Sahabat Wirausaha, kita tentu tahu bahwa dalam menjalankan bisnis memang tidaklah pernah mudah. Apalagi di masa perekonomian sulit seperti pandemi Covid-19, tak sedikit pelaku bisnis yang gulung tikar dan mengaku ‘kalah’ pada situasi. Namun perjuangan luar biasa sampai bisnis yang digeluti bisa bertahan selama 40 tahun bukanlah cerita yang tidak mungkin. Kisah keberhasilan itu diuntai oleh Peter Nawilis selaku owner jaringan bengkel kendaraan bermotor Nawilis, dan Sri Murwani sebagai pemilik bengkel Trijaya Ban.

Bersama, mereka berdua menceritakan perjalanan bisnis bengkel hingga mampu bertahan selama empat dekade dalam webinar yang digelar APINDO UMKM Akademi pada 14 September 2022. Seperti apa kisah perjuangan mereka berdua yang bisa menginspirasi Sahabat Wirausaha semua? Simak terus ulasan artikel berikut ini hingga usai.


Bengkel, Bisnis Tak Kunjung Padam di Indonesia

Memulai bisnis dari kecil adalah hal yang dilakukan oleh Yusuf Nawilis ayah dari Peter pada tahun 1963 silam. Saat itu bengkel yang diberi nama Gaja Ban itu dibuka di kawasan Tanah Abang dan cuma bermula dari sebuah toko kecil di depan rumah. Kini 59 tahun berjalan, Nawilis sudah mempunyai sekitar 12 cabang di kawasan Jabodetabek.

Baca Juga: Daftar Perizinan yang Diperlukan untuk Pelaku Bisnis Bengkel

Tak berbeda jauh dari kisah Peter, Murwani juga mengenang bagaimana Trijaya Ban dimulai dengan menyewa sebuah lahan berukuran 30 m2 di kawasan Kampung Melayu seharga Rp2 ribu per bulan. Saat itu di tahun 1977, Trijaya masih menjadi toko penjual ban bekas yang bahkan mesin kompresornya pun harus menyewa. Namun 45 tahun kemudian, Trijaya Ban kini sudah mempunyai enam cabang.

Melihat bagaimana Nawilis dan Trijaya Ban bisa bertahan dalam waktu yang cukup lama adalah sebuah bukti kalau bisnis bengkel kendaraan bermotor memang tak pernah padam di negeri ini. Apalagi menurut Korlantas Polri per 5 November 2022 sudah ada lebih dari 151,4 juta unit kendaraan bermotor di Indonesia. Jumlah yang terus bertambah ini jelas menjadi pangsa pasar bisnis bengkel.

Supaya Sahabat Wirausaha makin yakin, berikut beberapa hal yang membuat bisnis bengkel kendaraan bermotor masih saja menjanjikan di Indonesia:

1. Bengkel Selalu Dibutuhkan

Hal pertama yang membuat bisnis bengkel pasti akan laku adalah karena bengkel memang selalu dibutuhkan. Apalagi fakta jumlah kendaraan bermotor terus meningkat setiap tahunnya, menjadikan siapapun butuh bengkel untuk meyakinkan kondisi kendaraan. Industri perbengkelan membuktikan kalau mereka sangat atraktif dan bisa menyesuaikan kondisi.

Baca Juga: Tips Memulai Usaha Bengkel

2. Mudah Cari Produk Berkualitas

Alasan kedua kenapa bisnis bengkel begitu menarik dijalankan adalah Sahabat Wirausaha tak perlu bingung mencari produk-produk untuk mesin reparasi di bengkel, hingga produk onderdil kendaraan. Tentu jika ingin bengkel yang dimiliki jadi pilihan banyak konsumen, kita perlu memilih produk berkualitas. Bisa membeli melalui pabrik manufaktur lokal atau bahkan mengimpor, seperti yang pernah dilakukan Nawilis saat mendatangkan mesin spooring dan balancing dari Eropa.

3. Pangsa Pasar Luas

Sedangkan untuk alasan terakhir kenapa bisnis bengkel masih menjanjikan adalah pangsa pasar yang sangat luas. Dengan ratusan juta pemilik kendaraan bermotor, mungkin lebih dari 10% di antaranya setiap bulan akan datang ke bengkel. Terlepas dari pemilik kendaraan itu laki-laki, perempuan, orang tua atau anak muda, semua pasti akan membutuhkan bengkel untuk kendaraannya.

