Instagram saat ini dikenal sebagai salah satu media sosial paling berpengaruh setelah Facebook. Apalagi untuk target market millennial hingga Gen Z. Hal ini dibuktikan dengan data terakhir pada awal tahun 2021 lalu yang menyebutkan bahwa pengguna Instagram sudah mencapai sekitar 300 juta pengguna.

Baca juga: Tren dalam Instagram yang Penting Bagi Digital Marketing

Selain karena jumlahnya yang fantastis, pengguna Instagram kebanyakan memang generasi muda yang memiliki potensi untuk melakukan call to action ketika kita mempromosikan sebuah produk. Instagram juga mudah diakses kemana-mana karena fitur-fiturnya memang sangat mendukung mobilitas kita. Nah, supaya berhasil mempromosikan produk via Instagram, tentu kita harus rajin mengunggah konten. Bagaimana cara menyusun strategi yang tepat dalam mengunggah konten di Instagram? Simak tips lengkapnya berikut ini.


Strategi Mengunggah Konten di Instagram Untuk Bisnis

Pungky Prayitno, seorang blogger sekaligus digital marketing specialist, berpendapat bahwa pemanfaatan media sosial dalam berbisnis haruslah dilakukan dengan bijak dan disertai dengan niat baik. Untuk itu, setiap konten yang kita unggah sebisa mungkin bersifat positif, dan bahkan edukatif. Berikut adalah beberapa tips yang bisa Sahabat Wirausaha dalam membuat konten :

Baca juga: Tips Beriklan di Instagram Ads

1. Niat yang baik

Ketika kita menjalankan sebuah bisnis dan ingin memasarkannya secara gratis melalui Instagram, pastikan niat kita baik. Niat untuk membantu orang mendapatkan apa yang dia cari, niat untuk mengembangkan bisnis agar bisa membantu orang banyak, juga niat untuk membagikan informasi yang bermanfaat untuk follower.

Karena perlu diingat, black campaign atau menjatuhkan lawan bisnis lewat media sosial hanya akan memberi kita angka. Tidak kebaikan apalagi keberkahan.

2. Bagikan konten yang bersifat edukatif dan informatif

Jika kita ingin memenangkan hati follower, ada baiknya akun instagram bisnis kita pun juga membagikan sesuatu yang bermanfaat untuk follower. Jika produk kita adalah makanan, kita bisa memberikan edukasi tentang nilai gizinya, manfaat ketika mengkonsumsinya, bahan-bahan apa saja yang ada di dalamnya, dan lain-lain.

Jika produk kita adalah baju, kita bisa memberikan edukasi apa saja jenis-jenis kain yang nyaman untuk bisa digunakan sebagai baju, celana atau kaos. Bagaimana memperlakukan kain A, B, hingga Z.

Bahasan yang bersifat informatif seperti itu tidak hanya akan membuat follower dan calon follower tertarik, tapi juga dalam rangka membangun brand awareness untuk merk produk kita. Orang tidak hanya mendapatkan “produk” yang mereka cari, tapi juga mendapatkan ilmu dari apa yang kita bagi.

Baca Juga : Tips Membuat Jadwal Konten di Media Sosial

3. Pikirkan apa yang disukai Instagram

Jangan pernah lupa bahwa algoritma Instagram sangat menyukai engagement, interest, dan juga timeline. Jika kita sudah membuat postingan yang menarik di mata “manusia”, maka kita juga perlu lho membuat postingan yang menarik di mata “mesin pencari”.

Engagement ini maksudnya adalah Instagram ingin kita membangun “kehidupan sosial baru” di sana. Bukan hanya posting lalu Bye! Instagram juga ingin tahu apakah kita benar-benar ada dan hidup di sana? Maka lakukan juga interaksi dengan follower kita. Entah itu berupa saling likes maupun berbalas komentar.

Sedangkan Interest ini adalah apa yang muncul di beranda pengikut atau teman kita. Instagram telah memberikan algoritma terbarunya per 2020 lalu, bahwa apa yang muncul di beranda teman kita adalah apa yang sesuai dengan behaviour kita. Jika seseorang dalam satu hari sering mengakses tentang jam tangan misalnya, maka yang akan tampil di beranda mereka secara prioritas adalah tentang jam tangan yang ia cari.

C:\Users\Jihan\Downloads\WhatsApp-Image-2020-10-07-at-6.55.02-PM.jpeg

(pict edited with canva)

Lalu Timeline merupakan strategi untuk mengunggah konten di saat golden time. Jangan posting saat orang kebanyakan sedang tidur. Postinglah pada saat orang-orang masih hidup di sana.

Baca Juga : Menyusun Konten Untuk Membangun Kesetiaan Pelanggan (Customer Loyalty Program)

Kalau menurut Buku 3D Marketing, golden time posting di instagram sesi pertama adalah ketika orang-orang baru saja memasuki kantor, sekitar pukul 7 hingga 9 pagi. Lalu sesi kedua saat jam makan siang atau istirahat, jadi sekitar pukul 12 hingga jam 2 siang. Sesi terakhir di malam hari yaitu sekitar pukul 6 hingga 9 malam.

Meskipun ada juga waktu-waktu tersendiri di luar jam tersebut di atas yang bisa dilihat dari insight instagram. Pukul berapa orang-orang banyak melihat postingan dan berusaha untuk berinteraksi dengan kita.

