https://cf.shopee.co.id/file/616bb1b7261ceec00e228fa1caaeed5d

Bisnis parfum dalam negeri saat ini tengah berkembang dengan pangsa pasar yang semakin luas. Maraknya kemunculan produk lifestyle yang menyasar konsumen muda turut mendukung pertumbuhannya. Tak lagi hanya menjual produk wewangian isi ulang, produsen parfum lokal kini mulai berani membangun dan mengembangkan brand mereka dengan keunikan tersendiri.

Baca Juga: Bearspaw Home Fragrance : Mengadopsi Produk Asing Dengan Racikan Bahan Asli Nusantara

Peluang inilah yang kemudian dilirik oleh Onix Fragrance, sebuah brand parfum di Jakarta Timur, yang baru-baru ini menerima penghargaan MURI untuk kategori “Penjualan Parfum Terbanyak Secara Daring dalam Waktu 30 Menit”. Diawali dengan keinginan sederhana untuk belajar membangun brand, keempat pendirinya justru berhasil membawa Onix Fragrance menjadi salah satu merek parfum paling dicari di jagat online. Apa yang menjadi kunci kesuksesan mereka? Simak kisah perjalanan bisnis Onix Fragrance untuk mengetahui jawabannya.


Membentuk Citra Brand Dengan Aroma Sederhana

Ide untuk mendirikan Onix Fragrance lahir dari kepala empat sekawan, yaitu Gemaswara Andhika, Banyu Anggoro, Abdul Halim Syuhada, dan Denovi Mahesa. Awalnya, mereka hanya merasa tidak kerasan dengan pekerjaan masing-masing dan sepakat untuk mulai belajar membangun brand. Akhirnya, setelah banyak berdiskusi, keempatnya memutuskan untuk merealisasikan business plan milik Banyu, yaitu menjual produk parfum dengan branding dan ciri khas yang kuat.

Setelah itu, Gemaswara, Banyu, Abdul, dan Denovi pun rajin melakukan riset seputar bisnis parfum. “Awalnya sih agak ragu gitu kan, parfum dijual online kayak mana ya. Karena parfum harus dicium aromanya gitu kan,” tutur Gemaswara.

Baca Juga: Tips Membangun Kekuatan dan Kekompakan Tim Bisnis

Alasan keraguan mereka cukup masuk akal. Pasalnya, banyak orang menilai parfum sebagai kebutuhan secondary, bahkan tersier. Padahal, menurut Gemaswara, parfum merupakan hal yang cukup penting bagi seseorang dalam merepresentasikan dirinya sendiri. “Kayak misalnya mau pergi ke mana, itu kan memberi kesan ke orang-orang yang akan kita temui dan ajak pergi, wangi parfum bisa meninggalkan kesan ke mereka gitu,” ujarnya.

Akhirnya, keempatnya sepakat untuk mengembangkan brand parfum dengan nama Onix Fragrance. Mereka tak hanya ingin menjual parfum isi ulang yang biasa dijajakan para produsen parfum di marketplace. Gemaswara dan kawan-kawannya yakin bahwa parfum bisa di-branding sebagai produk lifestyle tersendiri dengan pengolahan konsep dan pembentukan citra brand yang kekinian.

Setelah banyak melakukan riset mengenai berbagai varian aroma, selera masyarakat, dan konsep yang sesuai, akhirnya mereka meluncurkan tiga varian parfum pertama di akhir tahun 2019. Ketiga aroma tersebut adalah Fresh Book Passion, Chillin’ Baby, dan Versailles. Meskipun dana yang dimiliki terbatas, mereka cukup membuat gebrakan dengan ketiga varian tersebut.

Baca Juga: Little Market ID, Si “Wangi” Yang Bergerak Cepat Dalam Waktu Singkat

Varian Fresh Book Passion mengeluarkan aroma yang mirip dengan wangi halaman buku yang baru dibeli dan dibuka. Sementara Chilling Baby memberikan wangi yang biasa kita temukan pada bayi-bayi kecil, campuran aroma minyak telon dengan sabun dan bedak bayi yang cukup subtle. Varian terakhir, Versailles, menyajikan aroma bunga-bunga yang tidak menyengat, tapi mampu bertahan cukup lama. Meski begitu, penjualan pertama Onix Fragrance belum terlalu menarik perhatian masyarakat.