Karena itulah dengan berbagai alasan di atas, bengkel masih menjadi salah satu bisnis paling menjanjikan di negeri ini. Kendati sepanjang pandemi Covid-19 di tahun 2021 lalu sempat membuat penghasilan bengkel, mekanik dan penjualan onderdil hilang sebesar Rp130,04 triliun seperti dilansir iNews, kini sudah kembali tumbuh.

Baca Juga: Mengidentifikasi Peta Persaingan Supaya Bisnis Tetap Unggul


5 Kiat Utama Agar Bisnis Bengkel Bertahan Puluhan Tahun

Sumber: Facebook resmi Nawilis Auto Service Centre

Sebagai pelaku bisnis yang bergabung di dalam HBBA (Himpunan Bengkel Binaan YDBA), baik Peter Nawilis maupun Murwani memang sama-sama berkomitmen untuk YDBA. Sekadar informasi, YDBA (Yayasan Dharma Bakti Astra) memang sudah sejak lama berkomitmen di dalam pembinaan UMKM (Usaha Mikro, Kecil dan Menengah) di Tanah Air. Di mana perbengkelan jadi salah satu sektor unggulan yang membuat YDBA rutin memberikan pembinaan dan fasilitas pembiayaan.

Bukan tanpa alasan kenapa YDBA begitu fokus pada sektor perbengkelan, karena berdasarkan data PBOIN (Persatuan Bengkel Otomotif Indonesia) hingga Maret 2022 ada lebih dari 400 ribu unit pelaku usaha bengkel di Tanah Air. Dari jumlah itu, 95% di antaranya adalah pelaku UMKM yang menawarkan jasa bengkel mobil, bengkel motor, body repair dan lain-lain.

Belajar dari pengalaman puluhan tahun Peter Nawilis dan Murwani, berikut adalah beberapa kiat yang bisa dilakukan oleh para pemilik bisnis bengkel agar bisa bertahan selama bertahun-tahun:

Baca Juga: Startegi Branding Mendapatkan Konsumen Loyal

1. Peningkatan Kualitas SDM

Sudah terlibat dalam operasional bengkel Ayahnya sejak masih remaja berusia 13 tahun kala duduk di bangku SMP, Peter memang memiliki ketertarikan tinggi di bidang otomotif. Ketertarikan yang akhirnya membuatnya menjadi pewaris Nawilis itu menyadarkan Peter bahwa tantangan terbesar saat menjalankan bisnis adalah manajemen SDM (Sumber Daya Manusia). Menurut Peter, menemukan SDM yang benar-benar berkualitas tidaklah mudah.

Hal ini yang akhirnya membuat Nawilis membuka program learning centre demi mencetak para mekanika-mekanika yang sesuai SOP (Standar Operasional Prosedur) bisnis. Di mana para pelatih dari pelatihan itu adalah montir senior Nawilis yang sudah berpengalaman. Tak hanya untuk hard skill, Peter juga mengajak para penanggung jawab operasional di setiap cabangnya untuk mengikuti NLP (Neuro Linguistic Programming) yang membuat mereka punya soft skill manajemen berbisnis.

Dengan kualitas SDM yang selalu terjaga, Peter membuktikan bagaimana Nawilis mampu bertahan selama hampir enam dekade. Tak berbeda jauh dengan apa yang dilakukan Nawilis, Murwani juga menyebutkan kalau regenerasi adalah salah satu cara menjaga terus kualitas SDM sehingga Trijaya Ban mampu bertahan dalam waktu lama.

Baca Juga: Tempa Hubungan Baik Dengan Mitra Bisnis Lewat 9 Cara Berikut

2. Inovatif dan Paham Tren

Kiat kedua supaya bisnis bengkel bisa bertahan lama adalah memahami tren dan selalu inovasi. Kedua hal itu pula yang sudah dilakukan Nawilis sejak awal kemunculannya hingga dikenal sebagai pelopor spooring dan balancing di Indonesia.

Bahkan demi menawarkan jasa perawatan mobil itu, Yusuf Nawilis sampai membeli mesin-mesin pendukung dari Amerika Serikat dan Denmark. Tak heran kalau di saat bengkel lain melakukan perawatan mobil secara manual, Nawilis sudah melakukannya dengan mesin modern, jauh lebih inovatif dan membuatnya jadi pilihan konsumen.

Sekarang demi bertahan di era yang lebih modern, Peter tak cuma mengutamakan inovasi tapi juga kemampuan membaca tren. Apalagi selama pandemi kemarin membuat omzet bisnis Nawilis sampai anjlok hingga tersisa 30% saja. Demi bertahan di tengah kompetitor dan situasi perekonomian, Nawilis melakukan upaya digitalisasi di semua sektor termasuk promosi media sosial dan mengoptimalkan website bisnis.

