Free photo two happy muslim students have coffee break

Perilaku Konsumen Saat Ramadhan - Sahabat Wirausaha, ada banyak hal yang bisa dilakukan untuk menciptakan ide dan peluang usaha di bulan Ramadhan untuk meningkatkan penjualan, salah satunya dengan memahami perilaku belanja konsumen.

Memahami perilaku masyarakat selama Ramadhan bisa kita lakukan dengan mengamati aktivitas berbuka puasa, sahur, hingga menjelang dan sesaat setelah lebaran. Penasaran bukan, seperti apa sih aktivitas masyarakat selama Ramadhan yang bisa menciptakan peluang usaha? Yuk, langsung saja kita simak penjelasan selengkapnya!


Perilaku Konsumen Saat Ramadhan, Penggunaan Internet Untuk Hiburan

Salah satu perilaku masyarakat yang paling mencolok ketika bulan Ramadhan adalah penggunaan internet. Sebuah riset yang dilakukan oleh JakPat mengungkapkan bahwa penggunaan internet untuk mendownload aplikasi hiburan seperti Vidio, Tiktok, Spotify, dan sebagainya naik 37% setiap tahunnya terutama di dua minggu pertama Ramadhan.

Baca Juga: Menentukan Unique Selling Proposition

Penggunaan internet selama bulan Ramadhan sendiri lebih banyak digunakan sebagai sarana hiburan, diantaranya seperti browsing, melihat video, mendengarkan musik, bermain media sosial, hingga bermain game. Hal ini banyak dilakukan masyarakat untuk mengisi waktu selama menunggu waktu berbuka atau ketika sahur.

Berdasarkan data dari JakPat, ada sepuluh konten yang paling banyak ditonton selama Ramadhan 2022 lalu, yaitu konten religi, inspirasi, komedi, drama/sinetron, edukasi, vlog tentang makanan, vlog jalan-jalan atau liburan, talk show, reality show, dan review-review produk. Sahabat Wirausaha juga bisa memperbanyak produksi konten-konten tersebut untuk meningkatkan engagement kepada follower.


Perilaku Konsumen Ketika Berbuka dan Sahur Selama Ramadhan

Pada bulan Ramadhan, umumnya masyarakat cenderung melakukan aktivitas yang berkaitan dengan keagamaan. Selain itu, ada juga kegiatan-kegiatan lain yang umumnya dilakukan, seperti ‘ngabuburit’ menjelang berbuka, berkumpul dan buka bersama dengan teman atau keluarga di luar rumah, hingga ada istilah jalan-jalan subuh.

Nah, semenjak pandemi, kegiatan-kegiatan berkumpul ditiadakan. Hal tersebut sedikit banyak mempengaruhi perilaku masyarakat di Bulan Ramadhan, khususnya ketika berbuka dan sahur, penggunaan internet terlihat meningkat secara signifikan untuk mengakses hal-hal keagamaan atau sekedar untuk hiburan.

Baca Juga: 8 Cara Anti-Boncos Atasi Kenaikan Harga Bahan Baku Jelang Bulan Suci Ramadhan

Namun sebenarnya perilaku masyarakat ketika berbuka dan sahur selama Ramadhan tidak jauh berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Nah, untuk lebih jelasnya, berikut ini adalah beberapa perilaku atau aktivitas yang umumnya dilakukan masyarakat di bulan Ramadhan.

1. Aktivitas Hiburan

Mengacu pada survei JakPat pada Ramadhan 2022, aktivitas masyarakat ketika berbuka dan sahur hampir sama. Namun, masyarakat cenderung lebih banyak mengakses media dan melakukan aktivitas hiburan saat sahur daripada di waktu berbuka puasa. Bermain media sosial, chatting, dan menonton YouTube, ketiganya menjadi aktivitas utama yang paling banyak dilakukan saat berbuka dan sahur.

Selain itu, aktivitas lain yang banyak dilakukan ketika buka puasa dan sahur adalah membaca Al Quran, menonton TV Nasional, bermain game online, membaca berita online, menonton film, seri dan musik melalui platform streaming, membaca ebook dan webtoon, menonton TV internasional dan mendengarkan podcast melalui platform streaming.

