dari jumlah tersebut, sebagian besar bergerak di bidang pangan olahan. Peran UMKM pangan sebagai salah satu kekuatan pendorong pembangunan ekonomi negara memiliki peran strategis dalam ekonomi nasional dan peran penting dalam ekonomi rakyat sebagai penggerak ekonomi keluarga.

Namun kondisi ini belum diimbangi dengan produk pangan yang terjamin keamanan dan mutunya. Oleh karena itu, Pemerintah selalu berupaya memberikan pembinaan kepada UMKM pangan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan pelaku UMKM sehingga diharapkan produk yang dihasilkan telah terjamin keamanan dan mutunya untuk kepentingan masyarakat.


Perbedaan Makanan Siap Saji Dan Siap Santap

Supaya pemahaman terhadap calon usaha kuliner Sahabat Wirausaha tepat, sebaiknya Sahabat Wirausaha juga tahu untuk membedakan istilah makanan siap saji dan siap santap, ya!

1. Makanan siap saji

  • Biasa disebut ready meals.
  • Masih memerlukan proses pendahuluan seperti dimasak, dipanaskan, atau digoreng lagi dengan dicampur dengan bahan tambahan lainnya yang diperlukan.
  • Biasanya menggunakan bahan tambahan.
  • Selama penyimpanan ada sejumlah mikroba yang dinon-aktifkan (dorman).
  • Biasanya masih memerlukan sarana penyimanan dingin (cold storage) untuk menekan laju pertumbuhan mikroba.
  • Ketika mau disajikan, harus melewati proses thawing dari beku, persiapan memanaskan dan penyajiannya mikroba yang ada menjadi aktif lagi dan bisa berkembang biak. Bila tidak dilakukan sesuai SOP bisa terjadi lonjakan populai mikroba dan menurunkan mutu masakan.

Baca Juga: Peluang Pasar: All You Can Eat Shabu & Grill

2. Makanan siap santap

  • Disebut ready to eat
  • Langsung bisa dimakan, kalau perlu dihangatkan lagi semata-mata untuk menambah selera.
  • Menggunakan suhu tinggi (sterilasasi) sebagai teknik pengawetannya
  • Sterilisasi menyebabkan semua mikroba yang ada telah dibunuh.
  • Tidak memerlukan pendingin, hanya disimpan pada suhu ruang dan tidak terjadi pertumbuhan mikroba sama sekali.
  • Tidak ada mikroba aktif dan tumbuh yang terjadi di dalam kaleng.

Langkah Menjalankan Usaha Makanan Siap Saji

Sama seperti usaha lainnya, bidang kuliner siap saji pun demikian. Sahabat Wirausaha tetap harus melalui langkah-langkah berikut ini, agar perjalanan usaha lebih fokus dan terarah.

1. Lakukan penelitian atau riset

Penting sekali untuk melakukan penelitan sebelum Sahabat Wirausaha memulai usaha makanan siap saji. Karena penelitian akan memudahkan Anda untuk membuat gambaran makanan siap saji apa yang akan menjadi menu jagoan Sahabat Wirausaha.

2. Menentukan target pasar

Tentukan siapa yang akan menjadi target penjualan Sahabat Wirausaha. Meskipun penyuka makanan siap saji berasal dari semua kalangan, Sahabat Wirausaha tetap harus menentukan target pasar terlebih dahulu, apakah anak-anak, remaja, mahasiswa, pegawai kantoran, atau lainnya.

Baca Juga: Peluang Pasar Produk Frozen Food

3. Konsep dan jenis makanan

Konsep dan jenis makanan juga harus Sahabat Wirausaha perhitungkan. Apa jenis makanan yang akan Sahabat Wirausaha jual? Mungkin pasta, burger, kentang goreng, masakan tradisional dan sebagainya.

4. Jual online atau offline

Tentukan cara jual Sahabat Wirausaha. Sebaiknya jika Sahabat Wirausaha adalah pemula dan belum memiliki modal yang cukup, maka menjual melalui online adalah cara terbaik. Lagipula, menjual melalui online terbukti lebih mudah penyebaran informasinya hingga ke kota lain.