Penjualan justru mulai mengalami peningkatan saat mereka mengeluarkan tiga varian baru lainnya di tahun 2020. Tiga varian baru tersebut, yaitu Senoparty, Mexicola, dan Call Me Bento, mampu membawa nama Onix Fragrance lebih diperhitungkan pada pasar parfum Indonesia. Varian Mexicola laku keras, bahkan setelah dilakukan restock hingga berkali-kali. Menurut Gemaswara, salah satu kunci dari keberhasilan tiga varian kedua ini adalah perubahan brand image yang mereka lakukan.

Saat mengeluarkan tiga varian awal, Onix Fragrance menggunakan citra luxury alias mewah pada produk dan akun media sosial mereka. Ternyata, image ini kurang sukses menarik perhatian masyarakat. Ketika meluncurkan tiga varian selanjutnya, mereka mengubah citra tersebut menjadi lebih sederhana. Hal ini tercermin dalam konten-konten media sosial mereka yang lebih simpel. “Jadi memang banyak konten-konten yang menggunakan desain gitu, tapi lebih kepada fotografi dan penggunaan warna-warna yang bisa dibilang mungkin monokrom kali ya,” papar Gemaswara.

Baca Juga: Mengidentifikasi Peta Persaingan Supaya Bisnis Tetap Unggul

Citra brand yang sederhana dan lebih sering mengangkat isu-isu trending, ternyata lebih efektif dalam menarik minat pelanggan. Tak hanya itu, image dan aroma parfum mereka yang cenderung bersifat unisex, alias cocok untuk laki-laki maupun perempuan, juga membuka peluang untuk target pasar yang lebih luas.

Selain itu, Gemaswara dan teman-temannya juga memasang tagline “Boost Your Day” pada brand dan produk mereka. Harapannya, lewat tagline ini, target pasar memandang Onix Fragrance sebagai parfum yang aromanya bisa menemani dan membentuk suasana hati positif dalam berkegiatan sehari-hari.


Menjangkau Pasar Milenial Lewat Kolaborasi

Membangun citra brand lewat media sosial bukanlah hal yang mudah. Namun, Onix Fragrance mampu melakukannya dengan baik hanya dalam kurun waktu 3 tahun. Hal ini tak mengherankan sebab Gemaswara dan teman-temannya selalu serius menggarap setiap produk yang diluncurkan.

Baca Juga: Menentukan Unique Selling Proposition

Pada pertengahan Maret 2022, Onix Fragrance mengeluarkan varian terbaru mereka, HELENA, yang merupakan hasil kolaborasi dengan Bimo Putra Dwitya (@bimopd), seorang YouTuber dan influencer kenamaan Indonesia. Produk ini berhasil laku lebih dari 1000 botol hanya dalam kurun waktu 30 menit sejak diluncurkan. Pencapaian inilah yang kemudian diakui secara resmi oleh MURI melalui penghargaan yang mereka berikan.

Ini bukanlah kali pertama Onix Fragrance melakukan kolaborasi dengan influencer media sosial. Sebelumnya, di tahun 2020, mereka juga pernah bekerja sama dengan Bimo Ghifari (@bimoghifari) seorang influencer di Instagram yang sering berbicara tentang lifestyle dan fashion. “Jadi yang pertama tuh kita produksi memang cuma dikit sih, cuma nggak sampe dua ratusan doang, itu habis dalam waktu setengah jam doang. Terus kita restock hampir 10 kali lipat dan itu langsung habis juga,” cerita Gemaswara. Semua kolaborasi mereka dengan para influencer ternama membuahkan hasil yang sangat baik.

Kuncinya ada pada perencanaan konsep dan pemilihan aroma yang detail. Menurut Gemaswara, mereka tidak hanya menggunakan para influencer untuk mempromosikan produk yang akan diluncurkan, melainkan juga melibatkan mereka dalam proses produksi secara intim. “Iya, jadi setiap ngajak kolaborasi tuh kita selalu ngajak developed bareng nih, desain packaging-nya mau gimana, warnanya apa, aromanya nanti mau kayak gimana,” papar Gemaswara.