Secara lebih spesifik, untuk aktivitas yang dilakukan selama sahur, menonton acara TV nasional dan membaca berita online saat sahur banyak dilakukan oleh generasi X (usia 40-44). Sementara itu, untuk kaum milenial (usia 25-39), kegiatan mendengarkan musik melalui platform streaming menjadi kegiatan yang banyak dilakukan saat sahur. Lain lagi untuk kelompok usia yang lebih muda, yaitu Gen Z (usia 15-24), lebih banyak mengakses media sosial, YouTube, dan juga bermain game.

Baca Juga: Strategi dan Peluang Bisnis Fashion di Bulan Ramadhan

Mirip dengan waktu sahur, pada waktu berbuka puasa, kelompok usia muda, yakni Gen Z dan milenial cenderung lebih banyak mengakses platform online seperti media sosial, YouTube, bermain game, dan platform streaming. Sementara itu, Gen X lebih suka menonton acara TV ramadhan dibandingkan platform online seperti YouTube.

2. Aktivitas Berbuka dan Sahur di Rumah

Mayoritas responden cenderung lebih suka memasak makanan di rumah, baik yang dimasak sendiri maupun dibantu anggota keluarga. Namun aktivitas memasak di rumah untuk sahur dan buka puasa menurun pada minggu kedua hingga minggu keempat Ramadhan.

Meskipun banyak responden yang memasak di awal Ramadhan, namun mereka tetap membutuhkan sesuatu yang praktis. Adapun makanan yang berasal dari produk segar, mie instan, makanan beku, makanan siap saji, dan ikan kaleng menjadi makanan yang banyak dikonsumsi. Sementara itu, ada juga roti, sup instan, daging kornet, dan bubur instan yang juga menjadi makanan praktis selama Ramadhan 2022 meskipun persentasenya dibawah dari makanan yang disebutkan sebelumnya.

Makanan yang sifatnya praktis ini banyak dicari masyarakat ketika bulan puasa karena dapat mempersingkat waktu penyajian, terutama ketika sahur yang waktunya lebih pendek. Oleh karena itu, menyediakan makanan praktis ini bisa menjadi peluang usaha yang bisa Sahabat Wirausaha lakukan selama bulan Ramadhan.

Baca Juga: 6 Perilaku Konsumen Selama Ramadhan di Media Sosial

3. Aktivitas Berbuka dan Sahur di Luar Rumah

Berdasarkan survei yang dilakukan JakPat pada ramadhan 2022, selain memasak di rumah, masyarakat juga membeli makanan di luar selama Ramadhan. Sekitar 44% dari responden melakukan aktivita di luar rumah seperti takeaway, pemesanan online dan makan di luar, baik saat berbuka puasa maupun sahur.

Tahun 2022 masyarakat cenderung lebih berani membeli makan di luar dibandingkan dengan tahun lalu, terutama saat berbuka puasa. Tren berbuka puasa di luar rumah atau makan di tempat, meningkat sebanyak 14% di tahun 2022, dari yang sebelumnya hanya 2% di tahun 2021. Hal ini dikarenakan aturan PPKM yang mulai dilonggarkan.

Berdasarkan survei di tahun 2021 oleh JakPat, ada empat makanan siap saji yang umum dibeli masyarakat, baik itu untuk takeaway, pemesanan online ataupun makan di tempat, seperti masakan rumahan, masakan Indonesia, masakan khas Padang, dan cepat saji lainnya seperti ayam goreng, burger dan kentang goreng yang juga banyak dipesan ketika sahur.

Di tahun 2023 kemungkinan besarnya adalah tren makan di luar rumah juga akan semakin meningkat seiring dihilangkannya aturan PPKM. Hal ini tentunya bisa menjadi peluang usaha selama Ramadhan, mengingat animo masyarakat yang cukup besar untuk melakukan aktivitas berbuka dan sahur di luar rumah.

Baca Juga: Peluang Bisnis Ramadhan, Menyiapkan Strategi Pemasaran Efektif dari 6 Fakta Perilaku Konsumen Meta Insight

4. Kebutuhan Vitamin, Suplemen, dan Minuman Kesehatan selama Ramadhan

Berdasarkan survei dari JakPat, aktivitas mengonsumsi vitamin atau suplemen selama Ramadhan 2022 terlihat menurun jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Namun tetap terbilang masih banyak masyarakat yang mengonsumsi vitamin atau suplemen selama Ramadhan untuk menjaga kebugaran dan sebagian juga masih khawatir dengan penularan Covid-19.

