Halo sahabat UKM, di artikel ini saya ingin memulai dengan bercerita saat pertama kali mulai menggunakan dunia digital marketing (pemasaran online) untuk memasarkan produk. Sepulang kuliah di Bandung 2010, saya penuh menerapkan salah satu skill yang saya dapatkan dari bangku kuliah, yaitu teknik sablon. Bukalah saya usaha sablon lengkap dengan konveksinya waktu itu. Hampir dua tahun usaha ini saya jalankan dengan pemasaran konvensional seperti yang masih banyak digunakan oleh para pelaku usaha mikro dan kecil saat ini. Pertengahan tahun 2012 mulailah saya migrasi ke dunia digital marketing.

Baca Juga : Fitur-Fitur Instagram Yang Bermanfaat Bagi Bisnis


Pentingnya Strategi Kerjasama dari Pengalaman Digital Marketing

Pertama kali masuk ke dunia digital marketing tentu bukan hal mudah bagi saya yang tidak ada latar belakang di dunia IT (teknik informatika). Niat yang penuh dan menggebu membulatkan saya untuk bisa menggunakan platform ini. Untuk mengejar ketertinggalan saya, belajar secara otodidak melalui pembahasan-pembahasan di berbagai website yang saya dapatkan dari mencarinya di Google. Perlahan akhirnya saya bisa menguasai strategi digital marketing untuk menjual produk, dan akhirnya sampai dengan saat ini saya masih menikmati hasilnya.

Baca Juga : Mengoptimalkan Instagram Untuk Berbisnis

Ingat betul waktu itu saya belajar bikin blog gratisan dengan menggunakan Blogger-nya Google (http://www.blogger.com/). Setelah blog jadi, saya lanjutkan berjibaku belajar menulis sebuah artikel untuk diunggah di blog dengan tujuan tentu saja agar blog muncul di halaman pencarian pertama Google, karena dari sanalah saya berharap ada pesanan yang masuk. Kebetulan waktu itu media yang bisa dioptimalkan untuk digital marketing yang saya kuasai belum sebanyak saat ini, yang paling ngetren saat itu paling hanya website, email, dan BBM (blackberry messenger). Ada sih beberapa media seperti Kaskus, Facebook, juga Youtube, namun bagi saya yang pemula masih terlalu asing untuk menggunakannya sebagai saluran strategi pemasaran. Jadi, hanya dari blog gratisan saja saya coba optimalkan untuk menjual produk.

Seiring berjalannya waktu, saya berkesimpulan menggunakan blog gratisan saja belum cukup, harus pakai yang berbayar agar kelihatan lebih profesional sehingga dapat membuat calon konsumen semakin yakin memesan kaos produk saya. Saya harus membuat website, pikir saya waktu itu. Masalah kemudian muncul, karena saya tidak memahami bagaimana cara membuat website. Mau belajar dari awal bagaimana membuat website kok butuh banyak tenaga dan waktu. Bingunglah saya waktu itu harus bagaimana.

Baca juga: Tren dalam Instagram yang Penting Bagi Digital Marketing

Di tengah kumpul kecil-kecilan dengan teman sewaktu SMA di Jogja, bertemulah saya dengan teman yang bisa dimintai tolong untuk membuatkan website. Kebetulan dia lulusan IT dan mempunyai usaha jasa web developer (jasa pengembang website). Setelah diskusi, saya berikan sejumlah uang sebagai biaya jasa membuat website kepada teman saya tadi. Tidak butuh waktu lama, jadilah website pertama saya menggunakan Wordpress dengan domain Kaosmurahku.com yang sampai saat ini masih eksis dan terus menghasilkan.

Setelah punya website langsung dapat pesanan? Tentu saja belum, website saya perlu dioptimasi dengan strategi search engine optimization (SEO) seperti yang saya kerjakan di blog gratisan sebelumnya. Namun kendalanya, waktu itu saya tidak punya banyak waktu untuk mengerjakannya dikarenakan memang sedang ada beberapa pekerjaan lainnya. Agar website saya muncul di halaman pencarian google sehingga dapat menghasilkan maka mau tidak mau harus dikelola dan dioptimasi, bertemulah saya dengan seorang copywriter (penulis) yang dapat membantu saya membuat artikel/tulisan untuk mengisi website. Sepakat dengan nominal tertentu, website saya mulai naik peringkat pencariannya berkat artikel-artikel darinya.