5. Kebersihan

Perhatikan betul-betul kebersihan dapur Sahabat Wirausaha agar produk makanan siap saji higienis. Pastikan proses pengolahan dalam memasak juga memiliki standar yang baik. Bahan baku makanan juga harus disimpan pada tempat yang aman dan rapi. Produk dikemas dengan kemasan kedap udara atau vakum sebelum ditutup permanen atau sealing.

6. Label kedaluwarsa

Layaknya produk rumahan pada umumnya, produk makanan siap saji tak menggunakan bahan pengawet. Oleh karena itu, daya tahannya juga tak selama produk serupa yang dijual di beberapa pasar swalayan. Oleh karena itu, sertakan label masa kedaluwarsa pada bagian luar kemasan produk.

Baca Juga: Peluang Pasar: Angkringan

7. Batasi stok berlebihan

Hindari untuk menyimpan produk dalam jumlah banyak. Atur waktu pengolahan, dengan memasak sekali dalam sepekan atau ketika menerima pesanan dalam jumlah besar.

8. Pisahkan dengan bahan makanan lain

Selain tidak stok berlebihan, upayakan penyimpanan stok makanan siap saji tidak disatukan dengan bahan makanan lainnya. Supaya aroma dari bahan makanan lain tidak merusak aroma makanan siap saji Sahabat Wirausaha.

9. Data stok secara berkala

Penting sekali mendata stok yang dituliskan pada tempat terbuka dan mudah terbaca, agar Sahabat Wirausaha mudah mengawasi pergerakan stok dan masa kedaluwarsa.

10. Menjaga suplai bahan baku

Agar suplai bahan baku terjaga, Sahabat Wirausaha wajb melakukan seleksi ketat. Bila ada pemasok yang tidak kompeten, jangan sungkan untuk tidakk lagi melanjutkan kerjasama.

11. Pilih jalur distribusi yang tepat

Ada beragam jalur untuk mendistribusikan produk makanan siap saji dalam kemasan. Ada yang mempercayakan produknya dijual lewat agen, tapi ada pula yang langsung mengirimkan ke konsumen. Setiap sistem punya kelemahan dan kelebihan masing-masing, sesuaikan dengan kemampuan Sahabat Wirausaha.


Keuntungan Usaha Makanan Siap Saji

Selain mendatangkan keuntungan berupa pemasukan, membuka usaha makanan siap saji juga memberikan banyak keuntungan lain, loh!

1. Tidak membutuhkan banyak pegawai

Konsep resto makanan siap saji yang mengharuskan pembeli memesan terlebih dahulu membuat Sahabat Wirausahaa tidak perlu mengeluarkan banyak modal untuk membayar pegawai.

Baca Juga: Potensi Ekspor Makanan Olahan Kemasan Dari Indonesia

2. Penyajian yang praktis

Pembeli tidak memerlukan banyak waktu untuk menghidangkan makanan.

3. Peluang untuk mengembangkan usaha

Membuka usaha makanan siapsaji sangat berpeluang untuk membuat usaha berkembang. Pengembangan usaha ini dilakukan dengan cara membuka kesempatan siapaun untuk menjadi agen atau re-seller dari usaha milik Sahabat Wirausaha.


Ragam Jenis Makanan Siap Saji

Saat ini pilihan makanan siap saji sangat banyak dan beragam, mulai dari makanan tradisional hingga mancanegara. Sahabat Wirausaha dapat memilih jenis makanan apa yang paling cocok dan sesuai dengan keahlian Sahabat Wirausaha.

1. Makanan siap saji tradisional

  • Aneka jenis bakso
  • Rawon
  • Semur jengkol
  • Batagor
  • Gudeg
  • Aneka oseng
  • Aneka garang
  • Ayam taliwang
  • Ayam betutu
  • Sate lilit
  • Seblak
  • Rendang

2. Makanan siap saji mancanegara

  • Aneka pasta
  • Ikan laut : sushi
  • Daging : shabu-shabu
  • Teriyaki
  • Yakiniku
  • Sup krim
  • Makanan kudapan

Masih banyak lagi jenis makanan siap saji yang dapat Sahabat Wirausaha kembangkan. Inovasi dan semangat untuk menambah wawasan sangat penting terus diasah agar usaha semakin dikenal akan kualitas dan keunikannya.