Salah satu vitamin yang paling banyak dikonsumsi selama Ramadhan 2022 adalah vitamin C. Kemudian ada juga multivitamin, madu, dan suplemen herbal. Nah, hal ini tentunya bisa menjadi peluang usaha selama Ramadhan, yaitu dengan menyediakan vitamin, suplemen, madu atau minuman kesehatan lainnya seperti jamu atau minuman herbal lainnya.


Perilaku Konsumen Saat Menjelang dan Sesaat Setelah Idul Fitri

Perilaku atau aktivitas yang cenderung dilakukan masyarakat saat menjelang Idul Fitri adalah aktivitas berbelanja, baik itu kebutuhan pakaian baru atau fashion untuk lebaran, juga kebutuhan makanan, baik itu pangan pokok maupun minuman, snack atau cemilan untuk lebaran.

Begitu juga dengan perilaku atau aktivitas masyarakat sesaat setelah lebaran, yang mana biasanya masyarakat cenderung memanfaatkan libur lebaran untuk mudik atau jalan-jalan.

Saat pandemi, kegiatan belanja online cenderung meningkat mengingat adanya aturan PPKM saat itu, sehingga masyarakat beralih dengan pemesanan secara online. Begitu juga dengan mudik lebaran yang juga ditiadakan membuat masyarakat harus berdiam diri di rumah. Sebenarnya seperti apa perilaku atau aktivitas masyarakat saat menjelang da sesaat setelah Idul Fitri? berikut beberapa hal paling menonjol yang dilakukan konsumen.

Baca Juga: Reels Instagram Untuk Tingkatkan Penjualan Online

1. Aktivitas Belanja Online

Sejak pandemi dan adanya aturan untuk berdiam diri di rumah, semua aktivitas jual beli mulai merambah ke online. Akhirnya banyak masyarakat yang mulai mencari informasi untuk bagaimana cara berbelanja online dan bagaimana menjadi reseller.

Seketika aktivitas membeli produk berubah, yang tadinya bisa melihat kualitas produk secara langsung di toko, kini semenjak pandemi, banyak orang mulai menaruh perhatian dalam berbelanja online terutama melalui review produk, testimoni dan mencari tahu lebih jauh tentang informasi toko yang menjual produk tertentu.

Berdasarkan survei JakPat selama Ramadhan 2020, masyarakat umumnya akan melakukan aktivitas belanja online di waktu-waktu tertentu, dan persentase terbanyak adalah di waktu siang, yaitu berkisar dari jam 11 siang hingga 3 sore dengan persentasenya sekitar 35%. Kemudian malam hari berkisar dari jam 7 hingga 11 malam dengan persentase 23% dan sore hari berkisar dari jam 3 hingga 6 sore dengan persentase 20%.

Jam-jam tersebut bisa menjadi timing atau waktu yang tepat untuk melakukan aktivitas marketing atau mempromosikan produk. Sehingga peluang untuk dilihat bahkan dibeli itu bisa lebih besar.

Kategori produk yang banyak dibeli secara online menjelang lebaran adalah pakaian, produk kecantikan, elektronik dan gadget, minuman dan snack lebaran, kebutuhan dapur, perabotan rumah tangga, dan makanan siap saji. Produk tersebut bisa menjadi ide dan peluang untuk usaha selama Ramadhan, tentunya jangan lupa untuk rajin promosi di jam-jam penting seperti yang telah disebutkan di atas.

Baca Juga: Alasan Kenapa UKM Perlu Berbisnis Online

Untuk pakaian, umumnya masyarakat akan mengenakan pakaian bergaya santai untuk lebaran, namun ada juga yang memilih mengenakan pakaian sesuai dengan gaya masing-masing orang dan ada juga yang mengenakan pakaian yang serasi (matching) dengan keluarga.