Sebenarnya saya tipe orang yang tidak suka diam, inginnya terus mengulik apa yang sudah disukai termasuk di dunia digital marketing. Setelah mendalami sebelumnya, di akhir tahun 2014, saya memutuskan untuk membuka usaha jasa digital agency dengan layanan mulai dari jasa pembuatan website, jasa artikel untuk SEO, serta juga jasa pengelolaan media sosial dan iklan berbayar. Satu demi satu klien mulai menggunakan jasa yang saya tawarkan sebelum akhirnya pada tahun 2018 layanan tersebut saya putuskan untuk berhenti. Fokus saya beralih ke dunia per-Youtube-an dengan membuat konten edukasi bisnis melalui saluran Youtube Satoeasa.

Baca Juga : Tips Membuat Jadwal Konten di Media Sosial

Pengalaman mengelola saluran Youtube juga tak kalah mengasikan, selain tentu saya bisa langsung jualan produk saya sendiri, beberapa perusahaan rupanya ada yang mau membayar saya untuk mengulas produk mereka di saluran Youtube. Biasa sih orang bilang sebagai endorse (promosi berbayar). Saya diminta mereka untuk mempromosikan produk/layanan yang mereka pasarkan. Tujuannya untuk memberikan pesan positif terhadap produk yang mereka jual melalui ulasan di video saya, tentu harapannya semakin banyak pemirsa (viewers) saya menggunakan produk mereka.

Saat ini sistem endorse atau promosi berbayar ini menjadi salah satu strategi pemasaran yang banyak digunakan oleh para pelaku usaha, baik itu bekerja sama dengan para pembuat konten di Youtube maupun selebgram di Instagram. Cara ini banyak dipilih pelaku UKM karena dianggap lebih efektif karena memang biasanya pembuat konten baik di Youtube maupun di Instagram, mereka mempunyai basis pemirsa yang cukup layak, dan apa yang direkomendasikan endorser cenderung akan mereka gunakan. Di sanalah menariknya digital marketing dengan sistem endorse ini.

Di dunia digital marketing, kadang kita tidak bisa berjalan sendiri. Itulah setidaknya yang saya pelajari sampai dengan saat ini, baik saya dari kacamata pelaku UKM maupun saya yang juga biasa mengelola konten pesanan klien. Mengelola strategi digital marketing membutuhkan upaya yang sama kerasnya dengan dunia pemasaran offline. Banyak sekali pelaku usaha yang berkeinginan besar untuk memasarkan produknya melalui digital marketing, namun sayangnya tidak banyak dari mereka yang mempunyai kapasitas untuk mampu bersaing di dunia digital marketing. Alhasil, tak sedikit dari mereka yang tidak mendapatkan apa-apa, karena memang yang mereka kerjakan di dunia digital marketing tidak optimal.

Baca Juga : Menggunakan SEO Untuk Mengoptimasi Pemasaran Produk


Berbagai Pihak Profesional untuk Kerjasama dalam Digital Marketing

Untuk mengoptimalkan strategi digital marketing, sebenarnya tidak harus kita kerjakan sendiri jika memang kita tidak memiliki kapasitas di sana. Sangat bagus memang jika kita mau mengerjakan sendiri, namun jika kita benar-benar mampu saja. Jika tidak, ya jangan dipaksakan. Gandenglah pihak profesional yang bisa membantu strategi pemasaran digital marketing kita. Seperti yang saya kerjakan saat harus membuat website pertama kali, saya meminta tolong web developer untuk membuatkannya. Atau pada saat saya butuh mengoptimasi website agar muncul di halaman pencarian Google, saya menggunakan jasa seorang copywriter untuk memproduksi artikel-artikel di website saya.