Baca Juga: Pentingnya Berjejaring dengan Supplier dan Kriteria Pemilihannya

Mereka selalu menyesuaikan setiap aspek varian produk dengan karakter dan pilihan si influencer. Hasilnya, followers para influencer tersebut juga ikut tertarik untuk membeli karena merasa image parfum dan wewangian yang dikeluarkan Onix Fragrance sesuai dengan selera idola mereka.

Tak hanya itu, Gemaswara pun selalu meluangkan waktu yang panjang untuk mengembangkan produk terbaru. Ia tidak mematok jangka waktu yang pasti untuk berinovasi. Menurutnya, produk dengan aroma baru harus diluncurkan saat konsep, packaging, dan aromanya benar-benar sudah sempurna.

Hal ini diterapkannya pula saat mengembangkan varian FWB yang diluncurkan tahun lalu. Gemaswara sudah mengembangkan varian ini sejak pertengahan Januari 2020. Namun, karena merasa belum menemukan konsep yang matang, ia menunda jadwal peluncurannya. Tim Onix Fragrance terus menyempurnakan varian FWB dari segala sisi hingga kemudian launching pada pertengahan tahun 2021.

Baca Juga: Melakukan Analisa Kesehatan Bisnis Untuk Menyusun Prioritas

Hasilnya sangat memuaskan. Varian ini laku keras dan menjadi salah satu produk Onix Fragrance yang paling dicari. Saat tim memutuskan untuk restock dan meningkatkan skala produksi FWB, varian ini selalu ludes terjual dalam waktu singkat.


Mengenal Jati Diri Produk Untuk Menguatkan Brand dan Penjualan

Saat ini, Onix Fragrance sudah termasuk bisnis skala menengah, dengan rata-rata penjualan produk yang mencapai hingga puluhan ribu botol parfum per bulannya. Skala produksi mereka pun semakin meningkat mengikuti performa penjualan yang semakin baik. Belakangan, mereka bahkan berhasil mengekspor produk hingga ke Malaysia dan Taiwan. Semua pencapaian ini tidak lepas dari kesuksesan strategi branding dan kematangan dalam pembuatan konsep produk mereka.

Menurut Gemaswara, agar brand awareness terbentuk dengan baik, pelaku usaha harus mengenal lebih dulu produk mereka dengan detail. Kenali kriteria dan keunikan produk Anda, kenali dan lakukan riset terhadap target pasar Anda, dan kenali pula siapa saja yang bisa cocok memakai produk Anda. Melalui hal ini, akan lebih mudah bagi Anda untuk membuat strategi marketing yang efektif.

Baca Juga: 5 Tips Pasang Harga di Marketplace

Mengenal segmen pasar dan mengetahui ketertarikan mereka juga membuat Anda bisa punya guideline yang tepat untuk memilih jenis konten promosi dan memilih endorser ataupun influencer. Intinya, semakin baik Anda mengenal pasar, semakin baik juga grafik penjualan Anda.

“Jadi saranku kalo buat yang lain sih, kenali pasar lah jelas gitu. Harus jelas pasarnya, mau ngejual produk itu mau ke pasar yang mana. Dengan begitu mempermudah buat bikin program setiap bulannya, bahkan tahunan juga,” pungkas Gemaswara.

Onix Fragrance adalah contoh nyata kesuksesan branding usaha melalui Instagram dan media sosial lainnya. Hanya dalam waktu tiga tahun, mereka mampu naik kelas dari kategori usaha kecil ke usaha menengah. Oleh karena itu, jangan takut untuk mulai membangun branding produk di media sosial. Meskipun awalnya sulit, hasil akhirnya bisa jadi sangat memuaskan.

Jika merasa artikel ini bermanfaat, yuk bantu sebarkan ke teman-teman Anda. Jangan lupa untuk like, share, dan berikan komentar pada artikel ini ya Sahabat Wirausaha.

Referensi :

Wawancara langsung dengan Gemaswara Andhika, salah satu dari 4 co-founder Onix Fragrance, pada bulan April 2022.