Baca Juga: 5 Ide Bisnis Yang Bisa Dimulai Dari Rumah dan Tips Suksesnya

3. Punya Ciri Khas

Selain kualitas SDM yang terus terjaga kualitasnya serta berbagai inovasi dan pemahaman tren, penting bagi sebuah bisnis punya ciri khas. Bisnis yang memiliki ciri khas akan mempunyai posisi tersendiri di kalangan pasar dan membuatnya jadi pilihan utama di tengah kompetitor yang begitu kuat, seperti halnya bisnis bengkel.

Contohnya seperti Trijaya Ban yang memang fokus dalam penyediaan ban untuk kendaraan bermotor. Kendati di awal kemunculannya pada tahun 1977 masih menjual ban-bank bekas, komitmen Trijaya untuk penjualan ban berkualitas sampai membuatnya berhasil melakukan kerjasama dengan Bridgestone di tahun 1989.

Sekadar informasi, Trijaya Ban masih memegang rekor sebagai penjualan ban Bridgestone terbesar di Indonesia selama 11 tahun berturut-turut. Semua hal ini bisa diperoleh Trijaya Ban berkat ciri khas pelayanan jasa yang dia berikan. Sebuah alasan bagaimana bisnis mampu bertahan.

Baca Juga: Membangun Tim Dengan Budaya Inovasi

4. Pahami Produk

Kiat berikutnya yang mungkin sering lupa dilakukan para pemilik bisnis adalah kurangnya pemahaman akan sebuah produk. Hal ini cukup fatal karena jika ingin bisnis bertahan lama, entah owner atau pengelola haruslah tahu produk yang mereka tawarkan ke konsumen.

Bahkan Murwani yang seorang perempuan sampai rela bekerja kasar di bengkel yang kotor, supaya tahu bagaimanna operasional Trijaya Ban. Begitu pula dengan Peter yang sampai berhenti melakukan praktek profesi dokter gigi, demi meneruskan Nawilis dari sang Ayah. Bahkan kini kendati operasional Nawilis dan Trijaya Ban sudah diteruskan ke anak-anak mereka, baik Peter dan Murwani tetap terlibat dalam beberapa strategi dan ikut memahami produk yang ditawarkan bisnis mereka.

Termasuk dengan bagaimana kendaraan listrik bakal segera hadir di Indonesia, Peter mengaku siap membeli unit kendaraan listrik supaya bisa menjadi bahan pembelajaran montir di Nawilis. Hal ini dilakukan agar dirinya sebagai pemilik dan para karyawan memahami produk yang mutakhir dan bisa menjelaskan kepada calon konsumen supaya keluhan mereka teratasi.

Baca Juga: Pentingnya Memiliki Visi Dalam Menentukan Arah Pengembangan Usaha

5. Percaya Diri, Jujur dan Semangat

Dan inilah kiat terakhir bagaimana bisnis bengkel bisa berjalan selama empat dekade seperti Nawilis dan Trijaya Ban yakni memiliki sifat percaya diri, jujur dan semangat. Terutama untuk kejujuran, Murwani memiliki cerita sendiri bagaimana hal ini bisa menyelamatkan Trijaya setelah terkena musibah kebakaran hebat di tahun 1995 silam.

Kala itu seluruh ban dan berbagai produk di Trijaya Ban habis dilalap api membuat Murwani harus memulai bisnis dari nol. Beruntung Bridgestone bersedia membangun berdasarkan komitmen, sehingga Trijaya bisa menjual produk-produk Bridgestone tanpa harus membelinya terlebih dulu.

Selain jujur, rasa percaya diri dan semangat haruslah jadi kunci para pelaku bisnis bengkel. Apalagi ketika kompetitor makin banyak termasuk pesaing yang pernah bekerja sama dengan kita sebelumnya, seharusnya jangan dijadikan beban persaingan tapi menjadi rekan untuk menciptakan inovasi baru bagi pasar.

Baca Juga: Tips Membangun Kekuatan dan Kekompakan Tim Bisnis

Karena bagaimanapun juga, bisnis bengkel yang mampu bertahan dan berjalan dalam waktu lama adalah sebuah usaha yang dijalankan secara dewasa dan penuh tanggung jawab. Untuk memiliki kualitas SDM demikian, Sahabat Wirausaha bisa mulai memperbaiki diri dan memaksimalkan inovasi serta semangat pantang menyerah seperti Peter Nawilis dan Sri Murwani.

Jika Sahabat Wirausaha merasa artikel ini bermanfaat, yuk bantu sebarkan ke teman-teman lainnya. Jangan lupa untuk like, share, dan berikan komentar pada artikel ini.