Baca juga: Tips Beriklan di Instagram Ads

Jika memang sahabat UKM memiliki keterbatasan di kapasitas, maka ‘berkolaborasilah’. Berikut diantaranya beberapa kerjasama yang bisa dilakukan dalam digital marketing:

  • Menggunakan jasa desainer untuk mendesain beberapa kampanye di media sosial.
  • Menggunakan jasa fotografer untuk menghasilkan foto produk yang bagus agar calon konsumen tertarik membeli.
  • Menggunakan jasa web developer jika mau membuat website untuk memasarkan produk.
  • Menggunakan jasa copywriter jika butuh konten untuk mengisi website.
  • Menggunakan jasa endorser seperti Selebgram ataupun Youtuber untuk memasarkan produk.
  • Menggunakan jasa digital agency untuk membantu pengelolaan strategi digital marketing khususnya pada konten media sosial dan iklan berbayar. Digital agency sendiri merupakan sebuah usaha yang memiliki layanan yang dapat membantu perusahaan lain dalam merencanakan dan menjalankan serta menyajikan laporan dari pelaksanaan strategi digital marketing untuk produk atau jasa mereka.

Kelebihan kita berkolaborasi dengan pihak profesional, tentu kita akan mendapatkan hasil pekerjaan yang bisa saya katakan lebih bagus dibandingkan yang kita kerjakan sendiri. Karena memang mereka itu ahli di bidangnya. Pekerjaan yang dikerjakan oleh ahlinya akan membuahkan hasil yang bagus. Saya pribadi sangat meyakini itu. Sehingga untuk beberapa pekerjaan saya lebih memilih untuk menyerahkannya kepada mereka.

Kekurangan dalam bekerjasama dengan para pihak profesional tersebut biasanya terlalu mahal di harga jasanya, terutama bagi para pelaku UKM. Selain itu, kita sebagai pengguna jasa biasanya harus melakukan komunikasi berulang kali karena yang dihasilkan oleh pihak profesional belum tentu sesuai dengan ekspektasi yang kita inginkan. Itu artinya, kita lebih banyak membuang waktu. Walaupun begitu, sebenarnya hal-hal di atas bisa kita kurangi jika pada saat negosiasi awal, jelas mana yang harus dikerjakan mana yang tidak.

Baca Juga Membuat Konten Interaktif Dengan Mengoptimalkan Fitur Instagram dan Facebook


Tips dalam Melakukan Kerjasama dengan Pihak Profesional

Pertanyaannya bagaimana cara mencari pihak profesional yang dapat menjalankan beberapa strategi digital tersebut? Sahabat UKM, sebenarnya untuk mencari pihak profesional yang dapat kita ajak kerja sama dalam mengelola digital marketing cukup mudah. Sahabat UKM cukup mencarinya dengan membuka google dan mengetikan kata kunci sesuai dengan layanan yang sahabat UKM butuhkan, seketika itu google akan merekomendasikan perusahaan mana saja yang menyediakan layanan-layanan tersebut. Pilihlah pihak profesional yang berada di sekitar sahabat UKM tinggal guna memudahkan komunikasi.

Soal tarif layanan, sebenarnya sangat bervariasi. Berdasarkan pengalaman saya sendiri saat masih berkecimpung di dunia digital agency, untuk segmen pasar UKM tarifnya masih sangat terjangkau. Untuk menghasilkan desain-desain kampanye media sosial, satu desain flyer mulai dari harga 60 ribu rupiah. Untuk membuat website, satu website profile dengan domain dot com mulai di angka 1 jutaan tergantung vendor mana yang mengerjakan. Untuk foto produk sendiri biasa dibanderol mulai dari harga 100 ribu rupiah untuk satu fotonya. Jika sahabat UKM membutuhkan artikel untuk mengisi website, sahabat UKM bisa mendapatkan satu artikel mulai dari harga 50 ribu rupiah. Untuk meng-endorse seorang artis atau selebgram teman-teman bisa mulai dengan menyiapkan dana 600 ribu sampai 2,5 jutaan tergantung siapa artis atau selebgramnya. Sedangkan untuk menggunakan layanan digital agency biasanya harus kontrak beberapa bulan langsung dimana biaya per bulannya ada yang mematok minimal di angka 2,5 jutaan.