Saat kita pertama kali posting, algoritma instagram hanya memberikan post terbaru kita terlihat pada 10% followers yang paling tinggi engagement ratenya (kualitas interaksi). Jadi itulah mengapa di timeline yang muncul itu-itu saja karena memang tidak semua yang kita follow akan muncul timelinenya. Begitupun followers kita juga tidak semua menerima post terbaru kita.


Bagaimana Cara Mengatasi Permintaan Engagement dari Instagram?

Cara mengatasinya adalah lakukan interaksi di 30 menit pertama. Jika ada yang komen, langsung balas. Atau bisa juga dengan menggunakan akun kita yang lainnya untuk saling berbalas komen. Selanjutnya post kita akan bisa lebih terlihat bertahap menjadi 30% followers >> dan akan semakin tinggi kalau interaksi terus meningkat.

Namun tentu saja algoritma di atas tidak serta merta bisa dijadikan patokan terus menerus ya. Karena sekali lagi, algoritma akan selalu berubah. Oleh karena itu, boleh-boleh saja memikirkan algoritma instagram. Namun, jangan sampai kita melupakan “manusia” yang berinteraksi dengan kita di sosial media. Boleh saja memenuhi perhitungan mesin pintar, namun jangan lupa bahwa kita juga punya audience yang tidak memusingkan algoritma mana saja.

Baca Juga : Tips Membuat Konten Reels Instragam Jadi Viral

Maka untuk itulah perlunya membangun hubungan dengan audience/follower. Sebisa mungkin balas comment dan like mereka di setiap postingan kita. Karena mereka juga butuh waktu untuk membaca apa yang kita unggah, lalu memberikan komentarnya.

Mereka memberikan waktunya pada konten kita. Maka hal yang bisa kita lakukan untuk “membina” dan menyuburkan hubungan itu adalah dengan sebisa mungkin membalasnya, sehingga terjadi interaksi yang dapat menambah nilai engagement kita.

Selain disukai instagram, tentu pengikut pun juga merasa dirinya diperhatikan dan selalu direspon dengan baik. Ini akan menjadi nilai plus dalam berbisnis. Jadi, selalu luangkan waktu untuk membalas ulasan atau komentar demi membangun hubungan baik dengan follower. Sebab, ini adalah hal penting yang harus kita alokasikan sendiri waktunya. mereka tentu akan senang jika komentar atau apresiasi mereka kita tanggapi.

Baca Juga : 5 Aplikasi Pembuat Konten Yang Perlu UKM Miliki


Mulai dengan Teknik Copywriting

Sebelum memulai dengan teknik copywriting, kita perlu juga untuk menentukan target. Maksudnya ketika kita membuat konten, sebaiknya survey kecil-kecilan. Tentukan target market kita siapa, jenis kelamin, usia berapa, dan bagaimana kebiasaan mereka. Biasanya ini sangat cocok untuk akun bisnis/usaha.

Lalu yang tidak kalah penting adalah harus selalu konsisten mengunggah konten, minimal satu minggu 2 kali atau kalau mau lebih cepat kemajuannya unggah konten setiap hari.

Tidak berhenti di situ. Ketika mulai mempromosikan sesuatu di instagram, maka kita juga harus pandai-pandai membuat copywriting pada caption. Selain itu kita juga harus punya foto yang menarik untuk diunggah di sana.

Foto yang menarik ini jelas harus foto yang fokus, jelas, dan berhubungan dengan produk yang akan kita promosikan. Harus ada perpaduan antara Features, Benefit, dan Solution hingga dapat menggiring orang untuk memberikan “kliknya” atau perhatiannya pada postingan kita.

Baca Juga Membuat Konten Interaktif Dengan Mengoptimalkan Fitur Instagram dan Facebook

Misalnya, kita sedang mempromosikan sebuah produk minuman. Maka Features yang kita tampakkan adalah kelebihan apa saja yang dimiliki oleh produk minuman itu. Cari sedetail mungkin, mulai dari packaging, rasa, sampai keunikan dari bentuk botol misalnya. Lalu jelaskan benefit dari minuman tersebut. Bikin awet muda, kekinian, dan lain-lain.

Jika audience sudah tertarik dengan kelebihan-kelebihan tersebut maka otomatis mereka ingin tahu, apa merk minuman itu? Lalu, bagaimana cara mendapatkannya? Apakah bisa dibeli di minimarket?

Berikan foto yang berfokus pada minuman, berikan link yang bisa diklik oleh audience untuk mengetahui apa sebenarnya merk minuman yang sedang kita pasarkan. Maka ketika pembaca sudah sampai puas dengan keingintahuan mereka, setidaknya ada kemungkinan pembaca ingin merasakan minuman yang sedang kita promosikan. Inilah yang disebut menggiring audience untuk call to action. Melakukan sesuatu setelah melihat postingan kita di media sosial. Entah itu langsung memesan, atau sekadar bertanya harga hingga biaya ongkos kirim.

Baca Juga : Menjaga Kesehatan Konten di Ruang Digital Kita Dengan 3S: Saring Sebelum Sharing

Jika merasa artikel ini bermanfaat, yuk bantu sebarkan ke teman-teman Anda. Jangan lupa untuk like, share, dan berikan komentar pada artikel ini ya Sahabat Wirausaha.

Semoga tips bisnis melalui postingan di instagram ini bermanfaat ya!

Referensi :

  1. 3D Marketing oleh Faizal Alfa
  2. Webinar bersama Pungky Prayitno