Hal penting lainnya untuk menangkap peluang usaha pakaian selama Ramadhan adalah melihat dari mana masyarakat mendapatkan inspirasi pakaian yang akan dikenakan. Nah, ternyata masyarakat yang berbelanja online kerap mendapatkan inspirasi pakaian lebaran dari katalog di e-commerce, display toko, dan sosial media seperti Instagram, Tiktok dan Facebook. Maka menjadi penting untuk memperhatikan bagaimana sebuah toko pakaian menampilkan produknya, baik yang secara online maupun offline.

2. Kebutuhan Hampers

Hampers menjadi hal yang cukup penting selama Ramadhan hingga lebaran. Umumnya masyarakat menggunakan hampers sebagai tanda persahabatan, kasih sayang, kepedulian dan kekeluargaan. Sementara itu, bagi generasi muda, hampers berkaitan dengan status sosial.

Biasanya hampers sendiri akan diberikan kepada keluarga, teman, orang-orang yang membutuhkan (sebagai bentuk donasi atau sedekah), atau tetangga. Sementara bagi generasi lebih muda yang sudah bekerja, mereka cenderung memberikan hampers kepada rekan kerja, klien, bos atau atasan mereka.

Adapun produk yang paling populer untuk hampers adalah makanan ringan dan minuman kemasan, diikuti kue kering dan sembako. Makanan cenderung lebih disukai sebagai item hampers dibandingkan produk non-makanan. Biasanya masyarakat akan membeli hampers secara langsung ke toko, pesan secara online dan ada juga yang membuatnya sendiri.

Baca Juga: Strategi Branding

Nah, ini bisa menjadi peluang usaha selama Ramadhan, yakni menjual paket bundling atau hampers Ramadhan yang sudah jadi atau menjual bahan-bahan hampers, mengingat ada juga orang yang ingin membuat hampersnya sendiri.

3. Aktivitas Mudik dan Liburan

Berdasarkan survei dari JakPat pada lebaran 2022, jumlah masyarakat yang melakukan perjalanan mudik naik empat kali lipat dari tahun sebelumnya. Selebihnya ada juga masyarakat yang memilih tetap di rumah atau memilih berlibur di dalam atau luar kota.

Alasan utama bagi mereka yang memilih di rumah saat libur lebaran adalah karena keluarga besarnya tinggal di kota atau daerah yang sama, sehingga tidak memiliki kepentingan untuk bepergian ke luar. Namun ada juga yang mengkhawatirkan kemacetan karena mudik dan libur lebaran sehingga memilih berdiam diri di rumah bersama keluarga. Sementara selebihnya ada yang memilih menghemat pengeluaran atau ada juga yang masih khawatir dengan penyebaran Covid-19 sehingga memilih tidak bepergian kemana-mana.

Pada aktivitas mudik dan libur lebaran ini juga sebenarnya memiliki peluang usaha, misalnya menyediakan makanan siap saji bagi yang tidak bepergian atau bagi yang bepergian bisa menyediakan keperluan untuk transportasi atau perjalanan jauh selama mudik dan liburan. Bisa dari segi sewa alat transportasi, atau peralatan penunjang bepergian seperti tas, koper, tikar dan sebagainya.

Baca Juga: Mengenal Jenis-Jenis Paket Iklan Online yang Perlu Diketahui

Demikian tadi penjelasan tentang aktivitas yang dilakukan masyarakat selama Ramadhan yang bisa menciptakan peluang usaha. Kita semua tahu bahwa Ramadhan menjadi bulan yang penuh berkah mengingat aktivitas jual beli di bulan tersebut cukup tinggi, terlebih kini pemerintah mulai menghilangkan aturan PPKM sehingga peluang usaha juga terbuka lebar.

Tunggu apa lagi, yuk mulai rancang usaha di bulan Ramadhan. Tapi jangan lupa untuk memperhatikan hal-hal penting seperti yang telah dijelaskan di atas ya, Sahabat Wirausaha!

Jika merasa artikel ini bermanfaat, yuk bantu sebarkan ke teman-teman Anda. Jangan lupa untuk like, share, dan berikan komentar pada artikel ini.

Sumber : Webinar Smesco Indonesia

Link terkait lainnya :

  1. https://jakpat.net/
  2. https://smesco.go.id/