Baca Juga: Peluang Usaha Makanan Beku


Rancang Makanan Siap Saji yang Sehat

Sahabat Wirausaha bisa merancang menu andalan usaha makanan siap saji yang sehat dan mendukung pola hidup yang lebih baik.

1. Minimalkan sajian yang digoreng

Minyak bisa membuat tekstur makanan jadi lebih renyah dan bisa dipakai berulang kali. Sayangnya minyak ini merupakan jenis lemak tidak baik untuk dikonsumsi. Sahabat Wirausaha dapat meminimalkan atau bahkan meniadakan pilihan menu yang harus melalui proses goreng.

2. Hindari penggunaan perasa makanan

Perasa makanan membuat makanan jadi lebih gurih dan sedap. Jika terlalu sering konsumsi dapat membawa efek samping juga terhadap kesehatan kita. Usahakan menggunakan perasa makanan dari bahan alami dan segar.

3. Jauhkan makanan dari kandungan gula dan lemak

Makanan yang tinggi lemak dapat menyebabkan tekanan darah meningkat yang membahayakan jantung, begitupun jika terlalu banyak mengandung gula.

Baca Juga: Peluang Pasar: Makanan Korea

Tren makanan sehat tidak lagi dikonsumsi oleh sekelompok orang saja. Orang-orang mulai membangun kebiasaan hidup sehat dengan mengganti konsumsi makanan mereka dengan makanan yang lebih sehat.

Tingginya kesadaran orang-orang untuk hidup sehat menjadi celah kesempatan bagi Sahabat Wirausaha untuk menyajikan menu-menu siap saji yang sehat, loh!


Agar Usaha Makanan Siap Saji Terus Dikenal

1. Inovatif

Agar bisnis berjalan dengan lancar dan bertahan lama, Sahabat Wirausaha harus memikirkan beberapa inovasi baru. Lakukan inovasi pada prosuk secara berkala misalnya seperti modifikasi resep, mengubah dekorasi gerai makanan, mengadakan give away dan kegiatan interaktif lainnya terhadap pelanggan.

2. Jaga kualitas bahan baku

Pengadaan bahan baku sangatlah harus diperhatikan. Penggunaan bahan baku yang baik akan menghasilkan makanan yang berkualitas tinggi.

3. Strategi Promosi

Pastikan sosial media dan web usaha Sahabat Wirausaha bergerak dan aktif. Jadwalkan secara rutin konten-konten yang dapat mengangkat persona brand usaha.

Baca Juga: Jenis-Jenis Promosi Paling Pas Untuk Bisnis Kuliner

4. Memberi pilihan mudah

Perttimbangkan masih belum terlalu banyak rumah tangga yang punya microwawe, Sahabat Wirausaha dapat menawarkan olahan siap saji yang dimasak di kompor biasa. Berikan pilihan pada konsumen untuk memproses produk cukup dengan merebus atau menumis.

Saat ini, sudah cukup banyak usaha makanan siap saji yang bertebaran dimana-mana. Sahabat Wirausaha harus siap bersaing secara sehat dan berani mengembangkan ide-ide segar. Pangsa pasar usaha makanan siap saji akan selalu ada, jadi kesempatan emas juga selalu ada bagi Sahabat Wirausaha yang sedang merintis usaha makanan siap saji.

Jika merasa artikel ini bermanfaat, yuk bantu sebarkan ke teman-teman Anda. Jangan lupa untuk like, share, dan berikan komentar pada artikel ini ya Sahabat Wirausaha.

Referensi:

  1. https://peluangusaha.kontan.co.id
  2. https://entrepreneur.bisnis.com
  3. https://kumparan.com