Baca Juga : 10 Wirausaha Sosial Global yang Menginspirasi

Tarif di atas tentu bukan menjadi patokan baku sahabat UKM, angka tersebut merupakan angka perkiraan saya saat berkecimpung sebagai digital agency. Untuk tarif aslinya, sahabat UKM dapat langsung mengontak para pihak yang layanannya sahabat butuhkan. Ada yang pasang tarif minimal seperti di atas dan banyak juga yang pasang tarif lebih mahal. Tawarlah. Berkomunikasilah dengan baik agar mendapatkan harga yang memang layak sesuai dengan layanan yang sahabat UKM butuhkan.

Menggunakan jasa pihak professional tentu tidak untuk jangka panjang. Saya sendiri menyarankan untuk menggunakannya pada tahap awal, yaitu saat pertama kali sahabat UKM masih kesulitan untuk mengatur itu semua. Jika memang usaha sudah jalan dengan baik, omset sudah besar, akan jauh lebih efisien jika sahabat UKM memiliki admin sendiri yang mengelola strategi digital marketing. Bolehlah sesekali menggunakan jasa pihak ketiga dalam memproduksi konten yang memang admin kita tidak bisa mengerjakannya.

Jika sahabat UKM mau menggunakan jasa profesional untuk membantu mengelola digital marketing, ada beberapa hal yang harus teman-teman perhatikan di awal. Hal ini sangat berguna untuk menghindari konflik di kemudian hari dengan pihak professional tersebut. Berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan:

  • Sebelum menjalin kerjasama dengan penyedia jasa/pihak profesional, pastikan penyedia jasa tersebut memang sudah sesuai dengan yang diinginkan.
  • Gunakan pihak profesional yang mempunyai rekam jejak bagus, jangan gunakan yang abal-abal agar tidak menyesal.
  • Upayakan pilih pihak profesional yang berlokasi di area usaha sahabat UKM berada untuk memudahkan komunikasi
  • Gunakanlah kontrak hitam di atas putih untuk menuangkan hak dan kewajiban masing-masing pihak, baik teman-teman sendiri maupun pihak penyedia jasa.
  • Berikan brief yang jelas kepada pihak professional untuk mengurangi revisi pekerjaan.
  • Jangan terlalu egois memaksakan konsep, dengarkan masukan dari pihak profesional. Ingat mereka sudah berpengalaman mengerjakan apa yang teman-teman inginkan, jadi dengarkan masukan mereka.
  • Rutinlah berkomunikasi untuk bersama mencari solusi akan apa yang sedang dikerjakan agar hasilnya memuaskan.

Saya ingin tekankan sekali lagi, mengelola strategi digital marketing tidaklah mudah seperti membalikan telapak tangan. Jangan berpikir hari ini membuat website, lalu besok sudah dapat penjualan. Buang jauh-jauh pikiran hari ini upload produk di Instagram langsung dapat puluhan juta. Menggunakan digital marketing butuh yang namanya proses setahap demi setahap, tidak ada yang instan di sini. Untuk itu, dibutuhkan strategi pengelolaan digital marketing dengan baik. Dan untuk mengelola itu semua, sahabat UKM bisa berkolaborasi dengan penyedia jasa profesional sesuai dengan yang dibutuhkan. Bekerja sama baiklah dengan mereka untuk mendapatkan hasil yang maksimal.

Baca Juga : Menerapkan 7 Habits of Highly Effective People Sebagai Pebisnis

Nah itu tadi pengalaman pribadi saya dalam menjalankan strategi digital marketing yang bisa saya bagikan melalui tulisan ini. Saya sangat senang sekali jika apa yang saya tuliskan disini bisa memberikan kebermanfaatan bagi teman-teman semua. Terimakasih, semoga sukses selalu.

Jika merasa artikel ini bermanfaat, yuk bantu sebarkan ke teman-teman Anda. Jangan lupa untuk like, share, dan berikan komentar pada artikel ini ya Sahabat Wirausaha.