Dengan adanya dampak pandemi COVID-19 ini, banyak pelaku UKM ingin mengajukan fasilitas pembiayaan dari perbankan.

Namun, pernahkan aplikasi pinjaman anda ditolak dikarenakan karena Skor Kredit yang rendah? Tapi masih banyak pelaku UKM yang tidak mengerti tentang apakah itu Skor Kredit tersebut. Mari kita bahas dalam artikel ini.


Apa itu Skor Kredit?

Skor Kredit adalah data statistik yang mengevaluasi tingkat kelayakan kredit dari Peminjam kredit dan berdasarkan catatan riwayat pembayaran. Pemberi Pinjaman memakai skor kredit untuk mengevaluasi peluang individu untuk mengembalikan pinjaman. Makin tinggi skor kredit yang dimiliki, maka makin layak kredit untuk diberikan. Ini dapat dicek melalui situs Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK) dari Otoritas Jasa Keuangan, atau langsung datang ke kantornya.

Baca Juga: Piutang Dagang

Skor Kredit memiliki peran penting untuk Pemberi Pinjaman dalam mengambil keputusan. Peminjam yang memiliki Skor Kredit yang rendah akan dikenakan tingkat bunga yang lebih tinggi untuk mengkompensasi tingkat resiko gagal bayar. Sebaliknya, Peminjam yang memiliki Skor Kredit yang tinggi akan dikenakan tingkat bunga yang lebih rendah sehingga memiliki keuntungan. Pemberi Pijaman juga akan secara berkala memonitor Skor Kredit untuk menentukan perubahan tingkat bunga.

Skor Kredit dibuat pertama kali oleh Fair Isaac Cooperation (FICO) yang juga dipakai oleh kebanyakan institusi keuangan. Namun, terdapat banyak sistem skor kredit lainnya. Meskipun setiap Pemberi Pinjaman memiliki sistem penilaian tersendiri, inilah kisaran Skor Kredit berdasarkan FICO:

  • Excellent: 800 sampai 850
  • Very Good: 740 sampai 799
  • Good: 670 sampai 739
  • Fair: 580 sampai 669
  • Poor: 300 sampai 579

Baca Juga: Tips Membaca Laporan Laba Rugi Bagi UMKM


Bagaimana menentukan Skor Kredit?

Terdapat berbagai perbedaan informasi yang menjadi faktor dalam pemberian Skor Kredit. Namun, inilah lima faktor utama dalam menghitung Skor Kredit yang biasanya dipakai:

  • Riwayat pembayaran: biasanya 35% dari Skor Kredit dan menunjukkan apakah seseorang tepat waktu dalam membayar.
  • Utilisasi kredit: biasanya 30% dari Skor Kredit dan menunjukkan berapa besar persentase kredit yang digunakan terhadap saldo batas kredit yang tersedia.
  • Lama riwayat kredit: biasanya 15% dari Skor Kredit. Makin lama riwayat kredit menunjukkan rendahnya resiko dikarenakan makin banyaknya data riwayat pembayaran.
  • Tipe kredit yang digunakan: biasanya 10% dari Skor Kredit dan menunjukkan berapa banyak tipe kredit yang digunakan, seperti cicilan rumah, cicilan mobil, ataupun cicilan kartu kredit.
  • Jumlah kredit baru: biasanya juga 10% dari Skor Kredit dan menunjukkan berapa banyak akun kredit baru yang dimiliki dan berapa banyak akun kredit yang sedang diajukan.

Baca Juga: Pentingnya Pencatatan Keuangan Bagi UMKM


Bagaimana cara memperbaiki Skor Kredit?

Jangan khawatir jika pinjaman anda ditolak dikarenakan Skor Kredit yang rendah. Skor Kredit dapat berubah dan meningkat berdasarkan informasi yang diperbaharui berdasarkan rapor kredit PeminjamHal-hal inilah yang dapat meningkatkan Skor Kredit:

  • Lakukan pelunasan
  • Ajukan dan gunakan kartu kredit
  • Bayar tagihan dengan tepat waktu
  • Ambil porsi cicilan yang sehat

Jika Skor Kredit anda ternyata rendah, lakukan pelunasan terlebih dahulu. Setelah itu, untuk mempercepat proses, laporkan bukti pelunasan utang ke kantor OJK terdekat.

Baca Juga: Apa itu Long Term Loan?

Skor Kredit juga dapat rendah ketika tidak memiliki riwayat kredit. Oleh karena itu, ajukanlah permohonan kartu kredit di bank. Lalu gunakanlah dengan bijak agar terbentuk reputasi kredit yang baik. Bahkan, Skor Kredit juga dapat meningkat ketika jumlah saldo batas kredit atau kartu kredit bertambah, dikarenakan meningkatnya utilisasi kredit.

Enam bulan atau lebih pembayaran cicilan yang tepat waktu dibutuhkan untuk melihat perubahan signifikan pada Skor Kredit. Idealnya maksimal jumlah cicilan adalah 30% dari penghasilan per bulan. Jika lebih dari rasio tersebut, maka Bank akan menganggap bahwa hal tersebut adalah beresiko sehingga menurunkan Skor Kredit.

Skor Kredit ternyata memang berpengaruh dalam keputusan dalam mendapatkan pinjaman. Yang paling menentukan dalam Skor Kredit adalah mengenai ketersediaan data riwayat kredit serta kedisiplinan dalam membayar cicilan. Lakukan juga pengecekan Skor Kredit anda secara teratur sehingga kecil peluang bagi aplikasi pinjaman anda ditolak.

Yuk tetep semangat di tengah pandemi ini!

Jika merasa artikel ini bermanfaat, yuk bantu sebarkan ke teman-teman Anda. Jangan lupa untuk like, share, dan berikan komentar pada artikel ini ya Sahabat Wirausaha.

Referensi:

  1. Investopedia
  2. Cekaja.com